Showing posts with label Kesehatan. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan. Show all posts

Thursday, 9 August 2018

Korcab IV DJA I Gelar Kegiatan Imunisasi Balita

Dinamika Kepri, Tanjungpinang - Kordinator Cabang IV Daerah Jalasenastri Armada I (Korcab IV DJA I) melaksanakan program imunisasi berupa pemberian vitamin A kepada balita. Kegiatan yang dipimpin langsung Ketua Korcab IV DJA I Ny. Irmelda R. Eko Suyatno tersebut berlangsung di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Sekar Melati Jalan Imam Bonjol Komplek TNI AL Tanjungpinang, Kamis (9/8).

Kegiatan program imunisasi tersebut dilaksanakan dalam rangka pencegahan pencacatan tumbuh kembangnya anak-anak serta pemenuhan gizi sekaligus juga sebagai rangkaian memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Jalasenastri ke-72 tahun 2018.

Kegiatan ini juga terselenggara berkat kerjasama Korcab IV DJA I bersama Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.

Pada kesempatan tersebut Ketuan Korcab IV DJA I Ny. Irmelda R. Eko Suyatno bersama Pengurus Korcab IV DJA I berkesempatan memberikan vitamin A secara simbolis kepada perwakilan balita putra dari anggota TNI AL yang tinggal di Komplek TNI AL.

Selain pemberian vitamin A, di Posyandu tersebut juga dilaksanakan penimbangan berat badan balita, pemberian makanan tambahan dan imunisasi bagi warga sekitar Komplek TNI AL serta konsultasi mengenai kesehatan ibu dan anak yang diberikan Puskesmas Tanjungpinang. (Ril)

Wednesday, 2 May 2018

Pastikan Sehat Prima dalam Bertugas, Prajurit dan PNS Lantamal IV di Urikes

Prajurit dan PNS Lantamal IV  antri saat Uji Pemeriksaan Kesahatan (Urikes) rutin, di Aula Detasemen Markas Komando (Denmako) Lantamal IV, Rabu (2/5/2018).

Dinamika Kepri,Tanjungpinang -  Kesehatan ialah sesuatu yang sangat terpenting dalam hidup setiap individu manusia. Memiliki tubuh yang sehat ialah salah satu syarat untuk menunjang keberhasilan dalam tugas-tugas.

Pentingnya kesehatan tubuh yang prima dalam menjalankan tugas, Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang hari ini melakukan Uji Pemeriksaan Kesahatan (Urikes) rutin, di Aula Detasemen Markas Komando (Denmako) Lantamal IV, Rabu (2/5/2018)

Kegiatan Urikes akan berlangsung selama tiga hari ini dilaksanakan oleh Tim Kesehatan dari Rumah Sakit Angkatan Laut (Rumkital) Dr Midiyato Suratani yang dipimpin Letkol Laut (K) Rudy Prihariyanto beserta 15 anggota pendukung.

"Pemeriksaan kesehatan diantaranya meliputi tensi, visus, RKG, rongen, urin dan pemeriksaan umum," ujar Rudi.

Urikes tersebut disambut dengan antusias yang tinggi oleh seluruh personel Lantamal IV hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya Prajurit dan PNS yang hadir untuk mengikuti Urikes tersebut.

Sementara Komandan Lantamal IV (Danlantamal IV) Laksamana Pertama TNI R. Eko Suyatno, S.E., M.M., menyampaikan Urikes ini dilaksanakan guna mengetahui sejauh mana tingkat kesehatan Prajurit dan PNS yang berdinas di Lantamal IV.

"Memiliki tubuh yang sehat dapat menunjang keberhasilan tugas-tugas yang diemban Lantamal IV," kata R. Eko.

Selain itu Kegiatan ini juga diselenggarakan sebagai upaya untuk mendeteksi dini bagi setiap Prajurit dan PNS Lantamal IV.


(Ril/Penlantamal IV)

Friday, 19 January 2018

RDP Polemik RSUD Embung Fatimah Berjalan Alot


Komisi IV DPRD Batam melakukan RDP membahas terkait polemik yang terjadi di RSUD Embung Fatimah Kota Batam.

Batam, Dinamika Kepri - Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar oleh Komisi IV DPRD Batam dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah bersama Dinas Kesehatan, dan Pihak BPJS Kesehatan Batam untuk membahas hutang piutang, kekurangan obat, kerusakan alat kesehatan dan  penambahan alat kesehatan baru, berjalan alot, Jumat, (19/1/2018) sore.

RDP yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Djoko Mulyono ini disebut berjalan alot lantaran apa yang ditanyakan oleh anggota dewan Udin. P Sihaloho kepada Nunung pihak RSUD, jawabannya tidak nyambung alias tulalit.

"Maaf ibu, yang saya tanyakan bukan itu, jawaban ibu enggak nyambung? Ibu tidak perlu menjelaskan yang tidak saya tanyakan. Lagian yang ibu sampaikan itu tak perlu dijelaskan lagi, saya juga tahu itu, jadi tak usah berbelit-belit. Yang ditanya baikya itu yang dijawab," cetus Udin.

Jawaban Nunung dinilai tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan. Jawaban Nunung  berputar-putar tidak tentu arah seperti ingin berusaha melakukan pembenaran dihadapan para anggota dewan. 

Kendati sudah diingatkan Udin, namun Nunung masih mengulanginya bahkan semakin ngaur ngidul tidak tentu arah.

Tak mau mendengar lebih lama lagi, Udin P Sihaloho pun akhirnya memutuskan meninggalkan ruangan rapat, dan membiarkan Nunung bicara sendiri.

Tak hanya Udin P Sihaloho, Bobby Alexander Siregar yang sebelumnya juga telah perang argumen dengan Muhammad Yunus saat RDP, juga memilih meninggalkan ruangan rapat.

Namun, sebelum Bobby meningalkan ruangan rapat, kepada Direktur RSUD Embung Fatimah Kota Batam Drg Ani Dewiyana, berpesan agar segala hal yang terjadi di RSUD tersebut, secepatnya dapat dibenahi agar pelayanan kepada masyarakat Batam, tidak terganggu.

Selain itu, dalam RDP ini juga ketahuan bahwa kondisi RSUD Embung Fatimah saat ini tengah diambang kehancuran. Seperti yang disampaikan oleh Safari Ramadhan dalam rapat, bahwa RSUD Embung Fatimah juga telah ikut sakit.

"Bukan hanya tempat orang sakit, Rumah sakitnya juga ikut sakit," ucap Safari Ramadhan,

Tak hanya itu, rumah sakit gudangnya polemik itu saat ini juga tengah terlilit hutang tunggakan obat yang cukup fantastik hingga mencapai Rp 21,9 Miliar.

"Tunggakan hutang RSUD Embung Fatimah saat ini mencapai Rp 21,9 Miliar," kata Drg Ani Dewiyana pada RDP ini.

Selain itu, dari pihak BP BPJS Kesehatan Kota Batam yang hadir dalam rapat ini juga mengeluarkan pernyataan yang sangat dramatis. Kata Joni bahwa dalam melaksanakan tugas-tugasnya, ia tidak mau gegabah karena taruhan adalah jabatannya.

"Saya tidak mau gegabah dalam hal ini, karena bagaimanapun taruhannya adalah jabatan saya," kata Joni memastikan setelah dicecar banyak pertanyaan oleh anggota Dewan.

Sampai berita ini dimuat pada pukul 17 : 45 Wib, rapat di ruang pertemuan Komisi III DPR Batam itu, masih berlangsung.(Ag).

Friday, 15 December 2017

Data Kementerian Kesehatan Laporkan 20 Provinsi Telah Terjangkit Difteri

Ilustrasi.

Jakarta, Dinamika Kepri - Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sampai dengan November 2017, ada 95 Kab/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus Difteri. Sementara pada kurun waktu Oktober - November 2017 ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB Difteri di wilayah kabupaten/kota-nya, yaitu seperti di Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan di Jawa Timur.

Dalam menyikapi terjadinya peningkatan kasus Difteri, masyarakat dianjurkan untuk memeriksa status imunisasi putra-putrinya untuk mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal.

"Jika belum lengkap, agar dilengkapi", kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Oscar Primadi, Jumat, (15/12/2017).

Masyarakat juga dihimbau untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, menggunakan masker bila sedang batuk dan segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat jika anggota keluarganya ada yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama jika didapatkan selaput putih keabuan di tenggorokan.

"Masyarakat perlu mendukung dan bersikap kooperatif jika di tempat tinggalnya diadakan ORI (Outbreak Response Immunization) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota setempat," kata Oscar.

Gejala Difteri.
Difteri merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh kuman Corynebacterium diptheriae.

Difteri menimbulkan gejala dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi, 38ºC munculnya pseudomembran / selaput  di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang mudah berdarah jika dilepaskan, sakit waktu menelan, kadang2 disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Adakalanya disertai sesak napas dan / suara mengorok.

Difteri dapat menyerang orang yang tidak mempunyai kekebalan  terutama anak-anak.

Cegah Difteri dengan Imunisasi.
Pencegahan utama Difteri adalah dengan imunisasi. Indonesia telah melaksanakan Program imunisasi - termasuk imunisasi Difteri - sejak lebih 5 dasa warsa. Vaksin untuk imunisasi Difteri ada 3 jenis yaitu vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda.

Imunisasi Difteri diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah 1 tahun) sebanyak 3 dosis vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak 1 bulan.

Selanjutnya diberikan Imunisasi Lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 dosis vaksin DPT-HB-Hib, pada anak sekolah tingkat dasar kelas-1 diberikan 1 dosis vaksin DT, lalu pada murid kelas-2 diberikan 1 dosis vaksin Td, kemudian pada murid kelas-5 diberikan 1 dosis vaksin Td. Sedangkan keberhasilan pencegahan Difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, yaitu minimal 95%.

Munculnya KLB Difteri dapat terkait dengan adanya immunity gap, yaitu kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah.

Kekosongan kekebalan ini terjadi akibat adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap Difteri karena kelompok ini tidak mendapat imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya.

Akhir-akhir ini, di beberapa daerah di Indonesia, muncul penolakan terhadap imunisasi.

"Penolakan ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi dan kualitas layanan imunisasi yang baik sangat menentukan keberhasilan pencegahan berbagai penyakit menular, termasuk Difteri", ungkap Oscar.(Ril)

Source : kemendagri.go.id

Tuesday, 5 December 2017

Sidak RSUD Embung Fatimah, Joko Mulyanto : Bukan hanya pasien, Rumah sakitnya juga ikut sakit

Anggota DPRD Kota Komisi IV saat sidak di RSUD Embung Fatimah, Selasa (5/12/2017) 

Batam, Dinamika Kepri - Kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batam sangat memprihatinkan. Hal itu diungkap oleh anggota Komisi IV DPRD Batam, Joko Mulyanto, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Selasa (5/12/2017)

Selama tiga bulan, ternyata RSUD Batam sudah tidak mempunyai persediaan obat. Selain itu, banyak peralatan medis seperti alat transfusi darah dan mesin rontgen sudah tidak berfungsi dengan baik.

"Kalau begini, bukan hanya orangnya (pasien) yang sakit. Rumah sakitnya juga ikut sakit," ujarnya.

Joko Mulyanto tak sendiri, ia ditemani Sekretaris Komisi IV DPRD Batam, Udin Sihaloho. Dalam sidak itu, Udin juga meluapkan kekesalannya. Sebab, rumah sakit daerah, kata Udin, seharusnya menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien di Batam.

"Namun, masalah kecil seperti obat-obatan saja tidak terpenuhi. Obat-obatan dasar seperti paracetamol dan antibiotik saja tidak punya," ujarnya.

Udin semakin kesal ketika bertanya pada dokter jaga perihal kekosongan gudang obat di RSUD Batam. Dokter dengan santainya mengakui jika gudang obatnya memang kosong, tapi tidak bisa berbuat apa-apa.

Para dokter malah mengancam akan mengundurkan diri karena berbulan-bulan gaji mereka tidak dibayar pihak RSUD. Udin lantas menyimpulkan, sumber masalah utama RSUD Batam adalah keuangan.

"Padahal di tahun 2017 DPRD Batam telah menganggarkan Rp 17,4 miliar. Anehnya, di bulan Maret sudah mengalami kekosongan," ungkapnya.(Ril)

Monday, 4 December 2017

Kapal Rumah Sakit Milik TNI AL Layani 2.886 Orang Masyarakat Pulau Weh

Sabang, Dinamika Kepri - Satuan tugas (Satgas) Operasi Bakti Surya Bhaskara Jaya ke-66 TNI AL mulai melaksanakan misih kemanusiaannya di Pulau Weh Sabang sebagai daerah sasaran ke - 4 dalam kegiatan bakti sosial, Senin (4/12/ 2017)

Selama di Sabang, beberapa kegiatan yang sudaha dilaksanakan antara lain, Baksos, Renovasi Musholah Babul R, Penyerahan bahan kontak, Pelayanan kesehatan di KRI dr.Soeharso-990 dan pelayanan kesehatan umum di Fasharkan Sabang, Penyerahan bahan kontak di Gereja GPIB, Penyerahan bahan kontak di TK Pertiwi, Penyerahan bahan kontak di MTs Negeri Sabang, Penyuluhan di Aula Apker Ibnu Sina  dan penyerahan paket pendidikan, Penyuluhan kepada masyarakat di Aula SDN 3, Baksos di Vihara  Budha Sabang,Bhaksos Tribun Playground.

Sementara itu, untuk pelayanan kesehatan yang meliputi pengobatan umum sudah melayani sebanyak 1772 orang, Gigi 190 orang, Poli THT 82, Poli Kulit 61Poli Anak 24, Penyakit dalam 73, Poli Mata/Refraksi 225, Poli Bedah mayor 9, Bedah Minor 16, Katarak 9, Poli Khitan 43, Labolatorium 254, Kebidanan 47, Radiologi/Rontgen 17, Bedah Mayor 9, Beda Minor 16, Katarak 9, dengan jumlah total masyarakat Sabang yang sudah berhasil dilayani yakni sebanyak 2886 orang. Sedangkan untuk Sembako yang disalurkan sudah sebanyak 1011 Paket.

Tidak hanya itu, Dansatgas SBJ ke-66 Kolonel Laut (P) Johanes mengatakan masih ada perlengkapan yang akan disumbangkan yakni paket Sekolah berupa Jam dinding, Black board, White board, Spidol board maker, Spidol permanen, Kapur Tulis, Sapu, Alat Pel Lantai, Pengki serok, Ember, penghapus, sedangkan paket olahraga terdiri dari Bola Kaki, Bola Volley, Bola Takraw, Bola Basket, Raket Badminton, Net Volley, Papan catur, Meja Tenis Meja.

Sedangkan untuk paket sekolah perorangan juga akan diberikan terdiri dari, Baju Sekolah SMP, Bolpoin, Pensil, Penghapus, Crayon, Buku Tulis dan Sepatu Sekolah.

Ada juga paket lainnya yakni Dispencer, Sound System, Microphon, dan untuk paket Rumah Ibadah terdiri dari Karpet Sadjadah, Kipas Angin, Al Quran dan Mukena.

Selain itu, paket untuk para nelayan juga dibagikan yakni berupa Genset portable, Lampu Petromaks, Jaring Ikan, Alat Pancing, Topi Nelayan, Dispencer, Kalender dan Brosur profil TNI AL.

Pelaksanaan SBJ ke-66 diwilayah Sabang tahun tersebut katanya juga sekaligus merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sail Sabang 2017 dengan sasaran kegiatan berupa perbaikan ringan  sarana prasarana umum, pelayanan kesehatan, penyerahan bahan kontak, penyuluhan kesehatan, hukum dan potensi maritim, Bela Negara serta mempererat hubungan lintas sektoral antara masyarakat, instansi pemerintah daerah  dengan TNI AL.

Lanjut Dansatgas SBJ ke -66 lagi menuturkan, operasi Bhakti TNI AL Surya Bhaskara Jaya itu adalah merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan oleh TNI AL dalam mewujudkan kemanunggalan TNI AL dengan rakyat serta mewujudkan kepedulian TNI AL terhadap masyarakat di daerah pesisir/pantai dan pulau-pulau terluar dalam rangka membantu mempercepat pembangunan,  sehingga diharapkan dapat membuka peluang usaha dan memberdayakan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.

Bahkan sebelum kegiatan SBJ ke-66 dilaksanakan di daerah Sabang panitia SBJ, awalnya juga telah berkoordinasi dengan jajaran Pemda Sabang serta melaksanakan survei dilapangan agar seluruh kegiatan baik pelayanan kesehatan, renovasi sarana/prasarana dan pemberian bahan kontak tepat sasaran, karena apa yang kita laksanakan ini harus dipertanggung jawabkan dalam bentuk laporan ke Komando atas sebagai pertanggung jawaban dengan hasil dokumentasi dilapangan.

Sebelum mengahkiri, Kolonel Laut (P) Johanes juga menambahan bahwa yang tidak kalah pentingnya penyelenggaraan Operasi Surya Bhaskara Jaya ke-66/2017 tersebut adalah kerjasama TNI Angkatan Laut dengan Kementerian Kordinator Maritim, Kementerian Kesehatan,BKKBN dan BPJS serta para donatur dan partisipan yang telah memberikan bantuan berupa bahan kontak seperti peralatan sekolah, Buku-buku pelajaran, sembako, Obat-obatan dan berbagai kebutuan pokok lainya yang di butuhkan masyarakat disetiap daerah sasaran.(Ril)

Tidak hanya Kolonel Laut (P) Johanes, Letkol Laut (P) Alfred D Matthew saat dihubungi di kapal Komandan KRI dr.Soeharso-990, ia menjelaskan bahwa selama berada di Sabang Kapal Rumah Sakit terapung milik TNI AL KRI dr.Soeharso-990 itu, nantinya pihaknya juga akan mengadakan open ship bagi masyarakat.

"Kita masih akan mengadakan open ship bagi masyarakat utamanya bagi anak-anak sekolah yang akan berkunjung ke KRI ini. Kenapa kita melakukan itu, jelas tujuannya sebagai sarana pembelajaran, pengenalan dan edukasi untuk lebih mendekatkan diri antara TNI AL dengan masyarakat yang berada di pulau-pulau terluar," ujar Letkol Laut (P) Alfred D Matthew, optimis.

Selain itu yang tak kalah menarik dari acara itu yakni antusias masyarakat Sabang yang begitu besar apalagi setelah melihat 2 unit Heli bertengger di atas geladak kapal itu.

Tak mau ketinggalan moment berharga, masyarakat akhirnya memilih dan menjadikan kedua Heli itu menjadi latar belakang ajang selfie - selfienya.

Peminat selfie begitu banyak hingga kerumunan orang terjadi di area Dermaga milik Lanal Sabang itu. (Ril/Josdy)

Sunday, 8 October 2017

Gubernur Kepri : Berikan yang Terbaik Buat Masyarakat

Batam, Dinamika Kepri - Gubernur H Nurdin Basirun menegaskan peran dokter sangat penting dalam memberikan pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat. Kontribusi mereka cukup besar dan hebat untuk provinsi ini.

“Teruslah memberi bantuan dan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Nurdin saat pelantikan Pengurus Ikatan Dokter Indonesia wilayah Kepulauan Riau 2017-202 di Haris Hotel, Batam, Minggu (8/10/2017) pagi.

Nurdin mengingatkan untuk saling komunikasi antar sesama. Jangan karena keterbatasan kemampuan dan kesalahan komunikasi, pelayanan kepada masyarakat jadi terabaikan.

Menurut Nurdin, rumah-rumah sakit di Malaysia dan Singapura jelas menjadi saingan Kepri. Masyarakat yang berobat keluar negeri pun tidak sedikit.

Nurdin juga berharap agar masyarakat memanfaatkan layanan kesehatan yang ada di tanah air. Tentu, kata Nurdin, pelayanan harus semakin baik.

Kadang, kata Nurdin, ada yang berasumsi proses pengobatan hanya sekitar 30 persen. Selebihnya sugesti dengan senyuman dan pelayanan yang membuat pasien senang. Nurdin mencontohkan, kadang berobat di luar negeri, yang diperiksan urat nadi yang sama. Juga detak jantung yang sama kadang juga obatnya. Tapi, sebagian masyarakat lebih percaya dengan luar negeri dan membuat mereka cepat sembuh.

“Jangan sedikit-sedikit berobat ke seberang. Kalau kita berikan yang terbaik dan maksimal, rasanya tak akan berobat di luar negeri. Mungkin ini juga harus dipikirkan. Mungkin masalahnya dikomunikasi,” kata Nurdin.

Dalam beberapa kesempatan, Nurdin selalu melakukan inspeksi di rumah sakit. Nurdin selalu berpesan, cepat beri penangangan terhadap pasien-pasien yang dalam keadaan darurat. Jangan terlalu fokus ke administrasi. Yang terpenting selamatkan nyawa pasien. Nurdin mengajak para dokter untuk terus meningkatkan kemampuan, seperti menambah spesialisasi. Sehingga, kemampuannya semakin meningkat.

Pemprov Kepri, kata Nurdin selalu ingin mendorong peningkatan kemampuan itu. Tapi dengan harapan mereka yang diberi bantuan, tidak pindah keluar daerah. Pada kesempatan itu tampak hadir Wali Kota Batam H.Muhammad Rudi, Ketua DPRD Batam Nuryanto, Ketua PB IDI Pusat Prof Ilham Oetama Marsis, Sekjen PB IDI Mahesa Paranadipa dan Ketua IDI Kepri Rusdi.(Ril)

(RS/Hms)

Saturday, 9 September 2017

Komisi Fatwa MUI : Zaman Nabi Belum Ditemukan Vaksin

Seminar dan Diskusi Panel Imunisasi. (foto ist)
Jakarta, Dinamika Kepri - Salah satu pernyataan yang kerap dilontarkan masyarakat yang kontra dengan pemberian imunisasi adalah tidak adanya pola serupa pada zaman nabi. Lalu mengapa imunisasi menjadi sesuatu yang wajib dilakukan saat ini?

K.H Aminudin Yakub, MA dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan bahwa memang pada masa Nabi belum ditemukan vaksin. Namun dalam hukum Islam para ulama bisa menarik hukum demi kemaslahatan umat. Dan memelihara kesehatan, menurutnya, adalah perwujudan maslahat.

"Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan aspek kesehatan baik jasmani dan rohani. Memelihara kesehatan merupakan perwujudan maslahat, dimana ada maslahat itu ada syariat Allah," ujar Aminudin pada Seminar dan Diskusi Panel Imunisasi dalam Pandangan Islam di Jakarta, Sabtu (9/9/2017).

Begitu pula dengan imunisasi yang menurutnya merupakan cara pencegahan untuk mewujudkan kesehatan. Meski demikian Aminudin memberi catatan bahwa bahan baku yang digunakan dalam memproduksi vaksin harus halal dari benda haram maupun tidak suci.

"MUI sejak 28 tahun yang lalu konsentrasi dengan sertifikasi halal. Terkait dengan imunisasi, MUI sudah membahas sejak 2001. Dimulai dulu ketika pemerintah punya program imunisasi polio nasional dalam rangka membebaskan Indonesia dari polio," ujarnya.

Saat itu, tambah Aminudin, Biofarma dan Kemenkes mengajukan fatwa tentang vaksin polio. Ia menyebut bahwa saat itu bahan baku dari vaksin oral maupun injeksi polio mengandung bahan baku haram dan najis.

"Karena kita tidak dapati vaksin polio yang halal maka kemudian kita fatwakan boleh digunakan vaksin itu, karena ada kondisi Al Hajat," tambah dia.

Dalam Islam sendiri ada tiga kondisi pengecualian dimana vaksin yang haram atau najis diperbolehkan, yakni al dlarurat, al hajat, dan adanya keterangan dari tenaga medis atau yang kompeten dan dapat dipercaya bahwa tidak ada vaksin yang halal.

"Kondisi al dlarurat atau darurat dimana tidak ada pilihan lain, sehingga jika tidak digunakan dapat menyebabkan kematian segera, kondisi Al Hajat dimana tidak menyebabkan kematian tapi menimbulkan kesulitan permanen misalnya cacat," lanjut dia.

Pada saat pencanangan program Imunisasi Nasional Polio, MUI, kata Aminudin, memperbolehkan penggunaan vaksin dengan bahan baku non halal setelah dilakukan kajian bahwa tidak didapati vaksin halal dan melihat dampak yang diakibatkan dari penularan virus polio atau dalam kondisi al hajat.

"Sejak itu kita minta Biofarma dan lembaga terkait untuk melakukan kajian vaksin halal. Mereka minta waktu 13 tahun, karena pembuatan vaksin tidak sederhana. Itu kita tekankan ke Kemenkes dan sejak itu kita fokus untuk mendorong dilakukan sertifikasi halal dibidang obat-obatan," terangnya.

Hingga akhirnya pada 2016, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa tentang imunisasi. Isinya, berdasarkan hasil kajian MUI, imunisasi pada dasarnya mubah atau diperbolehkan sebagai bentuk ikhtiar meningkatkan kekebalan tubuh dan dalam rangka mencegah penyakit tertentu.

"Kita sangat mendukung vaksin dan imunisasi tapi vaksinnya wajib menggunakan bahan baku yang halal dan suci. Vaksin dengan bahan mengandung zat haram dan najis, hukumnya tetap haram," pungkas dia.


Source : uzone.id

Monday, 31 July 2017

Soal ribuan burung Kacer asal Malaysia, Suryo Irianto : Negatif terjangkit flu burung

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, drh. Suryo Irianto Putro, MM.MH.
Batam, Dinamika Kepri - Soal burung Kacer asal Malaysia hasil tanggkapan Bea dan Cukai (BC) dari penyeludup yang  berhasil kabur pada pada hari Kamis malam, tanggal 20 Juli 2017 di perairan laut Tiban Mentarau, Sekupang, Batam yang lalu, dalam konfrensi Pers, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Batam, drh. Suryo Irianto Putro, MM.MH kepada media mengatakan bahwa burung yang jumlahnya sampai 4 ribu ekor tersebut, saat ini sebagiannya atau sekitar 50 persent sudah mati. Bahkan burung-burung itu sampai saat ini juga masih dalam pengawasan oleh Pihak Bea Cukai Batam.

"Burung Kacer itu tidak ada pada kita, Sampai saat ini burung itu ada di pihak Bea Cukai . Cuma mereka meminta kita untuk melakukan pemeriksaan terhadap burung itu apakah terjangkit penyakit atau tidak, dan saat kita mengambil semple saat itu, kita melihat setengah dari jumlah terlihat sudah mati. tapi bukan mati karena penyakit terjankit Tertular Avian Influenza (Flu Burung) sebab dari hasil dari pemeriksaan dari 100 ekor burung yang kita uji lap, hasilnya negatif, dugaan burung mati mungkin karena stress sebab kondisinya dalam keranjang sangat berhimpitan dan mati karena kurang makan. Terus terang kami tidak mampu untuk menampungnya di sini, jumlah sangat banyak sampai ribuan. selain itu kalau kita kalkulasikan untuk biaya makannya sehari mencapai sekitar Rp 5 juta. jelas kita tidak ada anggaran untuk itu." kata Suryo Irianto, Senin, (31/7/2017) di Kantor BKP Kelas I Batam.

Selain itu, Suryo Irianto juga mengatakan bahwa Malaysia saat ini dinyatakan sebagai Negara Tertular Avian Influenza (Flu Burung) yang wajib harus di waspadai.

Suryo juga menegaskan, burung asal Malaysia yang diamankan oleh bea dan cukai tersebut, dinyatakan illegal karena tidak termasuk dalam wilayah kerja BKP seperti yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 44 Tahun 2014.

Barang bukti keranjang berisi burung jenis Kacer.
Kronologis berhasilnya burung ini diamankan yaitu kejadiannya pada hari Kamis malam, tanggal 20 Juli 2017 lalu sekitar pukul 23:20 Wib, Tim Patroli Laut KPU BC Batam, PSO BC Batam dan CSS BC Batam yang terdiri dari satuan tugas kapal patroli BC 20007, BC 1001, BC 15028, dan BC 1501, berhasil mengamankan 1 unit speed boat mencurigakan di saat melintas laut di perairan Tiban Mentarau, Sekupang, Batam.

Saat kapal diperiksa, speed Boat tersebut ditemukan dengan bermuatan sebanyak 214 keranjang dengan berisi masing-masing 20 ekor burung jenis Kacer asal Malaysia diduga hendak dibawa masuk ke Batam.

Pada saat penangkapan, sebanyak 5 orang ABK Kapal speed boat tersebut berhasil kabur melarikan diri ke arah daratan setelah mengandaskan kapalnya dan lalu kabur dengan cara berenang menuju daratan tepi laut Tiban Mentarau.

Setelah itu speed boat dan muatan kapal berhasil dikuasai petugas dan kemudian membawanya ke KPU Bea Cukai Batam. Dan untuk penanganan lebih lanjut pada hari Jumat 21 Juli 2017, ribuan burung Kacer asal Negeri Jiran tersebut lalu di koordinasikan kepada pihak Karantina Hewan Batam.(Ag)


Editor : Agus Budi T

Wednesday, 19 July 2017

Pembangunan Gedung Rawat inap tahap II RS Bhayangkara Polda Kepri dilanjutkan

Batam, Dinamika Kepri - Peletakan Batu pertama pembangunan Gedung rawat inap tahap II RS. Bhayangkara Polda Kepri dilaksanakan pada hari ini, Rabu tanggal 19 Juli 2017 pukul 11.00 wib oleh Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH , dihadiri Wakapolda Kepri, Para pejabat utama Polda Kepri, Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, para dokter, perawat serta tenaga kesehatan, dan para hadirin undangan.

Dalam sambutan Kapolda Kepri menyampaikan Keberadaan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri yang dibangun dengan dana hibah Provinsi Kepulauan Riau sejak tahun 2014, telah menjalankan fungsinya sebagai pelayanan kesehatan sampai pada hari ini, karena itu menjadi harapan kita semua untuk terus dapat memberikan pelayanan yang paripurna dan prima bagi anggota Polri dan keluarga serta masyarakat sekitar, dan tetap dapat dijangkau oleh kemampuan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat dengan kemampuan terbatas ataupun sangat terbatas (non BPJS).

Rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri ini sudah memiliki fasilitas rawat inap sebanyak 25 tempat tidur, dan peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap tahap II ini direncakan berjumlah 50 tempat tidur, sehingga total kapasitas rawat inap di rumah sakit bhayangkara polda kepri berjumlah 75 tempat tidur kedepannya.

Kelengkapan sarana dan prasarana Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri, merupakan salah satu komitmen kita untuk senantiasa mendukung terselenggaranya pelayanan kesehatan yang lebih baik, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan pelayanan yang terus meningkat kualitas dan kuantitasnya saat ini.



Semoga hari ini dan kedepan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri terus mampu memberikan pelayanan yang berkualitas dan bermutu sesuai dengan visi dan misinya, untuk itu diperlukan usaha dan kerja keras dari kita semua khususnya dalam hal manajemen rumah sakit, karena masih banyak hal-hal yang senantiasa terus dibenahi untuk mewujudkan  rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan secara prima, yakni mudah, murah, cepat dan nyaman.

Kepada para petugas Rumah Sakit baik dokter, perawat maupun tenaga kesehatan lainnya agar terus termotivasi dan bersemangat dalam menjalankan tugasnya memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota polri maupun masyarakat umum dengan sikap yang ramah, tulus dan ikhlas, karena tuntutan serta tugas yang saudara-saudara emban membutuhkan pendekatan psikologi pasien sehingga pasien bisa nyaman dan menjalani perawatan hingga akhirnya cepat sembuh.

Selain itu kiranya senantiasa menjaga dan memelihara sarana prasarana yang ada dirumah sakit ini. (Ril)

Wednesday, 5 July 2017

Hindari pemborosan kalimat, Sebagian hasil draf dihapuskan

RDP DPRD Kota Batam tentang Ranperda Produk Halal dan Higienis diruang rapat serbaguna DPRD Kota Batam.

Batam, Dinamika Kepri  - Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kota Batam terkait Ranperda Produk Halal dan Higienis, kembali digelar diruang rapat serbaguna DPRD Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (5/7/2017).

Dalam pembahasan kali ini pengawasaan dan pembinaan produk halal dan higienis, RDP dipimpin ketua Pansus Ranperda oleh Aman, S.Pd. Selain itu  juga dihadiri anggota Pansus lainnya dan dihadiri perwakilan dari Dinas Kesehatan kota Batam.

RDP ini dilakukan guna mengkaji ulang draf Ranperda yang telah terbentuk. yang mana hasilnya beberapa draf sebelumnya ada beberapa item yang harus dihapuskan.

Aman, S.Pd menjelaskan, penghapusan sebagian draf yang telah terbentuk tersebut, guna menghindari adanya tumpang tindih penggunaan kalimat yang berulang - ulang dari penjelasan pada pasal - pasal sebelumnya.

"Penghapusan sebagian draf itu untuk menghindari pemborosan kalimat yang mana pada penjelasan pasal sebelumnya sudah diterangkan, dan ketika ini sudah menjadi Perda, maka pasal- pasalnya tidak tumpang tindih." kata  Aman. (Ril)

Monday, 5 June 2017

Ny.Sri Soedarsono : Rudi sudah janji bantu Rp 1 miliar, Namun tidak ditepati

Pemrakarsa Pembangunan Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batam, Ny, Sri Soedarsono.

Batam, Dinamika Kepri - Pemrakarsa Pembangunan Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Batam, Ny, Sri Soedarsono ternyata saat ini masih sangat menyayangkan tentang adanya janji-janji manis dari Walikota Batam, Rudi. SE yang sampai saat ini belum ditepati, yakni janji untuk memberikan bantuan Rp 1 Miliar kepada PMI cabang Batam.

Katanya setahun lalu saat berkampanye pernah berjajanji kepadanya akan memberikan sumbangan Rp 1 miliar untuk PMI Cabang Batam, namun sampai sekarang tidak terealisasi beda dengan Ahmad Dahlan waktu masih walikota, janjinya ditepati.

"Setahun lalu Rudi (Walikota Batam=red) pernah janji akan memberikan bantuan Rp 1 Miliar kepada kami (PMI Cabang Batam=red) namun sampai saat ini belum terealisasi, kalau waktu zamannya Ahmad Dahlan masih walikota, kami dapat bantuan Rp 500 juta," kata Ny. Sri Soedarsono kepada media usai melakukan buka bersama dengan 180 anak Yatim di Gedung PMI Batam Center, Senin (5/6/2017) sore.

Selain Walikota Batam tidak mau menepati janjinya, Sri Soedarsono juga mengatakan bahwa sebelumnya pihak Pemko Batam dari Dinas perpajakan sempat membuatnya kebingungan karena pernah meminta pajak dari alat kesehatan senilai Rp 9 miliar bantuan luar negeri yang mereka terima.

"Bukan hanya tidak tepati janji, dinas perpajakan kota Batam juga pernah datang kemari untuk meminta pajak sebesar Rp 600 juta dari alat bantuan luar negeri yang kami terima. nilai alat kesehatan itu Rp 9 miliar, sementara alat itu bentuknya bantuan tapi masih ngotot ingin meminta pajaknya, harusnya mereka berterima kasih karena ada negara lain yang mau membantu, tetapi ini tidak, makanya saya heran, negara macam apa nih!," ucap Sri Soedarsono dengan wajah kesal.

Selain itu, Sri Soedarsono juga mengatakan bahwa untuk pembangunan Gedung PMI Cabang Batam, semua dananya dari bantuan para pengusaha yang ada di Batam. Bahkan lebih miris lagi, untuk menggaji semua pekerja di PMI Batam selama 2 tahun ini, Sri Soedarsono terpaksa harus merogoh uang dari goceknya sendiri.

"Sudah 2 tahun ini kita tidak mendapatkan bantuan dari manapun, tetapi saya tidak akan terpengaruh akan itu, pikiran saya bagaimana PMI Batam ini bisa terus berjalan, karena ini misi kemanusiaan, makanya mau tidak mau untuk gaji para pekerja disini, saya memberikannya dari uang sendiri." pungkas Sri Soedarsono.

Sebelum mengakhiri, Istri dari Pendiri PMI Cabang Batam 1990, Almarhum Mayjen (Purn) Soerdarsono Darmosuwito ini berharap agar kedepannya PMI Cabang Batam tersebut bisa terus berjalan dan memberikan pelayanan lebih baik kepada masyarakat. (Ag)

Editor : Agus Budi T

Monday, 10 April 2017

Aman S.Pd Terpilih Jadi Ketua Pansus Pengawasan Pembinaan Produk Halal dan Higienis

Anggota komisi IV Dprd kota Batam, Aman, S.Pd.
Batam, Dinamika Kepri -  Setelah melakukan rapat paripurna keXI dan disetujui semua fraksi, anggota komisi IV Dprd kota Batam, Aman, Spd akhirnya terpilih menjadi Ketua Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan Pembinaan Produk Halal dan Higienis kota Batam, Senin (10/4/2017).

Paripurna ke XI tentang Ranperda pembentukan panitia khusus produk halal dan higienis ini, di bentuk mengingat pentingnya kenyamanan dan kesehatan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal bagi setiap orang.

Selain itu juga didorong dengan perlunya ada pengawasan khusus terhadap setiap produck yang diperjual belikan di pasaran, baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri, maka terbentuklah Pansus tersebut, Panitia Khusus badan pengawasan dan pembinaan produk.

Makanan yang halal dan higienis adalah merupakan tuntutan bagi semua orang. Halal dari segi dhahiriyah dan mengetahui sumber mendapatkan makanan tersebut. Maka itu perlu adanya pengawasan untuk melihat, apakah produck makanan itu telah melalui cara-cara yang halal.

Dari sisi keagamaan, memakan makanan yang halal dan baik juga merupakan bukti ketaqwaan karena memakan makanan halal dan baik, juga merupakan salah satu ibadah.(Ag)


Editor : Agus Budi T

Klinik Baloi Saat Ini Sudah Melayani Peserta BPJS Kesehatan

Disaksikan para undangan, Direktur RSBP, dr. Sigit Riyanto M,Sc (Kanan) melakukan potong tumpeng sebagai  isyarat bukti resminya Klinik Baloi BP Batam telah melayani Peserta BPJS Kesehatan.

Batam, Dinamika Kepri - Dalam rangka memberikan peran aktif dan sekaligus kemudahan akses layanan kesehatan kepada masyarakat Batam, Direktur RSBP, dr. Sigit Riyanto M,Sc meresmikan Klinik Baloi BP Batam agar ikut berperan dalam melayani peserta BPJS Kesehatan di Batam, Senin (10/4/2017).

Saat peremian Klinik Baloi BP Batam ini Kepada undangan yang hadir yang tampak dihadiri oleh  Kapolsek Lubuk Baja, Lurah Baloi, jajaran pegawai RSOB BP Batam, dan tokoh masyarakat, Sigit mengatakan, BP Batam telah melakukan kerjasama kemitraan layanan dengan BPJS Kesehatan untuk dapat kembali memberikan fasilitas layanan kepada masyakarat Batam sebagai faskes tingkat pertama mitra layanan BPJS Kesehatan.

Setelah resmikannya, saat itu juga Sigit menganjurkan agar masyarakat di sekitar Baloi  dapat segera memanfaatkan layanan Klinik dengan Kartu Indonesia Sehat atau BPJS kesehatannya.

Lanjut dia, Klinik Baloi diharapkan nantinya dapat memperluas pelayanan kesehatannya di sekitar Baloi dan mempermudah akses pelayanan untuk meminimalisir antrian. selain itu Sigit juga menghimbau agar masyarakat dapat memanfaaatkan klinik Baloi sebagai rujukan pelayanan kesehatan.

"Sebenarnya sudah dibuka sejak awal April menerima peserta BPJS, bagi masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan klinik baloi dapat memindahkan PPK 1 ke Klinik baloi," ujarnya.

Ia menambahkan Klinik Baloi berdiri sejak tahun 1985 merupakan klinik satelit RSOB BP Batam dan menjadi satu-satunya klinik pemerintah pada waktu Otorita Batam. Seiring berjalan Klinik Baloi terus mendorong program pemerintah dalam upaya pemberian layanan kesehatan.

"Dokter yang bertugas di sini jangan hanya memberi resep obat saja melainkan penyuluhan tentang hidup sehat dengan begitu harapannya dapat memberikan pelayanan mutu lebih baik dengan manfaat lebih luas dan pelayanan maksimal, dua tahun kedepan klinik ini akan dibangun infrastruktur fisik dengan fasilitas anak dan penyakit dalam," terangnya.

Sementara itu, Camat Lubuk Baja, Novi Harmadyastuti menyambut baik dengan kehadiran Klinik Baloi sebagai faskes pertama BPJS Kesehatan. Menurutnya kehadiran klinik Baloi dapat membantu layanan kesehatan bagi masyarakat Batam khususnya warga Baloi.

"Penumpukkan pasien sering terjadi di puskesmas Lubuk Baja dengan adanya klinik ini dapat membantu mengurangi antrian, kami sungguh berbangga dan berbahagia klinik ini membuka faskes BPJS , baik Lurah, Seklur dan jajaran saya perintahkan untuk dapat diinfokan kepada masyarakat khususnya lubuk baja," tambahnya.

Ia berharap agar Pemerintah dalam hal ini Camat dan Lurah kedepannya dapat saling bersinergi dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Klinik Baloi BP Batam.

Asnah selaku perwakilan BPJS Kesehatan cab Batam dalam kesempatan tersebut menyatakan selamat atas dibukanya Klinik Baloi sebagai peserta faskes BPJS. Ia mengajak agar merubah mindset agar  Klinik tidak hanya untuk melayani orang sakit melainkan sebagai ruang konsultasi kesehatan bagi masyarakat.

"BPJS mengharapkan klinik dapat lebih promotif dan preventif jadi tidak hanya sakit datang melainkan melakukan kegiatan positif seperti penyuluhan dan senam kesehatan bagi klinik Baloi," tuturnya.

Klinik Baloi ini berlokasi di Jalan Bunga Raya bersebelahan dengan kantor WakaPolsek Lubuk Baja dan Kantor Camat Lubuk Baja, dengan membuka layanan poli umum, poli gigi dan poli kebidanan. (Ril)

Editor : Agus Budi T

Wednesday, 28 September 2016

Bidan Endang Sulaswati : Saya tidak pernah katakan pasien telah DBD

Bidan, Endang Sulaswati. A.Md.Keb
Batam, Dinamika Kepri - Setelah 4 hari mendapat perawatan di RSBP Batam Sekupang, Selasa (27/9/2016) dini hari pukul 1: 00 Wib, pagi, Ahmad Royadi (35) penderita demam berdarah yang tinggal di Kavling Patam Indah, akhirnya meninggal.

Kepada media ini, Kata RT 07/RW 01 Patam Indah, Maudi (43) menuturkan, pada hari Kamis 22 September 2016 lalu, korban ini awalnya dibawa ke Puskesmas terdekat di Patam Lestari.

Dari hasil pemeriksaan itu, katanya Bidan Endang menyebut korban ini, telah menderita demam berdarah dan juga telah mengarahkannya agar keluarga, segera membawanya ke rumah sakit, namun tidak dilakukan oleh pihak keluarga malah menahannya di rumah..

Tetapi selang hari kemudian karena kondisi korban terlihat semakin parah , korban lalu dibawa ke RSBP Sekupang untuk menjalani perawatan, namun setelah beberapa hari menjalani rawatan, penderita DBD ini akhirnya meninggal.

Menurut pengakuan dari RT Maudi, kepadanya Dokter RSBP  Batam mengatakan, mendiang menderita penyakit paru- paru yang sudah kronis dan tidak dapat di tolong lagi.

" Kalau kata Dokter RSBP Sekupang, mendiang ini menderita penyakit paru- paru, bukan DBD, Makanya saya juga tidak bisa menyimpulkan apakah meninggalnya karena DBD atau karena penyakit paru- paru, tetapi yang jelasnya kata Bidan Endang, almarhum ini terkena DBD." kata Maudi sedih.

Mengenai katanya korban ini telah menderita DBD, Selasa sore (27/9/2016), sesudah korban diduga DBD ini dikebumikan di TPU sei Tamiang, awak media ini menyambangi tempat Praktek Bidan Edang Sulaswati.A.Md.Keb di Patam Lestari kelurahan Patam Lestari Sekupang.

Kepada media ini, Bidan Endang Sulaswati A.Md.Keb. mengatakan bahwa dirinya tidak pernah sekalipun mengatakan kepada pasiennya telah menderita demam berdarah (DBD), alasannya bahwa untuk mengetahui seseorang telah menderita DBD  harusnya melalui pemeriksaan uji Lab dan cek darah.

"Saya tidak pernah mengatakan pasien manapun kalau ia telah menderita DBD, menganjurkan iya, maksudnya menganjurkan jika ada pasien yang mengalami demam tinggi, saya menganjurkan agar segera di bawa berobat kerumah sakit, agar dilakukan cek darah, karena sekarang ini, wabah DBD memang sedang menyerang. Itu yang saya katakan, saya tidak juga berani mengatakan pasien telah DBD, sedangkan peralatan untuk melakukan pengecekan untuk disini, itu tidak. Jadi perlu saya pertegas lagi, saya tidak pernah menyampaikan kepada pasien saya, bahwa ia menderita DBD,'' kata Endang Sulaswati yang bertugas sebagai Bidan desa di Patam Lestari, Sekupang, Batam, ini.

Menanggapi telah meninggalnya dugaan korban penderita DBD ini,  Bidan Endang dan petugas kesehatan lain yang kebetulan ada bersamanya saat itu mengatakan, akan mengecek hasil diagnosa dari RSBP Batam dahulu, jika memang nanti korban meninggal karena DBD, maka pihak mereka beserta Dinas kesehatan, ucapnya, akan turun untuk menyurpai lokasi Kavling Patam Indah.

Menurut mereka lagi, selama ini bahwa Kavling Patam Indah, rawan dari sarang nyamuk Aedes aegypti, karena di Kavling  Patam Indah, banyak genangan air.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Tuesday, 27 September 2016

Satu lagi, Penderita DBD di Kavling Patam Indah Sekupang Batam, Meninggal dunia

Ilustrasi mobil Jenazah.
Batam, Dinamika Kepri - Setelah 4 hari mendapat perawatan di RSBP Batam Sekupang, Selasa (27/9/2016) dini hari pukul 1: 00 Wib, pagi, Ahmad Royadi (35) penderita demam berdarah yang tinggal di Kavling Patam Indah, akhirnya meninggal.

Kepada media ini, Kata RT 07/RW 01 Patam Indah, Maudi (43) menuturkan, pada hari Kamis 22 September 2016 lalu, korban ini awalnya dibawa ke Puskesmas terdekat di Patam Lestari.

Dari hasil pemeriksaan,  Bidan Endang menyebut korban ini, telah menderita demam berdarah dan juga telah mengarahkannya agar keluarga segera membawanya ke rumah sakit, namun tidak dilakukan.

Selang satu hari dari situ, korban lalu dibawa ke RSBP Sekupang untuk menjalani perawatan, namun setelah beberapa hari menjalani rawatan, penderita DBD ini akhirnya meninggal.

Dan yang anehnya, Sesuai pengakuan RT Maudi, kepadanya Dokter RSBP mengatakan, mendiang menderita penyakit paru- paru yang sudah kronis dan tidak dapat di tolong lagi.

" Kalau kata Dokter RSBP Sekupang, mendiang ini menderita penyakit paru- paru, bukan DBD. makanya saya juga tidak bisa menyimpulkan apakah meninggalnya karena DBD atau karena penyakit paru- paru, tetapi yang jelasnya kata Bidan Endang, almarhum ini terkena DBD." kata Maudi sedih.

Bahayanya DBD saat ini, Menurut RT lagi, Ternyata di Kavling Patam Indah kelurahan Patam Lestari ini, sudah ada dua korban yang meninggal karena DBD, namun tidak ada perhatian Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam untuk mengatisipasinya.

Kendati katanya sudah kerap mengsulkan ke Dinkes agar Kavling Patam Indah dapat dilakukan Foging, namun pihak Dinkes ucap RT ini, kerap mengelak berdalih dengan alasan meminta surat resmi, menunjukkan surat dokter jika korban yang meninggal benar-benar karena DBD.

Jika demikian berarti sikap Dinkes Batam, kesannya menunggu banyak korban mati dahulu, baru bertindak.

Kata Maudi lagi, Selama ini memang ada Foging dilakukan di Patam Indah, tetapi bukan itu dari Dinkes Batam, melainkan dari ansiatif saya sendiri.

Padahal sebagaimana yang tertuang pada kebijakan Permenkes No. 374 tahun 2010 Tentang Pengendalian Vektor Penyakit, menyebutkan bahwa, pencegahan penyebaran penyakit DBD, sudah menjadi tugas Kementerian Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten maupun Pemerintah Kota.

Sedikit merincikan, Demam dengue atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat Indonesia sebagai demam berdarah merupakan penyakit yang dapat membuat suhu tubuh penderita menjadi sangat tinggi dan pada umumnya disertai sakit kepala, nyeri sendi, otot, dan tulang, serta nyeri di bagian belakang mata.

Sebetulnya demam dengue dan demam berdarah merupakan dua kondisi yang berbeda, namun sebagian besar masyarakat Indonesia sudah terlanjur salah kaprah.

Demam berdarah atau dengue hemorrhagic fever (DBD) merupakan komplikasi dari demam dengue (dengue fever) yang memburuk.

Gejala DBD tergolong parah  di antaranya adalah kerusakan pada pembuluh darah dan kelenjar getah bening, muntah-muntah yang disertai darah, keluarnya darah dari gusi dan hidung, napas terengah-engah, dan pembengkakan organ hati yang menyebabkan nyeri di sekitar perut.

Penyakit demam dengue disebabkan oleh virus dengue yang penyebarannya terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Karena diperantarai oleh kedua serangga tersebut, maka demam dengue tidak bisa menular dari orang ke orang secara langsung selayaknya penyakit flu.

Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus banyak berkembang biak di daerah padat penduduk,  misalnya di kota-kota besar  beriklim lembap dan hangat seperti kota Batam.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Tuesday, 30 August 2016

Virus Zika melanda Singapura, Kadinkes Batam minta awasi ketat Pelabuhan dan Bandara

Kepala Dinas kesehatan kota Batam, Drg. H. Chandra Rizal. M.Si, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana saat melakukan jumpa Pers, Selasa (30/8/2016).

Batam, Dinamika Kepri - Dalam rangka memerangi Virus Zika yang mulai kabuh lagi, dimana saat ini telah melanda sebagian negara di Amerika seperti Florida bahkan sudah menyebar hingga ke Asia seperti ke negara Singapura.

Maka itu sebagai untuk langkah menjaga dan antisipasi penyebaran masuk ke Indonesia ke khusus Batam,  Kepala Dinas kesehatan kota Batam, Drg. H. Chandra Rizal. M.Si, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Tjetjep Yudiana melakukan kunjungan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Batam untuk melakukan penyuluhan sekaligus melakukan jumpa Pers dengan para awak media, Selasa (30/8/2016).

Kepala Dinas kesehatan kota Batam, Drg. H. Chandra Rizal. M.Si kepada media mengatakan, katanya Untuk mengantisipasi Virus Zika yang saat ini sudah berdar di Singapura,  maka itu Chandra Rizal meminta agar petugas Pelabuhan dan bandara dapat mengawasi selama 24 jam  sehari. alasannya bahwa untuk saat ini telah ada 41 warga Singapura yang positf menderita Virus Zika di Negaranya, dan ditakutkan jika para pendedrita tersebut,  masuk ke Batam.

Selain itu Kepala Dinas kesehatan kota Batam, juga meminta agar para perenagkat RT, RW dan para kepala Puskesmas Se Batam dapat mensosialisasikan tentang bahaya Virus Zika kepada seluruh masyarakat.

Katanya lagi, jika ada masarakat yang kena penyakit ini, dapat segera dibawa ke Rumah Sakit Embung Fatimah sebab pemerintah kota Batam telah menyiapkan rumah tersebut sebagai tempat penanganannya.

Tambahnya mengakhiri mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada obat untuk penyembuhan penyakit tersebut, kendati ada obat yang digunakan sementara ini,  masih bersifat sebatas obat untuk pencegahan saja.

Wikipedia menuliskan, Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus ini dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika.

Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin.Penyakit Zika memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.

Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar.

Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi wanita.

Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janin dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir. Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional.

Sedangkan ciri-ciri penderita penderita virus Zika diantaranya, mengalami demam, kulit berbintik merah, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, sakit kepala, kelemahan dan terjadi peradangan konjungtiva.(Cn)

Editor : Agus Budi T 

Sunday, 14 August 2016

Bayi kembar siam Rahma-Rahmi, Hari ini akan di operasi

Bayi kembar siam Rahma-Rahmi dalam persiapan operasi di RS Awal Bros Batam.
Batam, Dinamika Kepri - Pagi ini, Minggu (14/8/2016) bayi kembar siam Rahma -Rahmi akan segera di operasi di rumah sakit ditempat sebelumnya di rawat yakni RS Awal Bros Batam, untuk melakukan pemisahan badan yang menyatu

Sedangkan untuk tim medis yang menangani jalanannya opreasi ini, akan ditangani sebanyak 33 dokter ahli khusus yang memang sengaja datang diundang baik dari dalam Negeri maupun dokter dar luar negeri.

Terkait langkah operasi ini, orang tua Rahma- Rahmi tidak bisa di jumpai dikernakan alasan tidak bisa diganggu untuk menenangkan diri, mendoakan anaknya agar keduanya bisa selamat.

Dan sampai saat ini, pengujung rumah sakit Awal Bros untuk menjenguk bayi ini, terlihat sangat banyak. selain  warga, ada banyak para pejabat Batam yang datang silih berganti untuk mendoakan agar operasi sang bayi kembar ini, lancar selamat.

Sebelumnya Bayi kembar siam Rahma-Rahmi ini,  lahir pada Rabu (30/3/2016) sore di RS Camathia Mukakuning. bayi kembar ini terlahir dengan cara operasi  caesar dari rahim ibu wanita muda bernama Warmin Bahrudin warga Bengkong Nusantara, Kecamatan Bengkong, Batam.

Setelah melihat kondisi bayi yang dilahirkan dengan kondisi dempet, maka langkah selanjutnya harus segera dilakukan pemishaan, maka Pihak rumah sakit Camathia Mukakuning, membuat surat rujukan agar ibu dan bayi kembarnya di rawat di RS Awal Bros dengan alasan di RS awal Bros peralatan medisnya lebih lengkap.

Namun bayi ini saat itu tak dapat langsung dioperasi karena kedua orantua bayi ini terbentur dana karena memang mereka adalah berlatar keluarga yang tidak mampu.

Akhirnya setelah 5 bulan dirawat RS awal Bros, Kedua Bayi kembar dempet ini dapat dioperasi karena biaya operasi sebesar Rp 1, 8 Miliar sudah dapat terkumpulkan berkat bantuan dari para orang-orang yang dermawan di Batam.(Cn)

Editor : Agus Budi T

Wednesday, 6 July 2016

PR buat Kejari Batam, Terkait RSUD Embung Fatimah, Aktifis Minta Usut Tuntas Pengadaan Alkes APBD Tahun 2012

Batam, Dinamika Kepri - Sebagai badan usaha layanan umum Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah (RSUDEF)Batam, katanya layak menyandang predikat sarang korupsi alat kesehatan (alkes). Betapa tidak, setelah Bareskrim Mabes Polri berhasil membongkar  korupsi  alat kedokteran, kesehatan dan KB  yang bersumber dana APBN tahun 2011 dengan kontraktor PT. Masmo Masjaya sebesar Rp 18.413.900.000 dan kemudian Kejari Batam membongkar  korupsi alkes, kedokteran dan KB APBN 2014 dengan kontraktor PT. Alexa Mandiri Utama sebesar Rp. 19.528.827.500.    

Terhdap dugaan korupsi ke-2  alkes yang bersumber dana APBN itu sudah ditetapkan direktur RSUDEF Batam drg. Fadillah Ratna Dumila Mallarangan sebagai tersangka dan ditahan di Lapas Barelang.

Menyusul terkait korupsi alkes RSUD Batam, Ketua LSM Barelang Yusril Koto melaporkan dan minta Kejari Batam mengusut tuntas dugaan korupsi alkes yang bersumber dana APBD 2012  sejumlah Rp.39.298.450.000, antara lain,
1.Alkes  rawat inap dan kamar mayat pemenang PT. Mitra Bina Medika Rp. 7.092.450.000, 
2.Alkes radiologi pemenang PT. Bina Karya Sarana Rp.14.547.000.000, 
3.Alkes poliklinik pemenang PT. Bina Karya Sarana Rp. 10.339.000.000, 
4.Alkes CSSD pemenang PT. Intan Global Persada  Rp.3.650.000.000, 
5. Serta alat-alat laboratorium kedokteran lainnya, yakni dimenangkan oleh  PT. Mitra Bina Medika dengan senilai Rp.3.670.000.000.

Pengadaan alkes itu dikuasai pengusaha Suhadi yang memiliki beberapa perusahaan, diantaranya PT. Bina Karya Sarana, PT. Mitra Bina Medika, CV. Mitra Karya Pratama, CV. Intas Gusmanti. Dalam lelang pengadaan alkes  RSUDEF Batam, Suhadi  juga menggunakan beberapa perusahaan lain.

Diterangkan Yusril bahwa Suhadi dikenal sebagai raja pengadaan alkes tidak saja menguasai RSUDEF Batam, juga  pengadaan alkes Dinkes Provinsi Kepri, Dinkes Kab. Binta,. RSUD Tg. Uban bahkan pengadaan alkes di luar Batam.

Sepak terjang  Suhadi sebagai raja pengadaan alkes berakhir setelah ditetapkan sebagai tersangka dan terpidana dalam korupsi proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) di Lampung, Puskesmas di Batam, dan RSUD Provinsi Kepri di Tanjunguban dan bahkan kasus yang sama di RSUD Tanjung Balai Karimun.dipenjara

Yusril menyebutkan diduga kongkalikong modus yang dilakukan oknum bermental korup dalam pengadaan alkes RSUDEF APBD Batam 2012 itu antara lain rencana pengadaan yang diarahkan untuk menentukan PT. Mitra Bina Medika dan PT. Bina Karya Sarana sebagai pemenang lelang, panitia lelang yang tidak mempunyai integritas dan memihak PT. Mitra Bina Medika dan PT. Bina Karya Sarana.

Penyusunan dokumen lelang terjadi tawar menawar dengan pengusaha mengenai spesifikasi teknis yang disyaratkan, PT. Mitra Bina Medika dan PT. Bina Karya Sarana diloloskan sebagai calon peserta pengadaan yang sebenarnya tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan, mark-up anggaran dengan cara memanipulasi harga pembelian dan alkes yang diserahkan lebih rendah daripada yang disyaratkan dalam kontrak.

Lebih lanjut Yusril menguraikan katanya, bahwa diduga kuat PT. Mitra Bina Medika menyampaikan dokumen perusahaan sebagai persyaratan kualifikasi yang tidak berlaku atau dipalsukan seolah-olah masih berlaku, diantaranya berupa SIUP, ijin PAK/Sub PAK/Cab. PAK (penyalur alat-alat kesehatan-red) yang dikeluarkan Kemenkes RI/Dinas Kesehatan Provinsi sesuai domisili perusahaan, SITU, Keterangan Domisili Perusahaan dan TDP.

Dugaan ini diperkuat dengan temuannya bahwa alamat PT. Mitra Bina Medika tidak ditemukan seperti disebut pada dokumen lelang  yang disampaikan perusahaan di Komplek First City Blok 2 Lt2 # B2-07 Batam Center dan Komplek Permata Niaga Blok B1 No 1 Sukajadi. 

Dugaan itu dibuktikan pula oleh keterangan Ketua RT II/RW VIII Kelurahan Teluk Tering Kecamatan Batam Kota seperti disebut pada Surat Keterangan No 02/RT II/RW VIII/VII/2012. Sedangkan rekening koran giro PT. Mitra Bina Medika Nomor  109-00-1277683-7 NPWP 02.795.9.52.7-215.000 periode 1/04/12 s/d 30/04/12 dengan saldo akhir 1.201.924 menyebutkan masih beralamat First City Blok 2/B2-7 Kecamatan Batam Kota Teluk Tering Nongsa Batam.

Padahal PT. Mitra Bina Medika berkantor dengan alamat Jalan Pasir Putih Komplek Ruko Accelence Blok B. 10, Batam Center.

Semestinya dilakukan pula perubahan izin PAK, sub PAK, dan domisili perusahaan, mengingat PT. Mitra Bina Medika sejak pertengahan Januari 2011 tidak lagi berkantor  pada alamat  seperti disebutkan diatas. Ketentuan ini diatur di dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1191/MENKES.PER/VIII/2010 tentang Penyalur Alat Kesehatan  15 ayat (1) Perubahan izin PAK harus dilakukan apabila terjadi perubahan alamat kantor, gudang atau bengkel.

“PT. Mitra Bina Medika sebagai penyedia barang tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan usaha seperti dimaksud pada Pasal 19 ayat (1) PERPRES Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”, terang Yusril.

Diduga ada kolusi dan permainan dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri sehingga ijin PAK PT. Mitra Bina Medika dengan alamat baru Jalan Pasir Putih Komplek Ruko Accelence Blok B. 10 Batam Center bisa diterbitkan oleh Kemenkes padahal banyak persyaratan yang tidak dipenuhi oleh PT. Mitra Bina Medika demikian pula terhadap ijin PAK PT. Bina Karya Sarana.

Oknum pejabat ULP dan oknum pejabat pengadaan diduga tidak melakukan penilaian kualifikasi melalui prakualifikasi atau pascakualifikas terhadap syarat kualifikasi PT. Mitra Bina Medika seperti disebut pada Pasal 6 PERPRES Nomor 54 Tahun 2010 sehingga diloloskan dan ditetapkan PT. Mitra Bina Medika sebagai pemenang  lelang pengadaan akes kedokteran (poliklinik) sebesar Rp.10.022.500.000 dan pengadaan alat-alat rawat inap dan alat-alat kedokteran kamar mayat sebesar  Rp7.092.450.000.

“Semestinya pejabat ULP/ dan pejabat pengadaan menetapkan penyedia barang  yang melakukan penipuan atau pemalsuan dan pelanggaran lainnya seperti yang ditetapkan dalam PERPRES Nomor 54 Tahun 2010 kedalam Daftar Hitam serta melaporkannya kepada LKPP”, tegas Yusril.

Bahwa PT. Bina Karya Sarana sebagai pemenang lelang pengadaan pengadaan alat-alat kedokteran (radiologi) sebesar Rp 14.547.000.000. Pengumuman pemenang PT. Bina Karya Sarana dilakukan melalui 3 kali perubahan yakni pada 27 Juni 2012, 4 Juli 2012 dan 6 Juli 2012. Kemudian setelah masa sanggah 13 Juli 2012.

Penetapan PT. Bina Karya Sarana sebagai pemenang setelah masa sanggah ini diduga karena adanya surat rekomendasi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kepulauan Riau perihal izin sub PAK. Tapi anehnya lelang pengadaan alat-alat kedokteran (radiologi) tersebut akhirnya dibatalkan.

Bukan itu saja, Yusril menuding bahwa PT. Bina Karya Sarana dan PT. Mitra Bina Medika tidak tertib administrasi pajak. Hal ini terindikasi PT. Bina Karya Sarana memiliki NPWP ganda, yaitu: 03.006.574.2-217.000 dan 03.006.574.2-215.000, demikian juga PT. Mitra Bina Medika memiliki NPWP ganda, yaitu: 1. NPWP 02.795.952.7-217.000 dan 2.NPWP 02.795.952.7-215.000.

NPWP ganda ini bertentangan dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-20/PJ/2008 Tentang Penyampaian Peraturan Jenderal Pajak Nomor 26/PJ/2008 Tentang Tata Cara Penanganan Wajib Pajak yang memiliki nomor pokok wajib pajak dengan pengguna ganda.

Disebutkan Yusril nomor pokok wajib pajak (NPWP) merupakan suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Oleh karena itu setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu NPWP. Selain itu, NPWP juga dipergunakan untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak serta dalam pengawasan administrasi perpajakan.

Kecurangan lain disebutkan Yusril bahwa PT. Bina Karya Sarana selaku pemenang lelang pengadaan alat-alat kedokteran peralatan pusat sterilisasi (CSSD) sebesar Rp. 3.400.000.000, namun hingga penandatanganan kontrak  tanggal 12 Juni 2012 pengadaan yang dimaksud belum juga diadakan.

Semestinya sesuai Pasal 93 ayat (2) PERPRES No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan pemutusan kontrak PT. Bina Karya Sarana dengan sanksi berupa jaminan pelaksanaan dicairkan, sisa uang muka harus dilunasi oleh  PT. Bina Karya Sarana,  atau jaminan uang muka dicairkan,  PT. Bina Karya Sarana membayar denda, serta PT. Bina Karya Sarana dimasukkan dalam Daftar Hitam.

Anehnya justru PT. Bina Karya Sarana bisa tampil sebagai pemeneng lelang Pengadaan Alat-Alat Kedokteran (Poliklinik) sebesar Rp. 10.339.000.000.

Yusril menyebutkan bahwa lelang pengadaan tersebut sarat kolusi. Berdasarkan telusurannya, disinyalir ada permainan secara sistematis dengan beberapa peran oknum yang mengatur di ULP dan POKJA pengadaan Pemko Batam. Oknum ini berperan mengatur dokumen lelang dan dukungan distributor dengan menutup dan atau mengunci spesifikasi teknis barang,  Oknum pengusaha yang berperan mengatur pembagian komisi, serta  oknum yang berperan sebagai penghubung proses lelang dan penyedia barang.

Diduga Direktur RSUDEF Batam  drg. Fadillah Malarangan sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) merangkap pejabat pembuat komitmen (PPK) menyalahgunakan wewenangnya dengan mengintervensi ketua pokja pengadaan untuk memenangkan PT. Intan Persada Global dalam pengadaan alat-alat kedokteran peralatan pusat sterilisasi  (CSSD) sebesar Rp. 3.650.000.00.

Berdasarkan keterangan sumber bahwa PT. Intan Persada Global dipinjam pakai oleh oknum Sekretaris Tim Sukses Walikota Ahmad Dahlan yang berperan menenangkan kekisruhan Direktur RSUD Batam drg. Fadillah malarangan dengan penyedia barang CSSD PT. Bina Karya Sarana,

Diduga pejabat penerima hasil pekerjaan (PPHK) membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak.

“Kualitas alkes yang diserahkan lebih rendah dari ketentuan dalam spesifikasi tenis kontrak yang berpotensi kerugian Negara”, jelas Yusril lagi.

Tambahnya lagi, " Ini dindikasikan bahwa alkes CSSD yang disediakan bukan kwalitas eropa melainkan  dengan merek UGAIYA  dan DEKO kedua merek alkes tesebut berasal dari India dan  diduga kuat tidak memiliki ijin edar di Wilayah Republik Indonesia seperti disayaratkan pada Pasal 5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1190/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan  dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga." terang Yusil Koto, merincikan. Selasa (5/7/2016).

(Ril/yk)

Editor : Agus Budi T

Thursday, 23 June 2016

Untuk menjaga diri dari penularan HIV Aids, Ini pesan Ketua Fomba untuk anda

Dinda, Ketua Forum Masyarakat Batam (Fomba) Peduli Hiv Aids kota Batam.
Batam, Dinamika Kepri - Batam adalah daerah strategis yakni pulau yang berhubungan dan berhadapan lansung dengan 3 Negara, yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia. Indonesia terkenal dengan budaya korupsinya, Singapura dengan Apek-apeknya, sedangkan Malaysia tempatnya para kurir narkoba dari Batam mengambil pesanan, Pasalnya setiap sidang perkara  kasus Narkoba di Pengadilan Negeri Batam, Pelakunya selalu mengaku Narkoba jenis sabu yang dibawanya, selalu dari Malaysia.

Batam, Bila tabah akan menang, Batam, banyak anak tapi ayahnya mana. begitulah kata slogan yang kebanyakan orang-orang menyebutnya. Kendati Mottonya Batam Menuju Bandar Madani, namun kenyataannya bukan itu, yang ada Bandar judi, bandar prostitusi, bandar BBM Ilegal dan Bandar Narkoba.

Akibatnya dunia malam di Batam menjadi semarak, Beruforia, apalagi dunia malamnya begitu eksotis, automatis Penularan penyakit HIV Aids juga ikut merebak dikalangan masyarakat. penderitanya bukan hanya dikalangan tertentu saja, namun sudah mewabah hingga kepada ibu-ibu rumah tangga akibat tertular dari suaminya yang doyan jajan diluaran. Ironisnya jika ibu sudah tertular, tentu ke anaknya juga akan menular.

Baca berita sebelumnya : Pengidap penyakit Hiv Aids di Kota Batam saat ini ditingkat mengkwatirkan, Dinda : Penderitanya kebanyakan Ibu rumah tangga

"Pengidap penyakit penularan HIV Aids di Kota Batam, sudah sangat mengkwatirkan, saat ini penderitanya kebanyakan ibu-ibu rumah tangga. Untuk data statiknya, Batam adalah  kota penderita  penularan HIV Aids terbesar di Indonesia. di tahun 2015 saja, penderita yang jujur mencapai 641 orang. Yang tidak jujur mungkin lebih dari itu.Untuk tahun 2016 ini, kemungkinan jumlahnya akan meningkat lagi." kata Dinda, Ketua Forum masyarakat Batam (Fomba) Peduli HIV Aids kota Batam, kepada media ini beberapa hari lalu.

Kata dia, penularan penyakit mematikan ini dapat  dapat di minimaliskan atau dihindari dengan cara, setia kepada pasangan, selalu menggunakan pelindung (Kondom), hindari menggunakan alat suntik secara bergantian.

Jika memiliki luka pada tubuh, seperti ditangan, jangan sesekali menyentuh orang yang terluka, apalagi mengeluarkan darah, contohnya seperti ingin menolong orang yang mengalami kecelakaan di jalan raya yang berlumuran darah, dan jika tidak memakai sarung tangan, jangan pernah menyentuhnya. Pasalnya tidak bisa di pastikan, apakah orang yang kecelakaan tersebut positif atau negatif dari penyakit mematikan ini. Takutnya darahnya mengenai luka ditangan anda. Penularan HIV Aids bukan hanya dari hubungan Sex atau dari Jarum suntik saja, namun dari luka juga sangat rentan apabila cairan penderita mengenai luka orang lain. kalau dari pori-pori, kecil kemungkinannya, tambah dia.

Pesannya, untuk mencegah meningkatnya penularan penyakit Hiv Aids, Dinda juga berharap agar masyarakat dapat memperhatikan atau menggunakan ke 5 sistem ini yakni,


  • 1. Abstein to say yaitu, jangan berhubungan badan jika tidak dengan istri.
  • 2. By Full, setia kepada pasangan.
  • 3. Kondom, Gunakan kondom jika suka jajan, icip-icip diluaran
  • 4. No Drug, Jangan menggunakan alat jarum suntik dengan sembarangan maupun secara bergatian.
  • 5. Edukasi, atau bersosialisasi untuk mendapatkan informasi agar tetap terhindar penyakit.


Editor : Agus Budi T