Showing posts with label Peristiwa. Show all posts
Showing posts with label Peristiwa. Show all posts

Sunday, 26 August 2018

Dari Kapal KM Jaya Tim SAR Selamatkan 13 Orang, 9 di Antaranya Bule dari Australia

Foto bersama Tim SAR dengan 13 orang yang diselamatkan dari KM. Jaya.

Dinamika Kepri, Aceh - KM. Jaya yang membawa Turis 9 Australia mengalami kerusakan mesin di Perairan Kepulauan Banyak Aceh, berhasil diselamatkan oleh Tim SAR, Minggu (26/8).

Keberhasilan itu ialah bukti sinergitas antara TNI AL (Lanal Nias dan Lanal Simeulue) bersama Pos SAR Nias serta Pos SAR Aceh Singkil, Kamis (23/8).

Kecepatan respon dalam menerima laporan pengaduan masyarakat yang membutuhkan pertolongan di laut patut di apresiasi sehingga penanganan atas laporan tersebut dapat segera ditindaklanjuti.

Posal Lahewa yang menerima pengaduan informasi dari Pos SAR Nias tentang adanya contak lost KM Jaya yang membawa 9 orang Turis asal Australia di Perairan Sarangbaung Kabupaten Nias Utara yang sedang berwisata dengan diawaki 3 orang ABK kapal.

Kontak terakhir terjadi pada Selasa tanggal 21 Agustus 2018 diterima oleh Pemilik Resort And Friska di Pulau Banyak menerima SMS dari Nahkoda memberi kabar bahwa kapal berada di Perairan Pulau Sarangbaung Kabupaten Nias Utara dan Istri Nakhoda kapal menerima SMS bahwa kapal hendak melanjutkan perjalanan ke Ujunglolok Pulau Banyak Simelue.

Pada saat lost contact pada koordinat 1.6861730,97.4431632 dan cuaca di laut sedang hujan lebat serta angin kencang.

Pihak keluarga Nakhoda kapal bersama masyarakat nelayan melaksanakan penyisiran bila kondisi cuaca mendukung dan akan mengerahkan sekitar 5 kapal nelayan bobot 2,5 GT.

Mulai saat itu hingga hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 Pukul 23:00 WIB, Nahkoda dan ABK kapal KM. Jaya tidak dapat dihubungi lewat telepon seluler dan tidak diketahui keberadaannya. Menindaklanjuti hal tersebut.

Pemilik Resort And Friska di Pulau Banyak menghubungi Kedubes Australia di Medan dan menginformasikan hilangnya KM. Jaya yang membawa 9 orang warga negara Asing dari Australia tersebut.

Kapal KM. Jaya adalah Jenis Kapal Kayu 6 GT dengan Ukuran 3 x 14 meter. Memiliki ciri-ciri kapal berwarna Hijau dengan lbergaris Merah.

Nahkoda sekaligus pemilik kapal ialah bernama Okta Derita dengan dibantu oleh ABK 2 orang dan 1 penumpang warga setempat.

Sedangkan penumpang 9 orang Warga Negara Asing dari Australia tersebut yakni Mal Harvey, Callum Murray, James Munro, Mark Morstead, Tim Skate, Simon Mamnix, Nicholas Skate, Dr. Peter Braun, Hugh Gilchris).

Menindaklanjuti informasi tersebut,  selanjutnya Lanal Nias berkoordinasi dengan Posal Pulau Banyak Lanal Simelue, Syahbandar, SAR Nias, SAR Aceh Singkil, BPBD, Pihak Keluarga, Unsur Maritim Nias Utara dan Gunungsitoli.

Dari hasil koordinasi Lanal Nias dengan Lanal Simelule, diperoleh informasi dari Pasintel Lanal Simeulue bahwa pada hari Rabu tanggal 22 Agustus 2018 sekitar Pukul 22.50 WIB.

Dari informasi itu, Posal Singkil dibantu Basarnas Singkil, Personel Polsek dan Koramil Pulau Banyak serta Syahbandar akhirnya dapat menemukan Warga Negara Australia itu diantara Pulau Ujunglolok - Pulau Sarangalu.

Saat ditemukan korban menggunakan selancar yang mereka bawa untuk menyelamatkan diri menuju ke Pulau Ujunglolok setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakan pada Accu.

Saat ini kapal masih terapung di Pulau Sarangalu, dan semua orang yang di dalam kapal itu dinyatakan selamat dan telah menuju ke Resort di Pulau Sealit Kecamatan Pulau Banyak Barat.(Ril)

Thursday, 26 July 2018

Akhmad RT Kampung Suka Damai: Kami Menyesal Telah Memilih Rudi Jadi Walikota Batam

Tim terpadu saat melakukan penggusuran paksa di Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam, Rabu (25/7).

Dinamika Kepri, Batam - Pasca  penggusuran paksa di Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam hari Rabu tanggal 25 Juli 2018 kemarin, sebanyak 49 rumah dirusak oleh Tim terpadu Pemko Batam.

"Yang dirusak tim terpadu kemarin ada 49 rumah. Sedangkan warga yang rumahnya telah dibongkar, saat ini terlantar tidak punya tempat tinggal," kata Sauri salah seorang perangkat RT di Kampung Suka Damai Piayu kepada awak media ini, Kamis (26/7) siang via selularnya.

"Untuk kelanjutannya, rencananya kami akan ke DPRD Batam untuk menghearingkan permasalahan ini, dan itu sudah dijadwalkan," lanjutnya.

Baca juga: Tak Terima Digusur Paksa, Warga Kampung Suka Damai Gugat Pemko Batam ke PTUN

Sekitar 360 Kepala Keluarga (KK) Kampung Suka Damai, Piayu, saat ini hidupnya tampak di dalam kecemasan.

Sebelumnya, warga pendukung berat Rudi-Amsakar di Pilwako Batam pada tahun 2015 itu, meminta agar mereka dimanusiakan sebelum digusur, namun tidak ditanggapi Pemerintah Kota Batam.

"Menyesal kami dulu memilih Rudi-Amsakar jadi Walikota Batam. Padahal dari tempat kami suara mutlak untuk mendukungnya, tapi malah ini balasannya," kata Akhmad yang juga seorang perangkat RT Kampung Suka Damai, Piayu, kesal.

Pasangan suami istri warga Kampung Suka Damai tampak bersedih setelah rumahnya diluluhlantakan oleh Tim terpadu.

Tak hanya para perangkat RT, Ketua LSM Tipikor, Albert Sopian sebelumnya juga mengatakan, akan mempertanyakan soal penggusuran itu ke BP Batam.

"Ini tidak bisa dibiarkan, maka itu bersama warga, kami akan mempertanyakan penggusuran itu ke BP Batam maupun ke Pemko Batam. Anehnya lagi, Pemko Batam terkesan sama sekali tidak lagi menghargai permintaan dari DPRD Batam yang mana sebelumnya telah meminta agar penggusuran itu ditahan, namun tetap dilakukan," kata Albert Sopian.

Baca jugaBesok Kampung Suka Damai akan Digusur Paksa, Fauzan: Kita Lihat Saja, Karena Kami akan Hadir di Sana

Mengenai gugatan warga terhadap Pemko Batam yang sebelumnya telah disampaikan ke PTUN, Sauri mengatakan, akan tetap melanjutkannya.

"Oh soal itu, jelas gugatan itu akan kami lanjutkan," jawab Sauri mengakhiri.(Ag)

Wednesday, 25 July 2018

Pemukiman Kampung Suka Damai Piayu Akhirnya Digusur Tim Terpadu

Saat penggusuran, tampak Petugas Satpol-PP ini terlihat bersemangat menghancurkan rumah-rumah warga.

Dinamika Kepri, Batam - Tampa diberikan konpensasi, Tim Terpadu Kota Batam, akhirnya melakukan penggusuran paksa rumah-rumah warga di pemukiman Kampung Suka Damai, Tanjung Piayu, Batam, Rabu (25/7) siang.

Walau ada perlawanan penolak dari warga, penggusuran tetap dilanjutkan.

"Mereka ini (Tim terpadu=red), sedikitpun tidak ada rasa kemanusiaannya main bongkar saja. Digaji rakyat tapi malah menyusahkan rakyat. Apalagi si Iman Tohari itu,  kerjanya cuma bisa menjiilat pimpinannya sehingga rasa kemanusiannya jadi hilang," ujar Albert Sopian ketua LSM Tipikor saat di loksasi penggusuran.

Kata Sofian lagi,  hari ini, seluruh warga yang digusur sekitar 360 Kepala Kepluarga itu, akan mendatangi kantor BP Batam.

Pantuan di lokasi, warga yang rumahnya telah dibongkar, tampak menangis sedih, meratapi nasibnya masing - masing sembari mengutuki dengan menyebut Walikota Batam Rudi dan Kasi Trantib Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kota Batam, Imam Tohari tidak berprikemanusiaan.

Penggusuran ini tampak dilakukan oleh Tim Satpol-PP dibantu tim dari Ditpam BP Batam.(Ag)

Geger, Warga Komplek Muka Kuning Permai Dihebohkan Penemuan Mayat Bayi di Tempat Sampah

Warga Komplek Mukakuning Permai II, Batuaji, Batam, ramai mengerumuni lokasi penemuan mayat.

Dinamika Kepri, Batam - Ratusan Warga pemukiman Perumahan Muka Kuning Permai II Kurahan Buliang, Kecamatan Batuaji, Batam, Rabu (25/7) pagi sekitar pukul 8:00 Wib, digegerkan dengan adanya penemuan mayat bayi di tempat sampah.

Bayi tersebut ditemukan oleh seorang warga sekitar, saat hendak membakar sampah yang ada di depan rumah kosnya di Jalan Bungaran Timur No. 419 Komplek Mukakuning Permai II, Batuaji, Batam.

Setelah membakar sampah, warga itu mencium aroma busuk ditumpukan sampah.

Merasa penasaran dengan aroma busuk itu, warga tersebut lalu mengorek-ngoreknya tumpukan sampah dan menemukan suatu bungkusan kain berwarna coklat. Setelah dibukanya ternyata ada jasad bayi di dalamnya.

Dari penemuan itu, anak kost itu lalu memadamkan api dengan menyiramnya dengan air.

Tersiarnya penemuan itu, akhirnya membuat warga sekitar datang berbondong-bondong ke lokasi penemuan.

Saat ini, sejumlah polisi juga telah mengamankan lokasi penemuan itu dengan memasang garis polisi.

Sedangkan jasad bayi malang tersebut, saat ini telah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri, untuk proses lebih lanjut.(Ag)

Saturday, 14 July 2018

BP Batam Salurkan Bantuan ke Korban Kebakaran Kampung Belian

Sanzani Kasi Publikasi BP Batam (kiri) menyerahkan bantuan kepada para korban rumah kebakaran Kampung Belian ke Posko bantuan di Parkiran Gedung Kantor Besama, Batam Center, Sabtu (14/7).

Dinamika Kepri, Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam memberikan bantuan kepada korban rumah kebakaran yang terjadi di lokasi Beverly RT.003/RW 028, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota waktu pagi pukul 03.00 WIB.

Bantuan diserahkan secara simbolis oleh melalui Kasi Publikasi Sazani kepada Camat Batam Kota dan Bendahara posko bantuan yang selanjutnya diserahkan kepada warga.

Bantuan beras dan Mie Instan dari BP Batam.
"informasi kami terima bahwa saudara kita terkena musibah, dan Kepala BP Batam saat itu perintah langsung untuk ikut bersimpati terhadap masalah yang menimpa saudara kita di Beverly ini," kata Sazani usai memberikan bantuan di Posko Bantuan pada Sabtu (14/7) sore.

Adapun bantuan yang diserahkan berupa 50 kotak mie instan, 100 kantong beras 5 kg, dan 100 kotak air mineral.

"Kepala BP Batam menyampaikan mewakili segenap keluarga besar BP Batam turut prihatin atas terjadinya musibah ini semoga warga yang mengalami musibah bisa melalui dengan sabar dan tabah," ucap Sazani menirukan pesan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo. (Ril)

Pakaian Dinasnya Ikut Terbakar, Anak Korban Kebakaran Ini Sedih Takut Tak Bisa Bersekolah Lagi

Dengan penuh kesedihan, seorang anak ini tampak terus memandangi puing-puing rumahnya yang sudah rata dengan tanah.

Dinamika Kepri, Batam - Peristiwa pasca terjadinya kebakaran rumah sebanyak 192 unit di pemukiman Kampung Belian, Batam Center pada hari Sabtu (14/7) dini hari, selain membuat para korban khususnya para orang tua kehilangan tempat tinggalnya, ternyta anak-anak yang sebelumnya tinggal nyaman di tempat itu, juga ikut merasakan kesedihannya lantaran semua pakaian dinas dan peralatan alat tulis yang sudah dipersiapkan sebelumnya, ikut ludes terbakar.

"Sangat sedih om. Bagaimana saya enggak sedih, semua perlengkapan sekolahku sudah habis terbakar. Padahal hari Senin tanggal 16 ini saya sudah harus masuk sekolah. Kalau sudah begini, kayak mana lagi saya bisa bersekolah? Baju dinas dan buku saya sudah tak ada lagi," kata seorang anak sedih saat memandangi puing-puing rumahnya, Sabtu (14/7).

Gubernur Kepri, Nurdin Basirun.
"Kejadiannya itu sekitar jam 3 pagi om. Gimana saya bisa menyelamatkannya, aku saja panik waktu itu," lanjutnya.

Mengenai apa yang akan dilakukan pemerintah untuk membantu anak-anak korban kebakaran itu agar bisa bersekolah pada tanggal 16 Juli 2018, kepada media Gubernur Kepri Nurdin Basirun mengatakan, akan memnantunya.

"Soal pendidikan akan dibantu. Soal itu tak perlu harus diomongkan, bukti yang perlu," Cetus Nurdin Basirun.

Saat ini, seluruh korban kebakaran sebanyak 595 orang, ditampung di parkiran Gedung Bersama Pemko Batam.

Selain itu, pihak kepolisian dari Polresta Barelang, BNPB dan Dinas Sosial juga mendirikan posko tenda untuk para korban.

Hingga berita dimuat pada pukul 14:12 WIB, bantuan berupa makanan nasi bungkus, minuman dan pakaian bekas masih terus berdatangan.(Ag)

Kunjungi Korban Kebakaran, Soal Bantuan, Nurdin: Tidak Perlu Banyak Cakap, Bukti yang Perlu!

Gubernur Kepri Nurdin Basirun kunjungi warga korban kebakaran rumah Kampung Belian di parkiran Gedung Bersama, Batam Center, Sabtu (14/7) siang.

Dinamika Kepri, Batam -  Cepat tanggap. Mendengar kabar ada kebakaran di Kampung Belian Batam, Gubernur Kepri Nurdin Basirun turun langsung mengunjungi untuk melihat keadaan para warga korban kebakaran Rumah Liar (Ruli) Beverly di parkiran Gedung Bersama Pemko Batam, Sabtu (14/7).

Kedatangan Nurdin ini langsung melakukan pengecek kesiapan kebutuhan warga seperti stok minuman, makanan, pakaian, dapur umum, tenda dan toilet umum.

Mengenai toilet umum yang saat ini masih ada satu, pintanya agar itu dapat segera dibenahi.

"Warga sigitu banyak tapi toiletnya cuma satu, ini mana memadai? Kalau bisa ditambahi lagi," pinta Nurdin ke petugas dinas sosial.

Mengenai durasi berapa lama warga akan tinggal di parkiran bawah gedung bersama itu nantinya, Nurdin Basirun tidak bisa memastikannya.

"Soal berapa lama, itu saya belum tahu, kita tunggu saja apa kata Walikota Batam," ujar Nurdin kepada wartawan.

Menjawab pertanyaan wartawan, apa yang akan dilakukan dia selanjutnya untuk menolong para korban itu, jawabnya, tidak perlu banyak cakap.

"Lihat sajalah, itu tak perlu harus diomongkan. Untuk apa banyak cakap tapi tak dilakukan, buktinya yang perlu," cetus Nurdin kepada media usai melakukan cek persiapan kebutuhan warga.

Ditulis pada papan pengumuman di lokasi penampungan itu, jumlah rumah yang terbakar sebanyak 192 unit, jumlah warga sebanyak 595 jiwa, korban meninggal nihil dan korban luka-luka 1 orang, dengan taksiran estimasi kerugian Rp 4 miliar.

Menurut warga, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 3:00 WIB dini hari pagi, Sabtu (14/7) dari salah satu rumah warga yang mana sebelum kejadian melakukan pembakaran sampah di depan rumahnya.

Api dari pembakaran sampah katanya awalnya membakar rumah milik pembakar sampah itu.

Karena saat itu angin bertiup kencang, lalu api dengan merambat cepat ke rumah di sebelahya dan menghanguskan seluruh rumah penduduk di sekitarnya.

"Kalau yang saya dengar, api itu berasal dari pembakaran sampah," kata seorang warga kepada awak media ini saat ia memandangi bekas puing-puing rumahnya yang sudah hangus dilalap api.

Sampai saat ini, pihak polisi juga masih terus mendalami apa penyebab terjadinya kebakaran ini.(Ag)

Kampung Belian Kebakaran, Ratusan Rumah Ludes Terbakar

Saat kebakaran.
Dinamika Kepri, Batam - Kurang lebih 300 rumah penduduk di Kampung Belian Batam Kota, Batam Center, habis dilalap api.

Kejadian kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 3:00 WIB dini hari, Sabtu (14/7).

Menurut informasi dilapangan, titik api itu berasal dari salah satu rumah warga.

Setelah api dipadamkan.
Puluhan pemadam kebakaran dikerahkan turun untuk memadamkan api.

Setelah berjuang berjam-jam, api akhirnya berhasil dipadamkan.

Sampai saat ini, belum diketahui apakah ada korban jiwa dalam kejadian ini.

Sementara itu pihak kepolisian juga masih terus mendalami penyebab terjadinya kebakaran ini.(Ag)

Friday, 29 June 2018

Komisi III DPRD Batam Janji akan Segera Panggil Pihak PT. Bandar Abadi Shipyard

Ketua Komisi III DPRD Batam, Nyanyang Haris Pratamura, SE.

Dinamika Kepri, Batam - Mengenai kecelakaan kerja di Kawasan PT. Bandar Abadi yang sebelumnya menewaskan 2 orang pekerja, Ketua Komisi III DPRD Kota Batam, Nyanyang Haris Pratamura, SE berjanji dalam waktu dekat ini akan segera melakukan Croscek ke PT. Bandar Abadi Shipyard di Tanjung Uncang.

"Komisi III DPRD Kota Batam turut prihatin atas kejadian kecelakaan kerja yang menewaskan 2 orang tersebut dan secepatnya kami dari Komisi III akan Croscek dan akan memanggil pihak perusahaan itu," kata Nyanyang. Jumat (29/6).

Lebih lanjut kata Nyanyang, ia juga mengakui jika selama ini kecelakaan kerja kerap terjadi di PT. Bandar Abadi Shipyard.

"Sepengetahuan saya, kecelakaan kerja sering terjadi di perusahaan itu, makanya perlu kita panggil, untuk mengetahui sebenarnya bagaimana prosodur pekerjaan di sana. Kami juga berharap agar pihak kepolisian bisa bergerak cepat mengambil tindakan atas kejadian tersebut, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali," kata dia lagi

"Intinya saya juga sangat kecewa kepada pihak perusahaan Bandar abadi,karena lemahnya safety perusahaan tersebut, dan kami akan melakukan rapat internal dulu atas kejadian tersebut," lanjutnya.

Sebelumnya, dua pekerja di PT Bandar Abadi Shipyard pada hari Sabtu (9/6/2018) tewas, diduga keduanya tewas  akibat kelalaian kerja. Dan yang paling parahnya, salah satu dari korban itu diketahui masih di bawah umur.

Kedua korban tersebut yakni bernama Joe Sihombing (17) dan Muslim Ritongan (24). Keduanya merupakan pekerja subkontrak PT Sukses Jonatan (SJ) yang ditugasi untuk membuka tutup tanki di dalam kapal tongkang saat itu. (Cn/Ag)

Saksi Ateis ini Akhirnya Terima Disumpah ala Agama Budha

Saksi Tan Huan Hoi.

Dinamika Kepri, Batam -Tan Huan Hoi warga Malaysia saksi dalam perkara insiden kebakaran tanki kapal Tanker MT. Succes Energy XXXII di PT ASL Shipyard,  Tanjung Uncang pada tahun 2016 lalu, saat hendak disumpah, nyaris ditolak hakim Pengadilan Negeri (PN) karena yang bersangkutan tidak memiliki agama (Ateisme), Jumat (28/6).

"Maaf, negara indonesia adalah pancasila yang berketuhanan yang maha esa. Jadi setiap saksi yang akan disumpah di Pengadilan harus menganut suatu agama yang diakui di indonesia, kalau begini bagaimana cara untuk menyumpahnya?," kata hakim Syahlan kepada Tan Huan Hoi sembari senyum.

Mendengar itu, Penasehat Hukum (PH) terdakwa, Nur Wafiq Warodat, SH kepada hakim meminta agar keikut sertaan saksi Tan Huan Hoi dibatalkan sebab kesaksiannya tidak dapat diterima karena tidak disumpah.

Baca jugaRonald Direktur PT. Dynamic Overseas Disidangkan Kembali, Korban: Waktu itu Tak ada yang Mau Menolong Saya

"Izin yang mulia, kalau saksi tidak disumpah, bagaimana kita bisa menerima kesaksiannya, kecuali ia mau disumpah atas nama ayah dan ibunya," pinta Nur Wafiq.

Setelah sempat beradu argumen dengan hakim, akhirnya saksi Tan Huan Hoi kelahiran Perak, Malaysia 14 Oktober 1978 itu menerima disumpah dengan cara agama Budha.

Tan Huan Hoi sendiri adalah seorang yang memiliki jabatan strategis di PT. ASL Shipyard, Tanjung Uncang Batam.

Baca jugaTerdakwa Ronald Robert dan Dewi Wulandari PT Dynamic Overseas Jalani Sidang Pertama

Sepertinya ia begitu prihatin dengan kejadian yang menimpa korban David Cristohper Sitepu yang mengalami luka bakar sekujur tubuh, sehingga dia rela disumpah diluar dari kepercayaannya.

Setelah saksi ini disumpah, dan melihat waktu tidak mendukung, saksi ini pun lalu dipersilahkan pulang dan diminta untuk hadir kembali di sidang berikutnya.

Bagi para pengunjung sidang, kehadiran saksi ini sempat juga mengundang tawa, karena bagi pengunjung, seumur-umur mengikuti persidangan, baru kali ini ada orang tidak beragama ingin bersaksi di pengadilan.

Pada sidang mendengarkan kesaksian dari saksi korban dari David Cristopher ini, juga dihadiri dua terdakwa yakni Ronald Robert Alexzander Mangera selaku Direktur Utama dan Dewi Wulandari selaku Komisaris PT. Dynamic Overseas subconnya PT.ASL Shipyard.

Pertanyaannya, apakah saksi Ateis dapat memberikan kesaksian dalam persidangan di Indonesia?

Menurut jawaban di situs hukumonline.com menuliskan, tidak ada ketentuan yang melarang seseorang yang tidak memiliki agama/kepercayaan untuk bersaksi di persidangan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa saksi harus bersumpah atau berjanji sebelum memberikan keterangannya.

Oleh karena itu, tidak menjadi masalah apakah saksi mempunyai agama/kepercayaan atau tidak, selama saksi tersebut mau berjanji untuk mengatakan yang sebenarnya dan tidak lain daripada yang sebenarnya.

Sedangkan Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap Teisme.

Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. (Wikipedia).

(Ag)

RIP, Marlon Brando Siahaan Anggota Komisi IV DPRD Batam Meninggal Dunia

Jenazah Marlon Brando Siahaan saat di RSUD Embung Fatimah, Jumat (29/6) siang.

Dinamika Kepri, Batam - Turut Berduka Cita, anggota Komisi IV DPRD Kota Batam dari Fraksi Gerindra, Marlon Brando Siahaan tutup usia di 47 tahun, Jumat (29/6/2018).

Marlon meninggal mendadak saat hendak melakukan tes kesehatan persyaratan Bacaleg Pemilu tahun 2019  di RSUD Embung Fatimah, Batuaji, Batam, sekitar pukul 12:20 WIB.

"Saya juga sangat terkejut mengetahuinya, karena saya tadi baru saja ngoborol dengan beliau dan tiba-tiba mendengar kabar duka itu," ucap Bobi Alexander Siregar sedih.

Menurut Bobi, kondisi Marlon dilihat saat itu sehat-sehat, saja seperti biasanya.

Foto Almarhum semasa hidup. (F/FB)
"Setelah kami ngobrol tadi, ia kutinggalkan sekitar 30 menit. Aku pergi pamit, karena antrian tes sudah giliran saya, dan menurut informasi yang saya dengar, sebelum meninggal, beliau katanya jatuh dari tangga," lanjut Bobi dari anggota Komisi IV DPRD Batam.

Saat berita ini dimuat, terpantau para pihak keluarga tengah menunggu jasad almarhum di RSUD Embung Fatimah.

" Atas kepergian sahabat saya ini, Saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalamnya," tutup Bobi.(Ag)

Ronald Direktur PT. Dynamic Overseas Disidangkan Kembali, Korban: Waktu itu Tak ada yang Mau Menolong Saya

David Christohper.

Dinamika Kepri, Batam - Saksi korban David Christohper, korban insiden Kapal Tanker MT. Succes Energy XXXII terbakar di PT ASL Tanjung Uncang pada tahun 2016 lalu, saat bersaksi tak bisa menahan kesedihannya, sehingga saat memberikan kesaksian di depan majelis hakim di Pengadilan Negeri (PN) Batam, saksi meneteskan air matanya, Kamis (28/6/2018).

Korban terbakar yang sebelumnya bekerja di PT. Dynamic Overseas sebagai Welding pada tahun 2016 lalu itu, dengan rinci mengisahkan kepedihan yang dialaminya sejak ia mengalami peristiwa tragis tersebut.

"Waktu saya terbakar itu, satu pun tak ada orang yang mau menolong saya. Waktu saya keluar dari tanki, seluruh tubuhku terbakar. Untung saja saat itu ada supir mobil lori yang lewat dan mau membawa saya ke RS Embung Fatimah," kata saksi sedih.

Terdakwa Ronald Robert Alexzander Mangera dan Dewi Wulandari

Disaksikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rumondang Manurung, SH, Hakim Dr.Syahlan, SH, kedua terdakwa yang merupakan pasangan suami istri, Ronald Robert Alexzander Mangera selaku Direktur Utama PT. Dynamic Overseas dan Dewi Wulandari sebagai Komisaris perusahaan serta disaksikan 2 penasehat hukum terdakwa, saksi menunjukan luka bakar yang ada di tubuhnya.

"Inilah bekasnya yang mulia, saat itu api membakar seluruh tubuh saya, tapi tak ada mau menolong saya," ucap saksi David Cristohper.

Ia mengaku, baru 2 hari bekerja di perusahaan tersebut, lalu di hari ketiganya ia mengalami peristiwa tragis itu.

Kejadian kebakaran tanki itu terjadi saat ia melakukan welding (penyambungan besi=red) di dalam tanki kapal yang beraroma bensin.

Katanya, ia melakukan welding saat itu atas perintah dari Jamsir Limbong oleh pihak PT. Dynamic Overseas.

Ketua Hakim PN Batam, Dr.Syahlan, SH.

Kendati ia sudah menolak untuk mengerjakannya, namun Jamsir Limbong tetap memaksanya dengan alasan bahwa lokasi yang akan dikerjakannya itu sudah aman karena sebelumnya sudah dilakukan penyiraman dengan air.

"Sebelumnya aku sudah menolak untuk melakukan pengelasan. Aku menolak karena di dalam tanki itu baunya uap bensin. Namun Jamsir mengatakan tak apa-apa, karena dia atasan saya, makanya aku lakukan. Lalu tak lama setelah itu, tak tahu api dari mana, tanki pun terbakar dan apinya membakar tubuh saya. Dengan tubuh terbakar lalu saya keluar dari tanki, tapi saat iti ada orang yang mau menolong saya," kenangnya.

Kata saksi lagi, ia melaporkan hal kejadian itu kepada polisi (Polda Kepri=red) lantaran pihak perusahaan tempat ia bekerja itu, selama menjalani perobatan, tidak pernah memperdulikannya.

Baca jugaTerdakwa Ronald Robert dan Dewi Wulandari PT Dynamic Overseas Jalani Sidang Pertama

Adapun pembayaran perobatannya selama di RSUD Embung Fatimah, kata dia itu semua ditanggung oleh saudaranya yakni orang yang sebelumnya memasukannya kerja di perusahaan Subconnya PT. ASL itu.

Saksi juga mengatakan rasa kekesalannya terhadap seorang dokter, Dr. Shelly Madona Diaprie, SP. BP, Dokter Spesialis Beda Plastik di Awal Bros yang mana selalu menyuntiknya dan memaksakannya agar bisa segera bekerja kembali.

"Tiap hari saya disuntik oleh dokter Shelly dan selalu memaksa saya supaya bekerja kembali. Pikir saya saat itu, bagaimana saya bekerja sedangkan kondisiku belum sehat sepenuhnya, karena luka bakar yang saya alami begitu menyakitkan, sebab 45 persent kondisi tubuhku mengalami bekas luka bakar dan gatal jika terkena suhu panas," ucap saksi.

Kepada hakim, terdakwa Dewi Wulandari mengatakan, kalau ia maupun suaminya, sama sekali tidak pernah memerintahkan siapapun untuk melakukan welding di kapal Tanker MT. Succes Energy itu.

"Saya kebaratan jika dikatakan telah memerintahkan untuk pengerjaan kapal itu, sebab kami tidak pernah menerima kontrak kerja untuk pengerajaan kapal tersebut," kata terdakwa Dewi yang tidak ditahan itu.

Diduga seperti ingin bermanuver, sebelum sidang keterangan saksi korban ini berakhir, pihak terdakwa melalui penasehat hukumnya mengatakan, agar pengobatan saksi dapat dilanjutkan.

"Kalau bisa saudara saksi perobatannya dilanjutkan lagi," anjur penasehat hukum terdakwa seperti merasa kasihan.

Setelah mendengarkan keterangan saksi korban ini, sidang lalu diundur hakim hingga 1 minggu ke depan dengan agenda mendengarkan keterangan dari saksi yang lain.

Baca jugaLima Pekerja Galangan Kapal Tewas, Begini Kronologis Kejadiannya

Usai persidangan, kepada media ini, Davit Cristohper mengatakan bahwa orang memerintahkan ia bekerja di tanki   waktu itu, saat ini kata dia orang tersebut sudah mengundurkan diri dari PT. Dynamic Overseas.

"Tak lama Setelah kejadian saya terbakar itu, kudengar informasi orang itu langsung mengundurkan diri," kata David.

Menanggapi adanya anjuran pihak terdakwa agar David kembali melanjutkan perobatannya, pihak keluarga yang juga sebelumnya ikut menyaksikan sidang itu mengatakan, merasa aneh dengan anjuran itu.

"Maksudnya apa itu, Iya saya juga heran tadi mendengarnya. Kok malah nyuruh berobat. Lalu selama ini kemana, kenapa sebelumnya tidak perduli, kalau mereka peduli, mungkin tak seperti ini," ucap ibu Sitepu.

Dalam perkara ini, kedua terdakwa Ronald Robert Alexzander Mangera dan Dewi Wulandari, diancam pidana pasal 360 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara denda Rp 400 juta atau pasal 186 ayat (1)  jo Pasal 35 ayat (3) Undang-Undang  Republik Indonesia  Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.(Ag)

Thursday, 21 June 2018

Peristiwa Danau Toba, Via Facebook Presiden Joko Widodo Sampaikan Turut Berduka Cita

Presiden RI Ir. Joko Widodo.
Dinamika Kepri, Jakarta - Sebagai kepala negara, Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo melalui akun facebooknya, Rabu (20/6/2018) malam mengucapkan turut berduka cita atas musibah kapal tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara pada hari Senin 18 Juni 2018 yang lalu, ini tulisnya.

Di tengah kegembiraan kita seusai merayakan Hari Raya Idulfitri, berita duka datang dari Sumatra Utara. Kapal Motor Sinar Bangun mengalami musibah saat berlayar di perairan Danau Toba, Senin sore lalu.

Untuk itu, saya hendak menyampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Saya telah mendapatkan laporan dari Menteri Perhubungan dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kepala Badan SAR Nasional) mengenai musibah kapal motor Sinar Bangun di Perairan Danau Toba.

2. Atas nama pribadi dan seluruh rakyat Indonesia, kita menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut.

3. Terhadap korban yang hilang saya minta Basarnas, TNI, Polri, dan BNPB untuk secepatnya segera menemukan dan menyelamatkan korban.

4. Musibah ini merupakan pelajaran bagi kita semua untuk selalu hati-hati dan waspada. Bagi semua pemilik kapal patuhi semua peraturan yang ada, utamakan keselamatan penumpang, serta ikuti petunjuk dan arahan dari BMKG mengenai prakiraan dan potensi adanya cuaca buruk.

5. Saya juga minta kepada Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan di daerah untuk selalu rutin melakukan pengecekan berkala demi keamanan dan keselamatan penumpang.

6. Pemerintah akan memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia dan menjamin biaya perawatan untuk yang memerlukan perawatan.

7. Saya minta kasus seperti ini jangan sampai terulang lagi dan saya telah memerintahkan kepada Menteri Perhubungan untuk mengevaluasi seluruh standar keselamatan bagi angkutan penyeberangan.

Demikian tulis Presiden Joko Widodo di akun facebooknya.(Ril)

Wednesday, 20 June 2018

Danlantamal I Belawan Pimpin SAR Kapal Tenggelam di Danau Toba

TNI AL tengah melakukan Pencarian korban di Danau Toba.
Dinamika Kepri, Medan - Komandan Lantamal I Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto, S.E., M.Si., Pimpin  pelaksanaan SAR yang dilakukan oleh Prajurit Lantamal I dibantu Prajurit  Taifib Marinir terhadap KM. Sinar Bangun yang tenggelam di Perairan Kawasan Wisata Danau Toba pada hari Senin (18/6) yang melayani route pelayaran dari Pelabuhan Tiga Ras menuju Pelabuhan Simanindo, Rabu (20/6).

Komandan Lantamal I terjun langsung menyisir kawasan yang diduga lokasi tenggelamnya kapal tersebut hingga menyusuri tepi danau dengan menggunakan Sea Rider Lantamal I.

Turut mendampingi penyelaman yang dilakukan oleh Tim Penyelam Taifib, Basarnas dan Penyelam Lantamal I saat pemasangan Marker di tempat tenggelamnya KM. Sinar bangun

Sebelum kegiatan dimulai Danlantamal I memberikan pengarahan kepada seluruh Prajurit yang melaksanakan SAR. Dengan penekanan agar kegiatan ini dilaksanakan dengan ikhlas dan serius, sebab ini merupakan tugas kemanusian, diingatkan pula untuk menjaga kesehatan  selama pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan SAR yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian Prajurit Lantamal I terhadap bencana dan musibah yang dialami masyarakat.

Kehadiran Prajurit Lantamal I di daerah musibah tersebut didukung oleh 2 unit Sekoci Karet, 2 unit Motor Tempel 40 PK, 1 unit Sea Rider, 3 orang Penyelam lengkap dengan peralatan selam,  1 unit Ambulance beserta Tim Kesehatan, dan 15 tim penyelam dari Pasukan Elit Intai Amfibi (Taifib) Marinir.

Berdasarkan data Posko Terpadu Kapal Motor Sinar Bangun untuk korban sebanyak 192 orang. Sampai dengan saat ini Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan 21 korban tenggelamnnya KM. Sinar Bangun 3 orang di antaranya dinyatakan meninggal dan 18 orang lainnya berhasil diselamatkan, namun dalam pencarian korban Tim SAR menghadapi kendala saat melakukan penyelaman karena kondisi air keruh dan cuaca dingin sehingga menghambat proses pencarian, tutur Kepala Kantor SAR Medan Budiawan.

Menurut keterangan salah satu korban yang berhasil selamat mengatakan bahwa kecelakaan yang menimpa KM. Sinar Bangun diduga diakibatkan karena angin dan ombak kencang sehingga mengakibatkan kapal terbalik, disamping itu kelebihan kapasitas penumpang dan kendaraan bermotor, serta tidak tersedianya alat keselamatan berupa life jacket di kapal.

Turut mendampingi Komandan Lantamal I, Pjs. Asops Danlantamal I dan Danyonmarhanlan I.(Ril)

Thursday, 31 May 2018

Kecelakaan Motor di Patam Lestari, 3 Orang Korban 2 Luka Parah

Keluarga korban saat di lokasi kejadian, Rabu (30/5/2018) malam. 

Dinamika Kepri, Batam - Tiga orang pria korban laka lantas pada Rabu (30/5) malam sekitar pukul 22:15 WIB di jalan raya depan perumahan Sireaon, Patam Lestari, Sekupang, dua diantaranya mengami luka parah, sehingga darah berceceran di aspal.

Ketiga korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) BP Batam untuk mendapat pertolongan medis. Para korban tersebut dibawa ke RS BP Batam menggunakan becak motor lantaran saat usai kejadian, tidak ada pengendara mobil yang melintas.

Saat ini ketiga korban adu kambing itu telah ditangani tim medis di ruang unit gawat darurat RS BP Batam.

Namun dua korban diantaranya, masih mendapatkan perawatan intensif karena luka pada wajah sangat parah.

Diduga saat bertabrakan, wajah kedua pengendara tersebut, saling menghantam satu sama lain.

Sedangkan satu korban yang posisinya dibonceng, kata pihak keluarga hanya mengalami luka ringan pada kakinya. Namun dokter menyarankan agar korban tersebut agar menjalani foto rontgen.

Saat ini pihak keluarga masing-masing para korban telah mengetahuinya dan sedang  menunggu harap-harap cemas kabar dari dokter.

Menurut saksi mata, sebelum kejadian itu terjadi, kedua motor tersebut datang dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi.

Katanya, pengendara yang dari datang Patam melaju kencang dengan menyalip mobil berjalan yang ada di depannya. Karena menyalib mobil itu maka terjadilah kecelakaan tersebut.

"Mereka sangat kencang. Kejadiannya terjadi saat mereka menyalib mobil yang ada di depannya itu," kata saksi teman dari salah satu korban saat di rumah sakit.

Kendati saksi mengatakan demikian, bukan berarti langsung dapat disimpulkan siapa salah siapa benar, karena yang berhak menindaklanjuti hal itu adalah tugas pihak kepolisian.

Guna proses lebih lanjut, kedua sepeda motor honda Beat Bp 3171 JF dan sepeda motor Yamaha Sniper 150 MXi BP 4621 OD yang bertabrakan itu pun, juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian unit Laka Lantas dari Polresta Barelang.(Ril)

Thursday, 17 May 2018

Warga Galang Geger Dikejutkan Penemuan Mayat Terapung di Bibir Pantai Air Lingka

Kapolsek Galang, AKP Heri Sujati (kiri) saat memimpin proses evakuasi mayat Mr. X  dari laut di desa Air Lingka, Kelurahan Galang, Kecamatan Galang, Batam, Kamis (17/5) pagi.

Dinamika Kepri,  Galang - Sejumlah warga Air Lingka, Kelurahan Galang, Kecamatan Galang, Kamis (17/5/2018) pagi sekitaran pukul 7:00 WIB gegerkan dengan adanya penemuan mayat terapung di bibir pantai perkampungan mereka di RT 02.

Melihat ada mayat terapung, warga yang melihatnya lalu melaporkannya kepada perangkat desa (RW) dan RW lalu meneruskan laporan itu ke pihak Polsek Galang.

Setelah menerima laporan itu, dengan sigap dibantu TNI AD, kemudian pihak kepolisian tiba di lokasi penemuan, polisi dan TNI AD langsung melakukan evakuasi mayat dari air dan melakukan penyelidikan.

Mayat laki-laki tampa identitas itu ditemukan petugas dengan kondisi terapung tertelungkup di air di bibir pantai Air Lingka.

Proses evakuasi mayat ini juga dibantu personil dari TNI AD. 

"Kita terima laporan penemuan mayat ini sekitar jam 8:00 WIB, dan langsung meluncur. Kondisi mayat saat ditemukan terapung dalam posisi telungkup. Pakaiannya  memakai baju kaos warna hitam. Mayat berjenis kelamin laki-laki dan tidak ada identitasnya,” terang Kapolsek Galang, AKP Heri Sujati saat dilokasi penemuan.

Lanjutnya, selain menggunakan pakaian baju kaos warna hitam bertuliskan London, pakai celana pendek hitam, memakai kalung besi putih dan gelang besi putih di tangan kiri.

Setelah dievakuasi, mayat tersebut selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kepri untuk diotopsi.(Ril)

Monday, 23 April 2018

Jasad Wakapolres Labuhan Batu Akhirnya Ditemukan

Jasad Wakapolres Labuhan Batu, Kompol Andi Chandra. 
Dinamika Kepri, Labuhan Batu - Wakapolres Labuhan Batu Kompol Andi Chandra yang dilaporkan tenggelam Sabtu (21/4/2018) siang akhirnya telah ditemukan pada hari Minggu (22//3/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

Wakapolres Labuhan Batu itu ditemukan,  namun dalam kondisi meninggal dunia.

Seperti dilansir bongkarnews.com, Kabid Humas Poldasu, Kombes Rina Sari Ginting dalam keterangannya yang tersebar di grup WhatsApp menyebutkan, bahwa hari Minggu 22 April 2018 pukul 07.30 Wib pencarian terhadap Wakapolres dilanjutkan.

Kompol Andi Chandra SIK ( foto semasa hidup) sumber foto: Dekrit.com
Pencarian itu dipimpin Kapolres Labuhan Batu, AKBP Frido Situmorang, dengan tim gabungan personil Polres Labuhan Batu dan jajaran, BPBD Labuhan Batu, TNI beserta warga/ Nelayan setempat kembali dilaksanakan untuk menyisiri sekitar TKP.

Lalu tak jauh dari TKP, Minggu (22/4/2018) sekitar pkl. 10.00 Wib, Wakapolres Labuhan Batu Kompol Andi Chandra berhasil ditemukan tim namun sudah dalam keadaaan meninggal dunia.

Korban ditemukan tidak jauh dari lokasi Karamnya speed boat Pol Airud Polres Labuhanbatu yang ditumpangi Kapolres Labuhanbatu beserta PJU Sabtu (21 April 2018) kemarin di perairan
Desa Sei Lumut Kecamatan Panai Tengah Labuhan Batu.(Ril/int)

Friday, 20 April 2018

Samsul TKI yang Selamat Ucapkan Terimakasih Kepada Polisi

Samsul, salah satu TKI yang diselamatkan oleh petugas Ditpolairut Polda Kepri dari Selat Singapura. 

Dinamika Kepri, Batam - Samsul (30) warga Lombok salah satu dari 101 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang di selamatkan oleh petugas Ditpolairut Polda Kepri, mengucapkan terimakasih.

" Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak dan abang-abang polisi yang cepat datang menolong kami. Seandainya jika polisi tidak lansung datang menolong kami, mungkin saya tidak bisa bayangkan apa yang terjadi. Terimakasih buat bapak dan abang-abang polisi, Ya sekali lagi saya ucapkan terimakasih," kata Samsul saat di Mako Ditpolairut Polda Kepri, Sekupang Batam, Jumat (20/4) sore, sebelum menaiki Bus menuju kantor Imigrasi Batam.

Ketika ditanya mengapa ia pulang memilih jalur gelap, jawabnya karena paspornya ditahan oleh majikannya di Malaysia.

"Saya naik kapal itu karena paspor saya ditahan majikan di Malaysia," kata dia.

Menurut pengakuan Samsul, Ia sudah bekerja 2 tahun di Malaysia. Ia pulang ke indonesia karena tidak lama lagi bulan suci ramadhan.

Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs. S Erlangga.
Ada dugaan Samsul pergi ke Malaysia menggunakan paspor melancong,  lalu sesampainya di Malaysia seperti yang lain,  lalu sengaja menghilangkan paspornya dengan tujuan jika sesewaktu tertangkap oleh polisi Diraja Malaysia bisa mendapat pengampunan.

"Biasanya modusnya sama, para TKI yang masuk ke Malaysia itu biasanya menggunakan paspor melancong, lalu setelah masa visanya habis, mereka bukannya pulang tapi memilih bertahan. Lalu ketika ingin pulang ke indonesia, mereka lalu memilih jalur ilegal," kata Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs. S Erlangga saat ikut melakukan konferensi Pers di Mako Ditpolairut Polda Kepri, Sekupang Batam.

Tak hanya Kombes Pol Drs. S Erlangga, Kepala Bidang Humas Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Irwanto Suhaili, juga membenarkannya jika para TKI yang masuk ke Malaysia kerap menggunakan modus yang sama, yaitu masuk dengan paspor dengan melancong, setelah habis visa,  lalu pulangnya memakai jalur ilegal (pintu belakang=red).

Pada hari Kamis (19/4) sekitar 3:30 Wib kapal yang ditumpangi Samsul dengan TKI lainnya, terombang-ambing di Selat Singapura karena kehabisan bahan bakar.

Saat itu ia dari Malaysia dengan tujuan Batam, mamun dalam perjalanan mengalami masalah.

Atas kejadian itu, 5 crew kapal yang nyaris membuat mereka celaka, juga telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian. (Ag)

Ditpolairut Polda Kepri Selamatkan 101 Orang TKI Ilegal dan 5 Crew Kapal, Begini Kronologisnya

Dirpolairut Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta T. S.I.K., M.Si.

Dinamika Kepri, Batam - Dirpolairut Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta T, didampingi Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs. S Erlangga dan Kepala Bidang Humas Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Irwanto Suhaili, menggelar konfrensi Pers tentang kronologis penyelamatan 101 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari laut lepas Selat Singapura pada hari Kamis (19/4) kemarin.

Konfrensi Pers ini digelar di Mako Ditpolairut, Sekupang, Batam, Jumat (20/4/2018) sore, dengan menghadirkan para TKI dan 5 tersangka yang terdiri dari ABK dan Kapten kapal. 

Demikian Dirpolairut Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta T menerangkan kronologisnya kepada media.

Pada hari Kamis tanggal 19 April 2018 sekira pukul 03.30 Wib, pada saat Kapal Patroli Polisi XXXI -1005 Ditpolairud Polda Kepri melaksanakan Patroli disekitar perairan Selat Singapura, menerima informasi dari Police Coast Guard Singapura, bahwa mereka telah menemukan dan mengamankan 1 unit Speed Boat warna abu - abu bermesin tempel merk Yamaha 4 x 200 Pk dengan membawa penumpang TKI ilegal sebanyak 101 orang dan 5 orang Crew kapal berlayar dari Johor Malaysia tujuan Indonesia.

Kapal tersebut dikabarkan telah mengalami kehabisan BBM (Bahan Bakar Minyak) dan hanyut terombang-ambing memasuki perairan Indonesia dan mendekati dengan perairan perbatasan Singapura.

Atas temuan itu, selanjutnya pihak PCG (Police Coast Guard) Singapura meminta Kapal Patroli Polisi XXXI  -  1005 Ditpolairud Polda Kepri untuk melakukan penmenjemputan di koordinat 01o18’686” LU  -  104o25’ 209” BT.

Mendengar informasi itu, Kapal Patroli Polisi XXXI  -  1005 Ditpolairud Polda Kepri, lalu bergerak menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara) untuk melakukan evakuasi terhadap TKI, namun dikarenakan banyaknya penumpang diatas Speed boat tersebut, Kapal Patroli Polisi XXXI -1005 Ditpolairud Polda Kepri  tidak mampu untuk mengevakuasi seluruh  TKI, maka Komandan Kapal Patroli Polisi XXXI  - 1005 Ditpolairud Polda Kepri, lalu melaporkan hal tersebut kepada Dirpolairud Polda Kepri.

Selanjutnya Dirpolairud Polda Kepri memerintahkan Kapal Sea Rider Ditpolairud Polda Kepri, Kapal Patroli Polisi Baladewa  -  8002 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri BKO Polda Kepri dan Kapal Patroli Polisi Bangau - 5006 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri BKO Polda Kepri untuk membantu mengevakuasi 1 unit speed boat warna abu-abu bermesin tempel merk Yamaha 4 x 200 Pk yang membawa TKI tersebut.

Kemudian sekira pukul 09.00 Wib Kapal Sea Rider Ditpolairud Polda Kepri, Kapal Patroli Polisi Baladewa  - 8002 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri dan Kapal Patroli Polisi Bangau - 5006 Ditpolair Korpolairud Baharkam Polri tiba di TKP dan mengamankan 1 unit Speed Boat warna abu-abu bermesin tempelmerk Yamaha 4 x 200 Pk dengan  membawa seluruh penumpang TKI berjumlah 101 orang dan Crew kapal sebanyak 5 orang.

Setelah itu, para TKI Speed Boat berikut crew kapal, dibawa menuju pelabuhan Batu Ampar Batam, kemudian sekira pukul 14.00 Wib seluruh TKI  dibawa kemali menuju Mako Ditpolairud Polda Kepri guna proses pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelum mengakhiri, Kombes Pol Benyamin juga mengatakan, bahwa terhadap ke 5 tersangka berinisial HT alias H selaku Nakhoda, ART alias R selaku ABK, MY alias Y Selaku ABK, Z selaku ABK, dan YR selaku ABK tersebut, akan dikenakan pasal berlapis yakni Pasal 120 Ayat (1) UU RI Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, Pasal 219 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran dan Pasal 323 ayat (1) UU RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran.(Ag)

Soal 101 TKI, Irwanto Suhaili: Sebelum Dipulangkan, Mereka akan Didata Dulu

Terkait 101 TKI, Dirpolairut Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta T, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs. S Erlangga dan Kepala Bidang Humas Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Irwanto Suhaili, menggelar konfrensi Pers di Mako Ditpolair Polda Kepri di Sekupang, Batam, Jumat (20/4/2018) sore.

Dinamika Kepri, Batam - Sebanyak 101 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sebelumnya diselamatkan oleh personil  Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Kepri dari laut lepas di perairan perbatasan antara Indonesia - Malaysia pada hari Kamis (19/4) kemarin dengan kapal Bala Dewa, kini dikumpulkan Mako Ditpolair Polda Kepri di Sekupang, Batam sebelum diserahkan ke pihak Imigrasi Batam, Jumat (20/4) sore.

Sebelum diserahkan, Dirpolairut Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta T, Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs. S Erlangga dan Kepala Bidang Humas Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Irwanto Suhaili, menggelar konfrensi Pers dengan menghadirkan 5 tersangka ABK dan Kapten Kapten kapal.

Kelima tersangka tersebut yakni berinisial HT alias H selaku Nakhoda, ART alias R selaku ABK, MY alias Y Selaku ABK, Z selaku ABK, dan YR selaku ABK.

Para TKI yang diselamatkan oleh Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Kepri.
Kepada media, Kepala Bidang Humas Kantor Imigrasi Kelas I Batam, Irwanto Suhaili mengatakan para TKI tersebut, secepatnya akan dipulangkan ke daerah masing-masing, namun sebelum dipulangkan semua tampa terkecuali, akan di data  terlebih dahulu.

"Secepatnya akan dipulangkan, namun sebelum dipulangkan, mereka didata dulu," kata Irwanto Suhaili.

Setelah usai melakukan konfrensi Pers, para TKI lalu dibawa dengan menggunakan Bus menuju  kantor Imigrasi Batam untuk dilakukannya pendataan.

Ke-101 tersebut adalah TKI ilegal yang masuk ke Batam dengan menggunakan kapal jalur gelap. Mereka memilih menggunakan kapal gelap (jalur belakang=red) pulang ke indonesia beralasan karena tidak memiliki dokumen resmi.(Ag)