Showing posts with label Internasional. Show all posts
Showing posts with label Internasional. Show all posts

Wednesday, 25 April 2018

Pangarmabar Pimpin Diskusi Kekuatan Hukum Dalam Keamanan Maritim di Iran

Pangarmabar Laksamana Muda TNI Yudo Margono, SE.,MM tengah menyampaikan presentasinya di kegiatan Indian Ocean Naval Symposium’s (IONS) Tahun 2018 di Teheran, Iran, Rabu (25/4).

Dinamika Kepri, Jakarta - Mewakili Kasal, Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Yudo Margono, SE.,MM menghadiri kegiatan Indian Ocean Naval Symposium’s (IONS) Tahun 2018 di Teheran, Iran, Rabu (25/4/2018).

Pada hari kedua kagiatan IONS 2018 tersebut, Pangarmabar memimpin diskusi panel dengan tema “Implementasi Kekuatan Hukum Dalam Keamanan Maritim”.

Dalam presentasinya, Pangarmabar menyampaikan beberapa isu strategis di antaranya tentang Samudra Hindia.

"Samudera Hindia yang dikenal sebagai jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan tersibuk di dunia serta memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat kaya didasar lautannya. Sumber daya ini di masa depan dikuatirkan akan menjadi lahan sengketa dan diperebutkan negara-negara sehingga rawan akan timbulnya konflik," ujar Pangarmabar dalam presentasinya.

Selanjutnya, Pangarmabar juga menyampaikan bahwa sudah sangat tepat jika negara-negara di bawah wilayah Samudra Hindia dibuat menjadi wilayah maritim yang stabil dan aman dengan dinaungi kekuatan Hukum Laut sesuai dengan United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).

"Stabilitas keamanan di Samudera Hindia ini berkat adanya UNCLOS dan pelaksanaannya melalui perjanjian, organisasi dan kesepakatan, sehingga menghasilkan kerangka dalam mengatur laut beserta sumber dayanya," ujar Pangarmbar.

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan ada 3 masalah hukum yang paling spesifik dan mendesak terkait keamanan di Samudera Hindia di antaranya,  pertama, penetapan batas maritim nasional di Samudera Hindia dan sumber daya diluar yuridiksi nasional. Kedua adalah perlunya peningkatan kerjasama dalam proses hukum oleh negara-negara pantai, dan yang terakhir yaitu perlunya kerangka hukum untuk meningkatkan kerjasama antar negara-negara kawasan dalam keamanan maritim.

Di hari kedua kegiatan IONS tersebut, selain memimpin diskusi panel, Pangarmabar juga melaksanakan beberapa pertemuan bilateral dengan pemimpin-pemimpin Angkatan Laut diantaranya pertemuan bilateral dengan Kasal Iran, Kasal Rusia dan Kasal Belanda.

Pertemuan bilateral tersebut juga membicarakan dan membahas tentang adanya rencana peningkatan kerjasama latihan dan pendidikan, pelaksanaan patroli bersama serta sharing informasi terkait keamanan maritim.(Ril)

Sunday, 17 December 2017

Pangarmabar Kunjungi Dubes RI di Lebanon



Jakarta, Dinamika Kepri - Dalam rangkaian kegiatan Admiral Inspection UNIFIL yang akan dilaksanakan selama berada di Lebanon diantaranya akan melakukan kunjungan kepada MTF Commander dan kunjungan kepada Prajurit KRI USH-359 yang tergabung dalam Satgas MTF Konga XXVIII-J/UNIFIL, Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos melakukan kunjungan kehormatan ke Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon di Kantor KBRI Lebanon. Sabtu (16/12).

Kunjungan kehormatan tersebut dilaksanakan kepada Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon H.E. Achmad Chozin Chumaidy di Kantor KBRI  Lebanon.

Dalam kesempatan tersebut, Pangarmabar juga mengucapkan terima kasih kepada Dubes RI beserta Staff KBRI di Lebanon yang telah menerima kunjungan Pangarmabar sehingga seluruh kegiatan Admiral Inspection dapat terlaksana dengan baik. Kegiatan kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama.

Pangarmabar didampingi oleh Kepala Dinas Material Angkatan Laut (Kadismatal) Laksamana Pertama TNI Ir. Aziz Ikhsan , Dansatgas MTF Konga XXVIII-J/UNIFIL Kol Laut (P) Alan Dahlan, Atase Pertahanan RI Untuk Mesir Kol Laut (P) Kemas Muhamad Ikhwan dan Chief Of Staff MTF Kol Laut (P) Ahmad Wibisono.(Ril)

Tuesday, 21 November 2017

Pangarmabar Hadiri Kegiatan ANCM dan IFR di Thailand

Pattaya, Thailand, Dinamika Kepri - Pangarmabar Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, S.Sos mewakili Kasal, menghadiri kegiatan Asean Navy Chiefs' Meeting (ANCM) yang ke-11 dan International Fleet Review (IFR) serta HUT ke 50 ASEAN di Pattaya, Thailand, Selasa (21/11/2017).

Kegiatan ANCM yang diselenggarakan pada tanggal 19 November 2017 itu juga dihadiri oleh para Kasal Negara-negara ASEAN lainnya dengan tuan rumah Kasal Thailand.

Pada rangkaian kegiatan tersebut, Pangarmabar juga melaksanakan Bilateral Meeting dengan India, New Zealand, Brunei, Perancis dan Korsel. Dimana kelima negara tersebut berkomitmen untuk meningkatkah hubungan dan kerja sama dengan Indonesia melalui berbagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapabilitas masing-masing Angkatan Laut.

Pada forum ANCM tersebut, Pangarmabar memaparkan apa yang sudah TNI AL lakukan dalam perlindungan dan pelestarian lingkungan laut dimana hal tersebut sesuai dengan tema ANCM yaitu Protection and Preservation of Marine Environment.

Selain itu, Delegasi TNI AL juga memaparkan kegiatan internasional ke depan yang akan dilaksanakan untuk memperingati 75th Anniversary of Indonesian Navy dan HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada Juli-Agustus 2020.

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020 berupa Tall Ship Race, International Fleet Review (IFR), International Maritime Security Symposium (IMSS), Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), ASEAN Cadet Sail, Seminar International Hidrogafi dan Pameran Maritime Defence.

Pada kegiatan ANCM ini, juga disepakati bahwa Host ANCM berikutnya di tahun 2018 adalah Singapura, sedangkan Indonesia akan menjadi Host ANCM tahun 2022.

Sementara itu, kegiatan IFR yang diselenggarakan pada tanggal 20 November 2017 diikuti oleh 50 kapal perang yang terdiri  26 kapal perang asing dari 19 negara dan 24 kapal perang Thailand.

Dalam kegiatan tersebut, TNI Angkatan Laut mengirimkan KRI Raden Eddy Martadinata-331. Kegiatan IFR dihadiri 8 Kasal Negara ASEAN dan 11 Kasal non ASEAN serta 21 Representatif dari Angkatan Laut yang mengirimkan kapal untuk mengikuti IFR.

Seusai kegiatan IFR, selanjutnya KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-331 dan pesawat udara CN-235 mengikuti ASEAN Multilateral Naval Exercise (AMNEX) bersama dengan kapal-kapal dan pesawat udara Angkatan Laut Negara ASEAN.(Ril)

Friday, 25 August 2017

Perserta Friendly Match Games 2017 dari Imigrasi Singapura, Tiba di Batam

Perserta Friendly Match Games 2017.
Batam, Dinimika Kepri - Dalam rangka ajang Friendly Match Games 2017 di Batam, para peserta Rombangan ICA dari Singapura hari ini telah tiba di Batam, dan disambut hangat oleh Kepala Imigrasi klas 1 khusus Batam, Lucky Agung Binarto SH, di kantor  Imigrasi kota Batam,  Jumat (25/08/2017) sekitar  pukul 08:30 Wib pagi.

Kedatangan rombongan ICA kedua negara serambi ini tujuan adalah untuk melaksanakan beberapa rangkaian perlombaan di Batam. Namun sampai berita ini dimuat, sementara ini bersama Kepala Imigrasi,  Rombongan ICA masih melakukan pertemuan Tehnical Meeting dan Coffe Morning.

Rencananya kegitan ini juga akan berlanjut dengan melakukan pertandingan sebanyak 5 perlombaan Friendly Match.

Kepada media Lucky Agung Binarto memaparkan tentang ke- 5 perlombaan Friendly Match yang diperlombakan tersebut.

" Di  Friendly Match Games ini nantinya ada 5 perlombaan yang diperlombakan, kita akan melakukan pertandingan Futsal, Tennis lapangan, tenis meja, golf dan bulutangkis." ujar Lucky Agung Binarto.SH.


Selain itu Kepala Imigrasi juga berharap, katanya dengan adanya ajang Friendly Match Games ini, bisa mempererat tali silaturahmi sesama petugas Imgrasi Indonesia dan Singapura.

“Harapannya tentunya agar bisa mempererat tali silaturahmi sesama petugas Imgrasi kita dan Singapura. Biasanya setiap tahun perlombban ini dilakukan dengan bergantian tempat, kadang di Singapura kadang di indonesia." tandas Lucky Agung Binarto.(Ril)

Editor : Agus Budi T

Thursday, 17 November 2016

Pengungsi Timur Tengah di Taman Aspirasi Batam dipindahkan ke Tanjung Pinang

Pengungsi Timur Tengah di Taman Aspirasi sedang bersiap dipindahkan ke Tanjung Pinang.
Batam, Dinamika Kepri -  Ratusan Pengungsi Timur Tengah yang selama ini berada di Taman Aspirasi Batam Center, Kamis (17/11/2016) pagi, semuanya di halau oleh Imigrasi Batam.

Para pengungsi tersebut dimuat ke dalam mobil lalu di bawa ke Tanjung Pinang dan sebahagian lagi di bawa dan tempatkan ke Hotel Kolekta, Nagoya.

Saat ini kondisi Taman Aspirasi telah sepi, tidak ada pengungsi yang terlihat lagi.

Namun ada dugaan dalam waktu dekat ini predeksinya jika para pengungsi lainnya akan tiba lagi, sebab keberadaan pengungsi sebelumnya diduga kuat adalah ulah para sindikat Batam yang sengaja memasukannya ke Batam.

Dugaan itu juga dibenarkan oleh banyak pihak seperti dari pihak Dprd Batam, LSM Garda Indonesia (GI) dan Lira Batam.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Tuesday, 11 October 2016

Wah makin nekat saja, Imigran Syiah di Pekanbaru Bebas Rayakan Hari 'Asyura

Ilustrasi, Foto/dok : muslim.or.id
Pekanbaru, Dinamika Kepri - Keberadaan seribuan imigran di Kota Pekanbaru kini sudah semakin menjadi masalah serius di tengah masyarakat. Mereka diduga menganut aliran sesat Syiah bahkan pada tahun lalu, beredar video sebagian imigran di Pekanbaru rayakan hari Asyura.

Dimana, penganut sesat Syiah memperingati hari raya Asyura ini bertepatan tanggal 10 Muharram. Mereka membuat ritual dengan menyayat diri dan berdarah-darah. Kelompok yang mengaku Islam namun tidak mempercayai Al Quran dan menghina keluarga Nabi ini, dinilai sangat berbahaya jika masyarakat Kota Pekanbaru dirayu untuk masuk kelompok mereka dengan cara nikah Mut'ah.

"Benar, tahun lalu kita dihebohkan adanya video imigran penganut Syiah memperingati hari Asyura di Pekanbaru ini. Maka kepada pemerintah, kita minta agar diawasi, jangan sampai tahun ini terulang lagi," ungkap Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Mulyadi Anwar kepada datariau.com, Ahad (9/10/2016).

Dikatakan Politisi PKS ini, pemerintah wajib mengawasi rudenim tempat imigran ditampung di Pekanbaru untuk menghindari adanya peringatan hari raya berdarah tersebut. "Jangan sampai kecolongan lagi," tegasnya.

Mulyadi juga menyinggung terkait lemahnya pemerintah selama ini mengawasi para imigran apalagi yang menganut paham sesat Syiah. Bahkan, para imigran belakangan sudah bebas berkeliaran mengelilingi kota Pekanbaru sesuka hati, bahkan beberapa pria yang berparas ganteng, tinggi putih wajah oriental itu pun sudah berhasil menggaet hati para wanita Kota Pekanbaru, tidak jarang ditemukan imigran pria jalan bareng wanita Pekanbaru di tempat perbelanjaan dan kedai makan.

"Entah karena pemerintah kita tidak paham Syiah atau mungkin karena ada unsur lain sehingga menganggap sepele. Padahal banyak contoh daerah yang berkembang Syiah maka akan terjadi pertumpahan darah," ujarnya.

Kepada masyarakat, Mulyadi meminta agar sama-sama mengawasi, jika menemukan adanya kelompok Syiah menggelar perayaan Asyura segera laporkan ke pihak berwajib maupun ke DPRD Kota Pekanbaru.

"Syiah ini jelas sesat, peringatan hari Asyura yang mereka gelar jelas juga menyesatkan. Jika nantinya mereka mempengaruhi anak-anak kita maka siap-siaplah aliran sesat ini berkembang di daerah kita ini dan akan terjadi pertumpahan darah," pungkasnya.

Pantauan di lapangan, memang keberadaan Imigran yang mengaku mencari suaka di Kota Pekanbaru sangat bebas berkeliaran. Tidak sulit ditemui para imigran tampak berlalu lalang di sepanjang jalan Kota Pekanbaru. Namun belum ada tampak tanda-tanda mereka mempersiapkan perayaan hari Asyura.

Source : datariau.com

Thursday, 15 September 2016

Tanggapi pengungsi terus bertambah, Aldi Braga menduga ada kepentingan disekitar itu

Ketua LSM Garda Indonesia, Aldi Braga.

Batam, Dinamika Kepri - Menanggapi semakin banyaknya pengungsi yang bertambah di Taman Aspirasi Batam Center saat ini, Ketua LSM Garda Indonesia menduga ada kepentingan di situ.

"Dugaan saya sepertinya ada kepentingan di situ, karena jumlahnya terus bertambah dan tidak ada upaya pihak manapun untuk mengantisipasinya, ya jumlahnya terus bertambah. Dan yang paling parahnya lagi, mereka dibiarkan tetap berkeliaran padahal di sekitar pusat pemerintahaan, tentu itu kesannya sangat tidak baik," kata Aldi Braga, Rabu (14/9/2016) kepada media.

Tambah dia lagi menggapi mengatakan," Contoh saja seperti saat ini, keberadaan mereka telah menimbulkan dampak sosial, dengan menjadi gigolo di kota ini, maksudnya apa itu?, dan lagi, keberadaan International Organization for Migration (IOM) di Batam ini, harusnya juga perlu dipertanyakan bagaimana tentang keabsaahannya, Dugaan saya, jangan-jangan itu IOM bodong," kata  Aldi Barga dengan wajah ekspresi penasaran.

Aldi juga menambahkan, katanya setiap pengungsi dewasa di Batam perbulannya, IOM pusat menyalurkan batuan sebesar Rp  1,5 juta perbulan kepada mereka, namun menurut sepengetahuannya, bukan segitu jumlah yang diterima pengungsi.

Kata dia memastikan, pengungsi hanya menerima sekitar Rp 1,250.000 perorangnya. Dan sisanya Rp 250 ribu lagi kemana, sementara jumlah pengungsi yang tercatat sekitar 484 orang, berarti hitungan sisanya 250 x 484. Kata Aldi mestinya itu wajib dipertanyakan, kemana perginya.

Dan sebelum mengakhiri tanggapannya mengenai pengungsi ini, kepada media, Aldi Braga jiga menyampaikan harapannya, jika boleh agar secepatnya para pengungsi itu, dapat dialokasi jauh dari pusat pemerintahan ( Batam Center-red) maupun dari pemukiman warga, contohnya dipindahkan ke Pulau Galang, tujuannya agar tidak lagi membuat dampak sosial yang ekstreem bagi penduduk Batam, seperti yang sudah terjadi (Gigolo-red), harap Aldi.(Ag)

Editor : Agus Budi T