Showing posts with label Peristiwa. Show all posts
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Sunday, 26 August 2018

Dari Kapal KM Jaya Tim SAR Selamatkan 13 Orang, 9 di Antaranya Bule dari Australia

Foto bersama Tim SAR dengan 13 orang yang diselamatkan dari KM. Jaya.

Dinamika Kepri, Aceh - KM. Jaya yang membawa Turis 9 Australia mengalami kerusakan mesin di Perairan Kepulauan Banyak Aceh, berhasil diselamatkan oleh Tim SAR, Minggu (26/8).

Keberhasilan itu ialah bukti sinergitas antara TNI AL (Lanal Nias dan Lanal Simeulue) bersama Pos SAR Nias serta Pos SAR Aceh Singkil, Kamis (23/8).

Kecepatan respon dalam menerima laporan pengaduan masyarakat yang membutuhkan pertolongan di laut patut di apresiasi sehingga penanganan atas laporan tersebut dapat segera ditindaklanjuti.

Posal Lahewa yang menerima pengaduan informasi dari Pos SAR Nias tentang adanya contak lost KM Jaya yang membawa 9 orang Turis asal Australia di Perairan Sarangbaung Kabupaten Nias Utara yang sedang berwisata dengan diawaki 3 orang ABK kapal.

Kontak terakhir terjadi pada Selasa tanggal 21 Agustus 2018 diterima oleh Pemilik Resort And Friska di Pulau Banyak menerima SMS dari Nahkoda memberi kabar bahwa kapal berada di Perairan Pulau Sarangbaung Kabupaten Nias Utara dan Istri Nakhoda kapal menerima SMS bahwa kapal hendak melanjutkan perjalanan ke Ujunglolok Pulau Banyak Simelue.

Pada saat lost contact pada koordinat 1.6861730,97.4431632 dan cuaca di laut sedang hujan lebat serta angin kencang.

Pihak keluarga Nakhoda kapal bersama masyarakat nelayan melaksanakan penyisiran bila kondisi cuaca mendukung dan akan mengerahkan sekitar 5 kapal nelayan bobot 2,5 GT.

Mulai saat itu hingga hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 Pukul 23:00 WIB, Nahkoda dan ABK kapal KM. Jaya tidak dapat dihubungi lewat telepon seluler dan tidak diketahui keberadaannya. Menindaklanjuti hal tersebut.

Pemilik Resort And Friska di Pulau Banyak menghubungi Kedubes Australia di Medan dan menginformasikan hilangnya KM. Jaya yang membawa 9 orang warga negara Asing dari Australia tersebut.

Kapal KM. Jaya adalah Jenis Kapal Kayu 6 GT dengan Ukuran 3 x 14 meter. Memiliki ciri-ciri kapal berwarna Hijau dengan lbergaris Merah.

Nahkoda sekaligus pemilik kapal ialah bernama Okta Derita dengan dibantu oleh ABK 2 orang dan 1 penumpang warga setempat.

Sedangkan penumpang 9 orang Warga Negara Asing dari Australia tersebut yakni Mal Harvey, Callum Murray, James Munro, Mark Morstead, Tim Skate, Simon Mamnix, Nicholas Skate, Dr. Peter Braun, Hugh Gilchris).

Menindaklanjuti informasi tersebut,  selanjutnya Lanal Nias berkoordinasi dengan Posal Pulau Banyak Lanal Simelue, Syahbandar, SAR Nias, SAR Aceh Singkil, BPBD, Pihak Keluarga, Unsur Maritim Nias Utara dan Gunungsitoli.

Dari hasil koordinasi Lanal Nias dengan Lanal Simelule, diperoleh informasi dari Pasintel Lanal Simeulue bahwa pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 sekitar Pukul 22.50 WIB.

Dari informasi itu, Posal Singkil dibantu Basarnas Singkil, Personel Polsek dan Koramil Pulau Banyak serta Syahbandar akhirnya dapat menemukan Warga Negara Australia itu diantara Pulau Ujunglolok - Pulau Sarangalu.

Saat ditemukan korban menggunakan selancar yang mereka bawa untuk menyelamatkan diri menuju ke Pulau Ujunglolok setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada Accu.

Saat ini kapal masih terapung di Pulau Sarangalu, dan semua orang yang di dalam kapal itu dinyatakan selamat dan telah menuju ke Resort di Pulau Sealit Kecamatan Pulau Banyak Barat.(Ril)

Thursday, 26 July 2018

Akhmad RT Kampung Suka Damai: Kami Menyesal Telah Memilih Rudi Jadi Walikota Batam

Tim terpadu saat melakukan penggusuran paksa di Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam, Rabu (25/7).

Dinamika Kepri, Batam - Pasca  penggusuran paksa di Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam hari Rabu tanggal 25 Juli 2018 kemarin, sebanyak 49 rumah dirusak oleh Tim terpadu Pemko Batam.

"Yang dirusak tim terpadu kemarin ada 49 rumah. Sedangkan warga yang rumahnya telah dibongkar, saat ini terlantar tidak punya tempat tinggal," kata Sauri salah seorang perangkat RT di Kampung Suka Damai Piayu kepada awak media ini, Kamis (26/7) siang via selularnya.

"Untuk kelanjutannya, rencananya kami akan ke DPRD Batam untuk menghearingkan permasalahan ini, dan itu sudah dijadwalkan," lanjutnya.

Baca juga: Tak Terima Digusur Paksa, Warga Kampung Suka Damai Gugat Pemko Batam ke PTUN

Sekitar 360 Kepala Keluarga (KK) Kampung Suka Damai, Piayu, saat ini hidupnya tampak di dalam kecemasan.

Sebelumnya, warga pendukung berat Rudi-Amsakar di Pilwako Batam pada tahun 2015 itu, meminta agar mereka dimanusiakan sebelum digusur, namun tidak ditanggapi Pemerintah Kota Batam.

"Menyesal kami dulu memilih Rudi-Amsakar jadi Walikota Batam. Padahal dari tempat kami suara mutlak untuk mendukungnya, tapi malah ini balasannya," kata Akhmad yang juga seorang perangkat RT Kampung Suka Damai, Piayu, kesal.

Pasangan suami istri warga Kampung Suka Damai tampak bersedih setelah rumahnya diluluhlantakan oleh Tim terpadu.

Tak hanya para perangkat RT, Ketua LSM Tipikor, Albert Sopian sebelumnya juga mengatakan, akan mempertanyakan soal penggusuran itu ke BP Batam.

"Ini tidak bisa dibiarkan, maka itu bersama warga, kami akan mempertanyakan penggusuran itu ke BP Batam maupun ke Pemko Batam. Anehnya lagi, Pemko Batam terkesan sama sekali tidak lagi menghargai permintaan dari DPRD Batam yang mana sebelumnya telah meminta agar penggusuran itu ditahan, namun tetap dilakukan," kata Albert Sopian.

Baca jugaBesok Kampung Suka Damai akan Digusur Paksa, Fauzan: Kita Lihat Saja, Karena Kami akan Hadir di Sana

Mengenai gugatan warga terhadap Pemko Batam yang sebelumnya telah disampaikan ke PTUN, Sauri mengatakan, akan tetap melanjutkannya.

"Oh soal itu, jelas gugatan itu akan kami lanjutkan," jawab Sauri mengakhiri.(Ag)

Wednesday, 25 July 2018

Pemukiman Kampung Suka Damai Piayu Akhirnya Digusur Tim Terpadu

Saat penggusuran, tampak Petugas Satpol-PP ini terlihat bersemangat menghancurkan rumah-rumah warga.

Dinamika Kepri, Batam - Tampa diberikan konpensasi, Tim Terpadu Kota Batam, akhirnya melakukan penggusuran paksa rumah-rumah warga di pemukiman Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam, Rabu (25/7) siang.

Walau ada perlawanan penolak dari warga, penggusuran tetap dilanjutkan.

"Mereka ini (Tim terpadu=red), sedikitpun tidak ada rasa kemanusiaannya main bongkar saja. Digaji rakyat tapi malah menyusahkan rakyat. Apalagi si Iman Tohari itu,  kerjanya cuma bisa menjiilat pimpinannya sehingga rasa kemanusiannya jadi hilang," ujar Albert Sopian ketua LSM Tipikor saat di loksasi penggusuran.

Kata Sofian lagi,  hari ini, seluruh warga yang digusur sekitar 360 Kepala Kepluarga itu, akan mendatangi kantor BP Batam.

Pantuan di lokasi, warga yang rumahnya telah dibongkar, tampak menangis sedih, meratapi nasibnya masing - masing sembari mengutuki dengan menyebut Walikota Batam Rudi dan Kasi Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Batam, Imam Tohari tidak berprikemanusiaan.

Penggusuran ini tampak dilakukan oleh Tim Satpol-PP dibantu tim dari Ditpam BP Batam.(Ag)

Geger, Warga Komplek Muka Kuning Permai Dihebohkan Penemuan Mayat Bayi di Tempat Sampah

Warga Komplek Mukakuning Permai II, Batuaji, Batam, ramai mengerumuni lokasi penemuan mayat.

Dinamika Kepri, Batam - Ratusan Warga pemukiman Perumahan Muka Kuning Permai II Kurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, Rabu (25/7) pagi sekitar pukul 8:00 Wib, digegerkan dengan adanya penemuan mayat bayi di tempat sampah.

Bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga sekitar, saat hendak membakar sampah yang ada di depan rumah kosnya di Jalan Bungaran Timur No. 419 Komplek Mukakuning Permai II, Batuaji, Batam.

Setelah membakar sampah, warga itu mencium aroma busuk ditumpukan sampah.

Merasa penasaran dengan aroma busuk itu, warga tersebut lalu mengorek-ngoreknya tumpukan sampah dan menemukan suatu bungkusan kain berwarna coklat. Setelah dibukanya ternyata ada jasad bayi di dalamnya.

Dari penemuan itu, anak kost itu lalu memadamkan api dengan menyiramnya dengan air.

Tersiarnya penemuan itu, akhirnya membuat warga sekitar datang berbondong-bondong ke lokasi penemuan.

Saat ini, sejumlah polisi juga telah mengamankan lokasi penemuan itu dengan memasang garis polisi.

Sedangkan jasad bayi malang tersebut, saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri, untuk proses lebih lanjut.(Ag)

Saturday, 14 July 2018

BP Batam Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran Kampung Belian

Sanzani Kasi Publikasi BP Batam (kiri) menyerahkan bantuan kepada para korban rumah kebakaran Kampung Belian ke Posko bantuan di Parkiran Gedung Kantor Besama, Batam Center, Sabtu (14/7).

Dinamika Kepri, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam memberikan bantuan kepada korban rumah kebakaran yang terjadi di lokasi Beverly RT.003/RW 028, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota waktu pagi pukul 03.00 WIB.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh melalui Kasi Publikasi Sazani kepada Camat Batam Kota dan Bendahara posko bantuan yang selanjutnya diserahkan kepada warga.

Bantuan beras dan Mie Instan dari BP Batam.
"informasi kami terima bahwa saudara kita terkena musibah, dan Kepala BP Batam saat itu perintah langsung untuk ikut bersimpati terhadap masalah yang menimpa saudara kita di Beverly ini," kata Sazani usai memberikan bantuan di Posko Bantuan pada Sabtu (14/7) sore.

Adapun bantuan yang diserahkan berupa 50 kotak mie instan, 100 kantong beras 5 kg, dan 100 kotak air mineral.

"Kepala BP Batam menyampaikan mewakili segenap keluarga besar BP Batam turut prihatin atas terjadinya musibah ini semoga warga yang mengalami musibah bisa melalui dengan sabar dan tabah," ucap Sazani menirukan pesan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo. (Ril)

Pakaian Dinasnya Ikut Terbakar, Anak Korban Kebakaran Ini Sedih Takut Tak Bisa Bersekolah Lagi

Dengan penuh kesedihan, seorang anak ini tampak terus memandangi puing-puing rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

Dinamika Kepri, Batam - Peristiwa pasca terjadinya kebakaran rumah sebanyak 192 unit di pemukiman Kampung Belian, Batam Center pada hari Sabtu (14/7) dini hari, selain membuat para korban khususnya para orang tua kehilangan tempat tinggalnya, ternyta anak-anak yang sebelumnya tinggal nyaman di tempat itu, juga ikut merasakan kesedihannya lantaran semua pakaian dinas dan peralatan alat tulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya, ikut ludes terbakar.

"Sangat sedih om. Bagaimana saya enggak sedih, semua perlengkapan sekolahku sudah habis terbakar. Padahal hari Senin tanggal 16 ini saya sudah harus masuk sekolah. Kalau sudah begini, kayak mana lagi saya bisa bersekolah? Baju dinas dan buku saya sudah tak ada lagi," kata seorang anak sedih saat memandangi puing-puing rumahnya, Sabtu (14/7).

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.
"Kejadiannya itu sekitar jam 3 pagi om. Gimana saya bisa menyelamatkannya, aku saja panik waktu itu," lanjutnya.

Mengenai apa yang akan dilakukan pemerintah untuk membantu anak-anak korban kebakaran itu agar bisa bersekolah pada tanggal 16 Juli 2018, kepada media Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, akan memnantunya.

"Soal pendidikan akan dibantu. Soal itu tak perlu harus diomongkan, bukti yang perlu," Cetus Nurdin Basirun.

Saat ini, seluruh korban kebakaran sebanyak 595 orang, ditampung di parkiran Gedung Bersama Pemko Batam.

Selain itu, pihak kepolisian dari Polresta Barelang, BNPB dan Dinas Sosial juga mendirikan posko tenda untuk para korban.

Hingga berita dimuat pada pukul 14:12 WIB, bantuan berupa makanan nasi bungkus, minuman dan pakaian bekas masih terus berdatangan.(Ag)

Kunjungi Korban Kebakaran, Soal Bantuan, Nurdin: Tidak Perlu Banyak Cakap, Bukti yang Perlu!

Gubernur Kepri Nurdin Basirun kunjungi warga korban kebakaran rumah Kampung Belian di parkiran Gedung Bersama, Batam Center, Sabtu (14/7) siang.

Dinamika Kepri, Batam -  Cepat tanggap. Mendengar kabar ada kebakaran di Kampung Belian Batam, Gubernur Kepri Nurdin Basirun turun langsung mengunjungi untuk melihat keadaan para warga korban kebakaran Rumah Liar (Ruli) Beverly di parkiran Gedung Bersama Pemko Batam, Sabtu (14/7).

Kedatangan Nurdin ini langsung melakukan pengecek kesiapan kebutuhan warga seperti stok minuman, makanan, pakaian, dapur umum, tenda dan toilet umum.

Mengenai toilet umum yang saat ini masih ada satu, pintanya agar itu dapat segera dibenahi.

"Warga sigitu banyak tapi toiletnya cuma satu, ini mana memadai? Kalau bisa ditambahi lagi," pinta Nurdin ke petugas dinas sosial.

Mengenai durasi berapa lama warga akan tinggal di parkiran bawah gedung bersama itu nantinya, Nurdin Basirun tidak bisa memastikannya.

"Soal berapa lama, itu saya belum tahu, kita tunggu saja apa kata Walikota Batam," ujar Nurdin kepada wartawan.

Menjawab pertanyaan wartawan, apa yang akan dilakukan dia selanjutnya untuk menolong para korban itu, jawabnya, tidak perlu banyak cakap.

"Lihat sajalah, itu tak perlu harus diomongkan. Untuk apa banyak cakap tapi tak dilakukan, buktinya yang perlu," cetus Nurdin kepada media usai melakukan cek persiapan kebutuhan warga.

Ditulis pada papan pengumuman di lokasi penampungan itu, jumlah rumah yang terbakar sebanyak 192 unit, jumlah warga sebanyak 595 jiwa, korban meninggal nihil dan korban luka-luka 1 orang, dengan taksiran estimasi kerugian Rp 4 miliar.

Menurut warga, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 3:00 WIB dini hari pagi, Sabtu (14/7) dari salah satu rumah warga yang mana sebelum kejadian melakukan pembakaran sampah di depan rumahnya.

Api dari pembakaran sampah katanya awalnya membakar rumah milik pembakar sampah itu.

Karena saat itu angin bertiup kencang, lalu api dengan merambat cepat ke rumah di sebelahya dan menghanguskan seluruh rumah penduduk di sekitarnya.

"Kalau yang saya dengar, api itu berasal dari pembakaran sampah," kata seorang warga kepada awak media ini saat ia memandangi bekas puing-puing rumahnya yang sudah hangus dilalap api.

Sampai saat ini, pihak polisi juga masih terus mendalami apa penyebab terjadinya kebakaran ini.(Ag)