Showing posts with label sosok. Show all posts
Showing posts with label sosok. Show all posts

Tuesday, 24 July 2018

Mantan Kasi Datun Kejari Batam Hendarsyah Pindah Tugas ke Kejati Pekanbaru

Hendarsyah Yusuf Permana, SH.,MH bersama istri saat memberikan kata sambutan di acara Sertijab.

Dinamika Kepri, Batam - Mantan Kasi Datun Kejari Batam, Hendarsyah Yusuf Permana, SH.,MH yang sudah 2 tahun 4 bulan mengabdi di Kejari Batam, pindah tugas ke Kejati Pekanbaru, Riau.

Acara Serah Terima Jabatan (Setijap) pindah tugas dengan penggantinya Elan, SH ini, dilakukan di ruang Sasana Soeprapto lantai III, Gedung Kejari Batam, Selasa (24/7) sore.

Di Kejati Pekanbaru, Hendarsyah Yusuf Permana ditugaskan menjabat sebagai Kasi Teroris.

Dalam kata sambutannya, Hendarsyah mengatakan ucapannya, dengan mengucapakan banyak terima kasih seluruh jajaran Kejari Batam, terlebih kepada Kajari Batam, R.Adi Wibowo, SH.,MH.

Bersama para istri, Hendarsyah dan Kajari Batam R.Adi Wibowo melakukan foto bersama saat prosesi Sertijab berlangsung.

Begitu juga dengan Elan, SH yang sudah resmi menjabat Kasi Datun di Kejari Batam, dalam kata sambutannya ia mengatakan, akan berkoordinasi dengan Kasi Teroris itu jika menemukan kesulitan dalam melanjutkan tugas yang ditinggalkan Hendarsyah.

"Yang pasti saya akan tetap berkoordinasi," kata Elan dalam sambutannya.

Selain itu, dalam kata sambutannya, Kejari Batam R.Adi Wibowo juga meminta agar Kasi Datun yang baru bisa dengan cepat menyesuaikan diri dilingkungan Kejari Batam.

Tidak ketinggalan, Kasi Pidum Kejari Batam, Filpan Fajar Dermawan, SH dalam kata sambutannya juga memberikan motivasi kepada mantan Kasi Datun itu.

"Tetap semangat, tidak ingat, kalau kami datang ke Kejati Pekanbaru, jangan lari-lari," kata Filpan berseloroh dengan disambut tawa oleh para undangan.

Pantauan media ini di tempat acara Sertijab ini, acara diakhiri dengan acara hiburan dengan menyuguhkan lagu-lagu.(Ag)

Tuesday, 12 June 2018

Tak Tahan dengan Kesedihannya, Istri Almarhum Suwandro Nenggolan Teriak Histeris

Suasana duka cita di rumah duka almarhum Suwandro Nenggolan di Kampung Batak, Tiban Kampung, Sekupang, Batam, Selasa (12/6/2018) siang. Tampak istri almarhum menangis sejadi-jadinya.

Dinamika Kepri, Batam - Istri almarhum,  boru Pasaribu, terus memangis karena tak dapat menahan kesedihan atas kepergian mendadak suami tercintanya Suwandro Nenggolan.

Teriak histeris ibu 3 anak itu, memecah keheningan di mana saat para wartawan rekan-rekan mediang semasa hidup, datang melayat, Selasa (12/6/2018) siang.

"Lihatlah, kawan-kawanmu sudah datang. Ternyata kawan-kawanmu banyak, bangunlah pa! Lihatlah mereka ini, jangan biarkan aku sendiri menghadapinya," ucap istri almarhum sembari menangis dengan penuh deraian air mata.

Baca juga: RIP, Pimpinan Media Online Samjonews Meninggal Dunia

Rombongan Budi Mardianto.
Mendengar ucapan itu, membuat semua yang hadir spontanitas menesteskan air mata dengan penuh duka cita.

Prosesi acara melayat ini adalah prosesi terakhir sebelum jasad almarhum dikebumikan di TPU Sei Tamiang, Batam.

Tak hanya para wartawan yang mengenal almarhum, Ketua Komisi I DPRD Batam, Budi Mardianto, SE juga hadir melayat kepergian sosok sang wartawan yang dikenal kritis dalam  pemberitaan ini.

" Terakhir kali saya bertemu dengan almarhum ini, saat ia meminta tanggapan saya soal lokasi lahan tempat tinggalnya yang rencananya akan digusur oleh salah satu pengembang di Batam. Sebatas yang saya kenal, beliau ini orangnya sangat getol mencari informasi, termasuk dalam permasalahan lahan tersebut," ucap Budi.

Rombongan wartawan.
"Buat keluarga yang ditinggalkan, semoga diberikan ketabahan, sabar dan tetap di dalam lindungan Tuhan yang kuasa, serta almarhum diterima disisinya. Atas nama pribadi, saya mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya," ucap Budi lagi saat memberikan kata motivasi penyemangat kepada keluarga yang tengah dirundung duka.

Sekitar pukul 15:15 WIB, Almarhum dikebumikan di TPU Sei Tamiang dengan dihadiri seluruh pihak keluarga, baik orangtua (Ibu) maupun saudara dan kerabat keluarga rumpun mendiang.

Suwandro Nenggolan meninggal pada hari Minggu 10 Mei 2018 pagi setelah jatuh di kamar mandi.

Sempat dibawa ke Rumah Sakit, namun saat diperjalanan, Suwandro sudah menghembuskan nafas terakhirnya, pasalnya saat diperiksa dokter, jantungnya sudah tidak berdenyut lagi.

Menurut informasi yang diterima awak media ini, katanya sebelum jatuh di kamar mandi, Suwandro mengeluhkan sakit di dada kepada istrinya.

Mendengar keluhan suminya, boru Pasaribu lalu memberikannya air hangat dicampur bawang putih, namun setelah meminum air hangat itu, suaminya mual pingin muntah lalu pergi ke kamar mandi dan lalu terjatuh dengan wajah ke bawah menghadap lantai.

Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa pemilik Media Online Samjoinews.com tersebut, diduga sudah lama mengidap penyakit angin duduk (angina) lantaran kerap lupa makan, keseringan minum kopi dan sering begadang saat melakukan profesinya sebagai wartawan.

Kepergian almarhum ini meninggalkan 1 istri dan 3 anak, yang sulung kelas II SMU dan yang bungsu berumur 1 tahun 3 bulan.

"Selamat jalan sobat, selamat jalan kawan dan selamat jalan saudaraku, tugasmu telah berakhir," ucap para wartawan sembari berlinang air mata.(Ag)

Sunday, 10 June 2018

RIP, Pimpinan Media Online Samjonews Meninggal Dunia

Suwandro Nenggolan, Foto semasa hidup.

Dinamika Kepri, Batam - RIP (meninggal dunia=red). Turut berduka cita, Suwandro Nenggolan, pemilik/pimpinan redaksi media online samjonews.com telah meninggal dunia, demikian pesan singkat yang masuk ke setiap ponsel wartawan yang ada di Batam.

Wartawan yang mahir dalam investigasi ini, meninggal akibat jatuh di kamar mandi pada hari Minggu 10 Mei 2018 pagi.

"Jatuh di kamar mandi. Almarhum meninggal diperjalanan, karena saat diperiksa dokter, denyut jantungnya sudah berhenti," kata Regar Jaksa, kerabat almarhum.

Almarhum Suwandro Nenggolan saat disemayamkan di rumah duka, Kampung Batak, Tiban Kampung, Sekupang, Minggu (10/6/2018) siang.

Sebelum meninggal, istri almarhum (Boru Pasaribu) juga sempat membawanya ke rumah sakit, namun tidak tertolong lagi karena saat diperjalanan, sudah menghembuskan nafas terakhirnya.

Menurut kerabat keluarga, Almarhum kelahiran 15 Maret 1977 ini akan dikebumikan di TPU Sei Tamiang pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2018 mendatang.

Di masa hidupnya, di kalangan para wartawan, almarhum dikenal sangat bersahabat penuh canda.

Tak hanya itu,  di dalam melakukan profesinya sebagai wartawan, almarhum juga dikenal sangat investigatife sehingga ia dijuluki wartawan kontraversi.

Almarhum (Bapak Samuel=red) kepergiannya ini meninggalkan 1 orang istri dan 3 orang anak. Anak yang sulung masih mengenyam pendidikan kelas II di SMU Negeri 4 Batam,  sedangkan anaknya yang bungsu, masih berumur 1,3 tahun.

Pantuan awak media ini di rumah duka di Kampung Batak Tiban Kampung/Lama, Sekupang, Batam, terlihat prosesi acara berjalan dengan penuh deraian air mata.

Terpantau juga, para insan Pers maupun para pimpinan media online di Batam, datang silih berganti melayat kepergian Almarhum ini.(Ag)

Thursday, 17 May 2018

Mengenal Dekat Sosok Kasi Pidsus Kejari Batam, Muhammad Yunus: Sebenarnya Dulu Cita-citaku itu Ingin Jadi Polisi

Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Batam, Muhammad Yunus, S.H., M.H.

Dinamika Kepri, Batam- Muhammad Yunus, S.H., M.H terhitung sejak pada tanggal 8 Mei 2018 yang lalu, resmi menjabat sebagai Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri (Kasi Pidsus Kejari) Batam untuk menggantikan Muhammad Chadafi Nasution, S.H.

Sedangkan Muhammad Chadafi Nasution sendiri, dipromosikan sebagai Kasi Ideologi Politik Pertahanan Keamanan pada asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kejati Riau.

Acara pelantikan, pengambilan sumpah jabatan dan serah terima jabatan dilakukan di aula kantor Kejari Batam dengan dihadiri seluruh unsur pejabat dan staff di Kejari Batam.

Pelantikan Muhammad Yunus sebagai Kasi Pidsus Kejari Batam tersebut, dipimpin langsung Kepala Kejaksaan Negeri Batam, Roch Adi Wibowo, S.H.,M.H atas Perintah Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-IV-193/C.4/03/2018.

"Selamat datang dan selamat bertugas di kota Batam," demikian ucapan para unsur pejabat dan staff di lingkungan Kejari Batam kepada mantan Kasi Datun Kejaksaan Negeri Kayu Agung ini saat itu.

Walau acaranya dilakukan dengan sangat sederhana, namun terlihat sangat begitu akrab dan kompak antara satu dengan yang lainnya.

"Ya memang harus begitu, harus tetap kompak apa lagi yang namanya satu instasi, itu wajib hukumnya. Sebagai abdi negara tantangannya adalah harus siap ditempatkan dimana saja. Makanya dengan adanya rasa kekompakan itu, rasa canggung bisa teratasi ketika ditempatkan bertugas ke daerah manapun," kata Muhammad Yunus di sela waktunya saat ditemui awak media ini di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Di dalam waktu setengah jam yang diberikan untuk wawancara seputar karir dan kehidupannya kepada awak media ini, mantan Kasi Datun Kejaksaan Negeri Kayu Agung, Palembang ini, ternyata terlihat penyambutannya kepada media sangat wellcome (menyambut hangat=red).

" Ya, kalau saya memang seperti itu. Mungkin bukan di sini saja, sebelum-sebelumnya di mana saja saya bertugas, saya selalu wellcome kepada media. Bagi saya, media dan kejaksaan itu adalah fatner yang tidak bisa dipisahkan. Media adalah corong pemberita bagi kinerja kami kepada masyarakat. Artinya tanpa ada media yang memberitakan, masyarakat tentu tidak akan mengetahui bagainama kami bekerja," ujar bapak 4 anak ini.

Lanjutnya pria yang berlogat bahasa kental dialek Palembang ini mengaku, kalau dirinya sudah 20 lebih tahun bertugas di Kejaksaan.

"Awal mula saya bertugas itu di Bengkulu. Sedangkan menyandang sebagai jaksa, itu mulai dari tahun 2005. Saat itu saya bertugas di Lubuk Linggau, Palembang. Kalau dihitung mulai bertugas sampai saat ini, ya kurang lebih sudah 20 tahunlah," ucap pria kelahiran tahun 1974 ini.

Perjuangan bapak satu istri yang memiliki dua anak perempuan dan dua anak laki-laki ini mengatakan, untuk menjadikan dirinya menjadi seorang jaksa tidaklah mudah seperti yang dibayangkan atau seperti membalikan tangan.

Artinya bukan karena ketidakmampuannya, namun karena tidak adanya sedikitpun dukungan dari pihak keluarga besarnya, terutama dari sang ayah.

"Kalau ayah saya dari dahulu memang tidak mau jika anak-anaknya bercita-cita sebagai abdi negara, baik itu polisi, Jaksa maupun hakim. Enggak tahu kenapa, kecuali menjadi pengusaha, ayah akan memberikan dukungan sepenuhnya. Dan itu pernah diutarakan pada saya, tetapi saya tidak mau, saya lebih suka menjadi abdi negara. Buktinya bukan saya saja, kakak saya juga menjadi abdi negara yakni sebagai dokter, saat ini bertugas di Lubuk Linggau." kata Jaksa yang sudah pernah bertugas 10 bulan di Barabai, Kalimantan Selatan ini mengisahkan.

Pekerjaannya sebagai Jaksa ternyata bukan hanya tidak didukung oleh sang ayah, tetapi anak-anak dan istrinya pun demikian.

Kendati ia pindah tugas ke Batam, saat ini keluarganya tetap memilih tinggal di Palembang dengan alasan kalau anak-anaknya, tidak mau pindah-pindah sekolah lagi, sehingga membuatnya menjadi seorang diri di kota Batam.

"Anak dan istri saat ini lebih memilih tinggal di Palembang. Mereka lebih milih tetap di sana ketimbang ikut dengan saya, karena anak saya yang sulung itu tidak mau lagi pindah-pindah sekolah. Memang benar, selama saya bertugas, anak saya itu sudah 6-7 kali pindah sekolah.  Saya punya istri satu, anak saya ada 4, yang sulung kelas 3 SMP dan yang bungsu saat ini masih berumur 5 tahun. Anak-anak saya juga pernah kaget dan bertanya kepada saya,  kenapa harus pindah-pindah tugas. Begitu juga dengan istri saya, namun saya tetap berusaha memberikannya pemahaman, karena begitulah, saya sudah disumpah sebab menjadi seorang jaksa itu, harus siap ditugaskan kemana saja di seluruh indonesia." katanya.

Walaupun keluarganya tetap memilih tinggal jauh darinya, Ia tetap tabah dan semangat menjalankan tugasnya sebagai seorang Jaksa. Kepada istrinya pernah berpesan, bahwa kesuksesan seorang suami terjadi karena ada istri yang selalu setia mendukung suaminya.

Ditanya soal apa keluh kesannya atau suka duka selama ia bertugas menjadi seorang jaksa, Muhammad Yunus mengatakan keluhnya kalau ia sebelumnya juga sudah pernah diancam oleh keluarga terdakwa saat menangani kasus pembunuhan.

"Kalau keluhnya itu pasti ada. Dahulu saat menangani kasus pembunuhan, saya pernah diancam pihak keluarga terdakwa akan dihabisi. Tapi alhamduliliah sampai saat ini pada saya tidak terjadi apa-apa," tukasnya.

Mengenai apa kesannya selama bertugas, ia mengaku kalau dirinya sebelumnya sudah pernah ditunjuk langsung oleh presiden RI, Joko Widodo sebagai Jaksa Pengacara Negara (JPN) menangani pembebasan lahan jalan Tol di Palembang.

"Yang paling berkesan itu ada yakni sewaktu saya saat bertugas di Kayu Agung, Palembang. Saat itu saya pernah ditunjuk langsung sebagai JPN untuk mewakili bapak Presiden Joko Widodo dalam menangani kasus perdata pembebesan lahan jalan Tol senilai Rp 10 Miliar, Insyah Allah akan menang," kenangnya pria yang baru satu minggu menjabat Kasi Pidsus di Kejari Batam ini.

Lanjut dia, penunjukan itu langsung dari Presiden dengan melalui Kejaksaan Agung lalu ke Kejati, dari Kejati lalu ke Kejari Kayu Agung dan lalu ke dia.

Lebih lanjut, ketika ditanya kenapa ia memilih menjadi seorang jaksa, jawabnya kedengaran sedikit menggelitik, kata dia, mengapa ia menjadi jaksa karena keinginannya menjadi polisi tidak tercapai.

" Ya, sebenarnya dulu itu saya bercita-cita ingin menjadi seorang polisi. Kenapa? Ya karena waktu kecil dahulu polisi saya lihat itu gagah-gagah karena ada pangkat di bahunya. Kepinginnya dulu jadi polisi, tapi apa boleh buat, saya tidak bisa mewujudkannya karena ukuran tinggi badan saya kurang 3 centi meter. Setelah mengetahui  tak mungkin bisa masuk masuk polisi, akhirnya saya memilih menjadi jaksa. Bahkan setelah saya menjadi jaksa saat itu, saya juga pernah terkejut melihat kalau ternyata bukan hanya polisi saja yang punya pangkat, ternyata jaksa juga ada, hahaha, tapikan tak salah, karena memang seperti itulah pemikiran dulu," katanya senyum mengakhiri.

Pantuan media ini, Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Batam, Muhammad Yunus, S.H., M.H ini adalah salah satu contoh dari ribuan jaksa-jaksa yang ada di Indonesia.

Seperti yang sudah diucapkannya, sebagai seorang jaksa yang sudah disumpah, kapan saja, dimana saja maupun setiap waktu, harus tetap siap dipindah tugaskan kemana saja.

Ternyata menjadi seorang jaksa itu tidak seenak yang dibayangkan. Karena selain harus rela berpindah-pindah tugas bahkan harus rela tinggal jauh dari keluarga, ternyata juga harus siap lahir batin dan jiwa raga untuk mengabdi kepada nusa bangsa.(Ag)


Editor: Agus Budi Tambunan  

Friday, 6 April 2018

Gantikan Sukriyadi, Robi Harianto Resmi Jabat Kasi Intel Kejari Batam

Foto bersama Sukriyadi dengan Robi Harianto saat di acara Sertijab. .
Dinamika Kepri, Batam - Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam resmi berganti jabatan dari Kasi Intelijen Sukriyadi ke Robi Harianto mantan Kepala seksi Pidana Umum di Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis.

Acara serah terima jabatan (Sertijab) Kasi intelijen ini berlangsung di aula Sasana Suprapto, dipimpin langsung oleh Kejari Batam Roch Adi Wibowo, Jumat ( 6/4/2018) pagi.

Sukriyadi resmi melepas jabatannya dan pindah tugas dengan jabatan baru sebagai Kepala Seksi Terorisme dan Lintas Negara di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Riau.

Kepada Robi Harianto, Sukriyadi berpesan kepada kepala seksi intelijen yang baru agar dapat meneruskan tupoksi intelijen, khususnya TP4D yang sudah masuk 7 kegiatan.

Ia juga berharap, agar Kasi Intel yang baru bertugas tersebut dapat bersinergi dengan media.

Sementara itu, Kepala Seksi intelijen yang baru mengatakan, bahwa ia dan seluruh personil bidang intelijen Kejari Batam akan tetap bersinergi serta melakukan koordinasi dan bertukar informasi dengan pihak manapun terkait penanganan perkara di Kejari Batam.

"Saya dan seluruh personil bidang intelijen akan tetap menjalin komunikasi dengan pihak manapun terkait penanganan perkara di Kejaksaan Negeri Batam dan akan tetap menjalin komunikasi yang baik dengan Para awak media di kota Batam," kata Robi.

Lanjut Robi, Ia akan melanjutkan tugas-tugas yang masih ditinggalkan oleh Kasi intel yang lama.(Ril)

Wednesday, 15 November 2017

Diawal Tugas, Danrem 033/WP Kolonel Inf Gabriel Lema Kunjungi Jajarannya di Batam

Danrem 033/WP Kolonel Inf Gabriel Lema S.Sos saat di Markas Batalyon Raidar Khusus 136/Tuah Sakti Barelang, Rabu (15/11/2017).

Batam, Dinamika Kepri - Setelah di Lantik menjadi Danrem 033/WP pada hari Sabtu 11 November 2017 di Makodam I/Bukit Barisan, diawal memulai tugas kerjanya, Kolonel Inf Gabriel Lema S.Sos didampingi Istri beserta para Kasi Korem 033/WP, hari ini melakukan lawatan ke satuan jajaran ke Markas Batalyon Raidar Khusus 136/Tuah Sakti Barelang, Rabu (15/11/2017).

Pada kunjungan perdananya di  Satuan jajaran di Korem 033/WP ini, juga langsung mendatangi satuan, untuk melihat langsung bagaimana pelaksanaan tugas di satuan baik satuan tempur maupun satuan Kowil.

Korem 033/WP membawahi 4 Kodim yaitu Kodim 0315/Bintan di Tanjungpinang, Kodim 0316/Batam, Kodim 0317/TBK dan Kodim 0318/Natuna serta 1 Satuan Tempur Yonif Raider Kompi (RK) 136/Tuah Sakti di Barelang Batam.

Selain itu, kedatangan Danrem ini juga disambut meriah oleh seluruh personil Satuan Tempur Yonif RK 136/Tuah Sakti di Barelang Batam.(Ril)

Monday, 13 November 2017

Danrem 033/Wira Pratama Kolonel Inf Gabriel Lema S.Sos di Sambut Ala Tradisi Korps

Tanjungpinang, Dinamika Kepri -
Bertempat di Markas Korem 033/Wira Pratama, hari ini secara resmi melaksanakan acara Tradisi Penerimaan Kolonel Inf Gabriel Lema S.Sos sebagai warga baru disaksikan seluruh Personel dan Komandan Satuan Jajaran Korem 033/WP, Senin(13/11/2017).

Kolonel Inf Gabriel Lema S.Sos menjadi warga baru dilingkungan setelah menjabat Danrem 033/Wira Pratama.

Danrem baru ini adalah merupakan Alumni Akademi Militer angkatan Tahun 1990 kelahiran Pulau Ende Nusa Tenggara Timur.

Pada penyambutan Danrem baru ini, dihadiri oleh Kasrem 033/WP Kolonel Inf Martin S M Turnif serta para Dandim Jajaran, Danyon Raider Khusus 136/Tuah Sakti, Dandempom Batam dan selurh Kasi serta perajurit di wilayah Tanjungpinang.(Ril)

Thursday, 26 October 2017

Jenderal Tito Karnavian Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Ilmu Kepolisian

Jenderal Polisi Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph. D.

Jakarta, Dinamika Kepri - Bertempat di Auditorium STIK, Jenderal Polisi Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, MA., Ph. D yang saat ini menjabat sebagai Kapolri, dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Kepolisian Studi Strategis Kajian Kontra Terorisme di STIK - PTIK.

Acara pengukuhan dilakukan dalam sidang Senat Terbuka dipimpin oleh Gubernur selaku Ketua STIK-PTIK Irjen Pol. Dr. Remigius Sigid Tri Harjanto, SH., M.Si.

Pernyataan pengukuhan dilakukan oleh Irjen Pol. Prof. Dr. Iza Fadri, SH., MH., selaku perwakilan guru besar pada senat akademik, yang juga dihadiri oleh Menteri Ristek Dikti Prof. Dr. Mohammad Nasir.

Dengan bertambahnya Guru Besar Ilmu Kepolisian di STIK-PTIK, diharapkan semakin menjadikan Ilmu Kepolisian menjadi ilmu terbuka yang mampu memberikan solusi bagi kepentingan keilmuan maupun kepentingan praktis dalam kaitan dengan tugas-tugas kepolisian, yaitu pemeliharaan kamtibmas, penegakan hukum, serta perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat.

Apalagi Profesor Tito Karnavian dikukuhkan sebagai guru besar untuk studi strategis kajian kontra terorisme, sehingga di harapkan pemikiran-pemikiran beliau nanti dapat diaplikasikan bagi kepentingan bangsa Negara Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman terorisme.

Keputusan Seorang Tito Karnavian sebagai Profesor/Guru Besar telah ditandatangani oleh Menristekdiktif Prof Dr. Mohamad Nasir dengan Surat Keputusan Nomor 98876/A2.3/KP/2017 tanggal 19 Oktober 2017.

Proses pengurusan jabatan akademik tertinggi menjadi Guru Besar ini, memakan waktu cukup lama dan telah melalui prosedur yang ditentukan berdasarkan undang-undang.

Proses administrasi untuk pengusulan jabatan akademik guru besar ini secara intensif telah dilakukan sejak awal bulan Juli 2017, setelah sebelumnya dilakukan inventarisasi karya-karya akademik dan verifikasi atas kegiatan ilmiah dan karya tulis beliau untuk dijadikan sebagai bagian dari syarat pengurusan jabatan akademik guru besar.

Sesuai dengan peraturan Mendikbud Nomor 88 tahun 2013 tentang Pengangkatan Dosen Tidak Tetap dalam Jabatan Akademik pada Perguruan Tinggi Negeri, pada Pasal 2 ayat (1) disebutkan, bahwa Menteri dapat menetapkan dosen tidak tetap pada perguruan tinggi negeri yang memiliki kompetensi luar biasa untuk diangkat dalam jabatan akademik Professor berdasarkan usulan dari Perguruan Tinggi dan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

Muhammad Tito Karnavian dilahirkan di Palembang pada tanggal 26 Oktober 1964. Setelah tamat SMA di Palembang ia diterima di Akademi Kepolisian dan lulus tahun 1987 sebagai penerima Bintang Adhi Makayasa, penghargaan yang diberikan bagi lulusan terbaik Akademi Kepolisian.

Penugasan pertama di Polda Metro Jaya sebagai perwira reserse. Tahun 1992 mendapat bea siswa dari The British Council untuk program Master in Police Studies. Sistem pendidikan di Inggris yang tidak mengenal SI seperti di Indonesia memungkinkannya untuk mengikuti program S2 di University of Exeter, Inggris dan lulus dengan gelar MA di tahun 1993. Tahun 1994- 1996 Tito mengikuti pendidikan kedinasan PTIK dan lulus sebagai peserta terbaik.

Pada tahun 1998 tawaran dari pemerintah New Zealand kepada Polri untuk program Sesko ia peroleh dan lulus sekaligus menyandang BA dalam bidang Strategic Studies, karena kerjasama Sesko New Zealand dengan Massey University, salah satu universitas ternama di negara itu. Pada tahun 2000, Tito mengikuti program penyamaan Sesko luar negeri di Sespimpol Lembang Bandung.

Setelah itu Tito banyak bertugas di jajaran reserse Polda Metro Jaya dan Sulawesi Selatan, serta Kapolres di Serang, Banten. Pada tahun 2005-2007 ia memimpin operasi kontra terorisme di Poso Sulawesi Tengah. Operasi ini sukses menangkap puluhan tersangka, mengungkap puluhan kasus kekerasan dan jaringan radikal yang beroperasi disana. Pengalaman ini membuahkan buku "Indonesian Top Secret" terbitan Gramedia yang ditulis Tito dan rekan-rekannya dalam operasi tersebut.

Pada tahun 2008, Tito mendapat beasiswa pada program PhD bidang Strategic Studies yang merupakan anak cabang dari disiplin ilmu Politik Internasional di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Nanyang Technological University (NTU) Singapore.

NTU merupakan universitas yang masuk dalam kategori 100 universitas terbaik dunia dan 20 besar universitas terbaik di Asia. Sedangkan RSIS sendiri masuk dalam kategori 50 think-tank terbaik di dunia dan nomor 3 di Asia.

Tertarik dengan dunia terorisme dan insurgensi, Tito menulis disertasi tentang Insurgensi Islamis yang masih belum banyak diekslorasi dalam literatur Strategic Studies, dengan studi kasus gerakan Al Jamaah al Islamiyyah.

Pada bulan April 2013 ia berhasil mempertahankan disertasinya dan memperoleh gelar PhD dengan penghargaan 2nd Class Upper (setingkat Magna Cum Laude dengan GPA 4.25) pada 8 Mei 2013. Tahun 2011 Tito juga menyelesaikan pendidikan Lemhannasnya dengan predikat penerima Bintang Seroja lulusan terbaik.

Selain itu pernah menjabat sebagai Kadensus 88 Anti Terorisme, Deputi Penindakan pada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Kapolda Papua, Asisten Kapolri Bidang Perencanaan dan Anggaran, Kapolda Metro Jaya. Pada tanggal 13 Juli 2016 dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.(Ril)

Thursday, 26 January 2017

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un, Istri Soeryo Respationo, Hj. Rekaveny binti Fadli Gatam, Tutup usia

 Soeryo Respationo saat bersama jasad Almarumah Hj. Rekaveny.
(Foto : Istimewa)
Batam, Dinamika Kepri - Istri Soeryo Respationo, Hj. Rekaveny binti Fadli Gatam yang juga anggota Komisi II Dprd kota Batam, Rabu (25/1/2017) pagi. meninggal dunia di rumah sakit National University Hospital Singapura.

Istri Mantan Gubernur Kepri ini meninggal setelah penyakit kanker yang di idapnya sejak tahun 2012 yang lalu, kambuh kembali.

Sebelum  Rekaveny meninggal, Ia juga pernah dirawat di rumah sakit Awal Bros Batam, setelah itu lalu dirujuknya ke National University Hospital di Singapura.

Setelah menjalani perawatan, Rekaveny lalu dikabarkan meninggal lalu dibawa ke Batam ke rumah duka di Perumahan Taman Duta Mas Blok A17/04 Batam Centre.

Mendengar kabar ini, seluruh pejabat di Batam terutama dilingkup Dprd kota Batam, sontak terkejut hingga membuat rumah duka padat dengan orang melayat.

Almarhumah ini tutup di usia 52 tahun, dengan meninggalkan seorang suami dan empat orang anak.

Menurut informasi, jenazah almarhumah ini rencananya akan dikebumikan pada esok hari, yakni pada hari Kamis (26/1/2017) di Komplek Padepokan Sasono Punggowo Teluk Tering Nongsa Batam.

Saat ini, rumah duka masih terus ramai dengan pelayat datang silih berganti, baik dari pejabat Batam maupun dari pejabat dari tingkat provinsi Kepri dan masyarakat Batam untuk ikut berbela sungkawa. [Ril]

Editor : Agus Budi T

Saturday, 3 December 2016

Novel karya Limawan Vihien diluncurkan, Wawako Batam langsung pesan 50 buku

Foto bersama, ketua Persatuan penyandang Disabilitas Kepri, Lagalo, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam, H.Drs. Nyat Kadir, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad,  dan penulis Novel Limawan Vihien, Sabtu (3/12/2106).
Batam, Dinamika Kepri - Diprakarsai oleh ketua LAM kota Batam, Drs. H. Nyat Kadir, di gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) Batam Center, pendatang baru penulis Novel Limawan Vihien, melakukan Peluncuran Novel perdananya yang berjudul " Cinta berkelas sang Disabilitas" resmi di sahkan oleh H.Drs.Nyat Kadir, Sabtu (3/11/2016) sore

Acara peluncuran novel ini terlihat dihadiri oleh Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, Dinas Parisawata kota Batam, Yusfa Hendri berserta undangan yang rata-ratanya dihadiri dari oleh para mahasiswa.

Dalam kata sambutannya Sang penulis Novel, Limawan Vihien mengatakan tujuannya membuat adalah sebagai kepedulian disabilitas di indonesia maupun Disabilitas di dunia.

Selain itu kata dia lagi, membaca dan menulis puisi, sejak kecil adalah kehemarannya. Bahkan sebelumnya ia juga telah bercita-cita menjadi seorang penulis walau orang tuanya dahulu mengharapkannya bisa menjadi Sarjana yang menyandang gelar Insinyiur. Namun kendati dalam menulis karyanya-karya, ia juga didukung oleh kedua orang tuanya.

Bahkan sebelum karya ini terlampir dalam sebuah buku, ia mengaku tidak mudah seperti yang ia bayangkan katanya, ia bisa seperti ini setelah melalui proses yang begitu panjang terjadi setelah bisa diterima oleh salah satu percetakan yang ada di Yogyakarta pada tahun 2011.

Dalam novelnya ini, dalam sambutannya ia menambahkan, cerita yang diangkat bukan hanya nuansa cinta saja namun ada nuansa lain yakni menceritakan tentang Batam antara lain, Destenasi Batam,  Wisata kuliner, dan yang paling unik lagi dalam Novel ini juga mengupas tentang kisah asal muasal kata segelas Teh obeng yang terkenal sebutannya hanya di Kepri.

Usai itu, dalam sambutannya, Kepada Limawan Vihien, atas nama pemerintah kota Batam, Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad  memberikan Apresiasi. Selain itu, Amsakar Achmad juga langsung memesan sebanyak 50 Buku novelnya.

Kepada media ini, digedung LAM saat acara masih berlangsung, salah seorang wanita yang memanjangkan Novel mengatakan, harga persatu bukunya dijual yakni Rp 45 ribu. Sedangkan untuk harga diluaran dijual seharga Rp 55 Ribu. Katanya lagi,  buku Novel karya Limawan Vihien ini juga sudah tersebar di toko- toko buku yang ada di kota Batam.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Wednesday, 30 November 2016

Sebelum keliling ke Sumatera, Raden Andik Sambangi komisi IV Dprd kota Batam

H.Fauzan.S.pdI, Riky Indrakari saat bersama Raden Andik diruangan komisi IV Dprd Kota Batam.
Batam, Dinamika Kepri - Setelah beberapa hari menginjakkan kakinya di kota Batam, penggohet sepeda keliling Indonesia, Raden Andik (73) asal Banjarmasin berkunjung ke Dprd kota Batam, Kanis (1/12/2016).

Kedatangan pria kelahiran Banten ini, langsung di sambut oleh ketua komisi IV Dprd kota Batam, Riky Indrakari.

Tak lama menunggu, Andik pun langsung di bawa keruangan komisi IV. kepada Riky Indrakari dan H. Fauzan, lalu Andik  menceritakan semua pengalamannya selama ia bersepeda berkeliling indonensia.

Andik juga mengatakan, ia mulai bersepeda keliling indonesia sejak September tahun 2014 sampai saat ini, dan sudah menjalani sebanyak 25 Provinsi sedangkan sisanya tinggal 9 provinsi lagi yakni di pulau Sumatera.

Untuk mengawali perjalanan touringnya ke Sumatera, kata dia, Ia akan mengawalinya dari Aceh terus Lampung dan akan berakhir di kampung kelahirannya Banten.

Kepada Riky Indrikari, Andik mengatakan tujuannya melakukan tournya ini, untuk mensosialisasikan dengan peduli akan pentingnya Hutan. ia mengaku keberadaan Hutan saat ini di indonesia kondisinya sudah sangat memprihatinkan, kata dia itu harus di benahi.

Ternyata pria pemilik 7 anak 12 cucu ini, dulunya adalah mantan pejabat dinas kehutanan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Maka melihat yang terjadi, ia memutuskan untuk mensosialisaikannya dengan menaiki sepeda berkeliling ke seluruh indonesia.

Dan yang paling mendukung Tournya ini, semua Alumni Ikatan Alumni (IKA) Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) di indonesia mendukungnya.

Dan lagi, di setiap dinas kehutanan provinsi dan kabupaten ada Alumni SKMA. Sedangkan Andik sendiri adalah alumni SKMA di tahun 1964.

Kepada media ini Andik juga mengatakan, setelah usai menjalani Sumatera ia akan ke tanah kelahirannya Banten dan setela itu melanjutkan perjalanannya ke Benua Australia.

" Ya sesudah nantinya selesai mengelilingi Sumatera, saya ke Banten dulu, setelah itu baru melanjutkannya ke Australia." kata Andik.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Thursday, 20 October 2016

Tim Sanur akhirnya sepakat hanya dukung Riny Fitrianti maju ke Pilwagub Kepri

Sebagai bentuk dukungan kepada Riny Fitrianti, masyarakat Batam memberikan tanda tangannya diatas kain putih  kurang sepanjang lebih 30 meter.
Batam, Dinamika Kepri - Setelah melakukan rapat, Tim Sanur akhirnya sepakat akan membawa satu nama untuk pencalonan Wagub Kepri yaitu Riny Fitrianti, yaitu Putri Mantan Gubernur Kepri, Almarhum Drs. H.M Sani.

Kesepakatan ini terjadi setelah Tim Sanur melakukan pertemuan diruang rapat di hotel Sari Jaya, Nagoya, Batam, Kepri, Kamis (20/10/2016) sore.

Sebagai bukti dukungan berat kepada Riny Fitrianti, masyarakat yang hadir saat itu, juga membubuhi tanda tangannya diatas kain putih sepanjang 30 Meter. tampak seperti gambar diatas.

Usai pertemuan dilakukan, kepada media tentang acara itu, Rusmini menyebutkan, acara yang mereka lakukan tersebut katanya, hanya merupakan bentuk konsulidasi antar sesama Tim Sanur dan telah sepakat bersatu hanya mendukung Riny Fitrianti maju di Pilwagub Kepri.

Melihat situasi yang sempat terjadi dikala rapat itu, kata Tim Sanur pada intinya, tetap mendukung Riny Fitrianti sepenuhnya karena hanya sosok Riny pantas menjadi Wagub Kepri.

Sama halnya dengan pernyataan Jerry Macan, kata dia, harapannya kuat kalau Riny Fitrianti  lah yang layak mendampingi Nurdin Basirun memimpin Kepri.

Tambahnya, Masalah yang lain tidak perlu diambil pusing, yang pasti  harapan kami dari Tim Sanur, mewakili sebagai penyambung lidah masyarakat, sangat mengharapkan, Riny Fitrianti lah yang layak menjadi Wagub Kepri ini. (Ag)

Editor : Agus Budi T

Monday, 17 October 2016

Teguh Prayitno.SH, Emban tugas di Imigrasi kelas I khusus Batam

Teguh Prayitno.SH dan Agus Widjaja.S.Sos.MM, melakukan salam kompak usai melakukan Sertijab.
Batam, Dinamika Kepri -Menggantikan  Agus Widjaja.S.Sos.MM, Teguh Prayitno.SH, hari ini Senin (17/10/2016), resmi menjabat sebagai kepala kantor Imigrasi I Khusus Batam, setelah melakukan serah terima jabatan (Sertijab) dihalaman di kantor Imigrasi, Batam Center.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Batam yang lama, Pak Agus Widjaja akan segera pindah tugas ke Surabaya.

Sedangkan Teguh Prayitno.SH sendiri sebelumnya bertugas di Kantor Imigrasi Bangka Belitung (Babel).

Dalam acara sertijab ini, Walikota Batam, M.Rudi.SE di kata disambutannya mengatakan, di kepemimpinan Teguh Prayitno ini, harapnya Imigrasi kelas I Khusus Batam bisa tetap bersinergi seperti sebelumnya.(Ag).

 Editor : Agus Budi T

Thursday, 22 September 2016

Jurado tampil beda dengan gaya rambut ala mohak

Jurado Siburian SH, foto : FB
Batam, Dinamika Kepri- Melihat gaya tata rambut Anggota komisi III Dprd kota Batam, Jurado Siburian ala gaya mohak saat di sidang Paripurna, Kamis (22/9/2016) siang, membuat mata yang melihat jadi terheran.

" Lah. kok gaya rambutnya gaul banget ya..lihat tuh bang Jurado, gaya rambutnya itu loh, okey benar..hahaha.." kata yang melihat mengomentari.

Ternyata bukan dikalangan media yang meliput saja yang terheran melihatnya, kini foto Jurado si saat Rapat Paripurna ke 6 Dewan perwakilan rakyat daerah kota Batam Masa persidangan tahun 2016 ini, juga nampang di Media sosial Facebook dan banyak mendapat jempol. klik sini jika ingin mengomentari.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Friday, 16 September 2016

Ini 5 sosok anggota Dprd Batam yang bijak cepat tanggap di setiap RDP dengan masyarakat

Dprd kota Batam.
Batam, Dinamika Kepri - Surat dari Pembaca. Sedikit mengulas sebelum ke topiknya, Anggota Dprd kota Batam terhitung sebanyak 50 orang sejak Pilkada 2014 lalu, yang mana sebelumnya hanya 45 orang, namun karena melihat banyaknya minat penduduk Batam ingin menjadi anggota Dewan, maka kuwotanya ditambah 5 kursi dan menjadi sebanyak 50 kursi.

Maka dari ke 50 anggota dewan anggota tersebut terbagi menjadi 4 komisi yakni komisi I, II, III dan yang terakhir komisi IV. Dari ke 50 dewan berbagi tugas dan jabatan yang terdiri dari 4 setingkat pimpinan, 1 ketua serta 3 wakilnya. sedangkan di komisi, 4 ketua beserta jajarannya yang terbagi beberapa jabatan lainnya. serta 9 orang lagi sebagia ketua Fraksi.

Ternyata dari para anggota dewan Batam ini terdeteksi, ada anggota yang tidak tahu persis atau tidak menguasai bidang kerja di komisinya alias salah jurusan. Terlihat serasa mampu mengikutinya, namun seakan tidak menjiwai, kesannya  hanya berusaha beradaptasi.

Terang saja karena itu bukan bidangnya, terkesan salah komisi sebab sebelumnya juga diduga  kuat salah jurusan karena ada kepentingan. Bayangkan saja, tukang kue ditempatkan jadi tukang bengkel. tentu saja itu tidak nyambung.

Kembali ke topik judul yang menyebutkan,  ' Ini 5 sosok anggota Dprd Batam kategori bijak di setiap RPD dengan masyarakat'. Ya.. pastinya semua anggota Dprd Batam sudah pernah ikut dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan masyarakat.

Dan RDP itu tentunya sesuai di bidang kerja di komisinya masing-masing. Namun tidak semua anggota Dprd Batam bisa lansung nalar atau mengerti apa tujuan mereka melakukan rapat. dan yang paling parahnya lagi, saat acara masih berlansung, ada yang juga anggota dewan nylonong pergi entah kemana dan tak kembali lagi sampai acara selesai. kesannya tidak menghargai.

Maka tidak heran dan terpantau selama ini,  baik itu disetiap ada acara RDP, Pansus, Banggar maupun acara Paripurna, terlihat sebagian anggota Dewan Batam, cuma hadir, duduk, dan nyimak dan pulang, Tidak ada intrupsi, tidak ada kata menolak mapun ada niat untuk memberi masukan.

Dan uniknya lagi, ketika di saat pimpinan Dprd menanyakan kepada seluruh anggota dewan yang hadir dalam Paripurna, dengan pertanyaan, "Apakah semua yang hadir menyetujuinya ?, maka tampa berpikir langsung dijawab 'Setuju',

Ya..setiap ditanya Pimpinan, " Apakah semua yang hadir menyetujuinya ?" jawabnya selalu setuju. Apapun yang tanya, semua  di jawab setuju,  Padahal sejak dari mulai masuk sampai acara hendak selesai, semuanya telihat main HP masing-masing, sibuk dan asyik sendiri.

Dan anehnya, setelah sidang paripurna selesai dilakukan dan ditanda tangani, ada yang terlihat tidak senang, ngomel-ngomel sendiri seperti tidak terima dengan hasil keputusan padahal saat ditanya, ia juga menjawab dengan setuju,

Namun ada dugaan sebagian anggota dewan yang ngomel sendiri itu, tidak berani melakukan intrupsi di saat sidang berlansung, pasalnya ada dugaan takut sama ketua fraksinya ataupun takut dengan ketua partainya, maksud takut ialah, takut jika nantinya tidak sejalan dan takut di SP ataupun di PAW kan partainya. terang saja, Anggota Dewan itu hanya 20% miliknya rakyat sedangkan 80% lagi, ialah kepentingan partai dan kelompoknya.

Kendati demikian prediksinya, juga tidak menutupi, ada juga yang pro dengan kepentingan masyarakat, dimana itu  terlihat  selalu hadir jika ada RDP komisinya masing-masing, adapun orang sosok yang dimaksud tersebut antara lain yakni,
  1. Nyangyang Haris Pratimura. SE. dari komisi I
  2. Harmidi Umar Husen, SH. dari komisi I
  3. Uba Ningan Sigalinging. SH. dari komisi IV
  4. Jefri Simanjuntak. SE. dari komisi III.
  5. Aman.SPd. dari komisi IV.

Dari kelima sosok ini, tentu mempunyai ciri khas masing-masing dalam menyampaikan penyampainnya kata dalam setiap melakukan pertemuan RDP dengan masyarakat. mereka berusaha terlebih dahalu memberikan rasa nyaman setelah itu barulah mendengar apa keluhan serta memberikan masukan dengan arif dan bijaksana.

Berusaha dan cepat menemukan dimana benang merah dari setiap permasalahan yang di RDP kan, Dan lagi, selalu berusaha agar di setiap RDP bisa dapat mencapai kata mufakat. Mencarikan solusi yang terbaik. Dari ke anggota dewan ini terlihat, lebih bijak, teliti, arif, dan cepat tanggap, mengerti apa maunya masyarakat.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Friday, 2 September 2016

Rotasi Panitera di PN Batam, Siti Fatimah.SH Jabat Pamud Perdata

Pamud Perdata PN Batam, Siti Fatimah.SH.MH.
Batam, Dinamika Kepri - Pergantian, rotasi, naik pangkat atau naik jabatan adalah sesuatu hal yang biasa dalam lingkup kerja baik bekerja di swasta maupun dilingkungan pemerintahan.

Naik jabatan maupun naik pangkat adalah sesuatu yang sangat di impikan setiap oleh pekerja, Namun  dalam hal pergatian rotasi tugas, ada yang suka juga ada yang sebaliknya.

Terkait rotasi jabatan, hari ini, Jumat (2/9/2016) disaksikan seluruh Pegawai  di Pengadilan Negeri (PN) Batam,  sebanyak 3 Panitera menduduki jabatan barunya masing-masing, antara lain Siti Fatimah. SH.MH yang sebelum menjabat Panitera Pidana rotasi tugas ke Panitera Muda (Pamud) Pidana Perdata.

Sedangkan Nurlaili.SH.MH jabat tugas sebagai Pamud Pinada dan Netty Sihombing.SH.MH jabat Pamud Hukum di PN Batam.


Acara ini rotasi jabatan yang digelar di gedung PN ini, terlihat begitu banyak ucapan dari pejabat luar daerah, tampak seperti papan bunga di depan gedung pengadilan, (Gambar diatas=red). (Ag)

Editor : Agus Budi T

Wednesday, 27 July 2016

Orang Batam jadi menteri, Asman Abnur jabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, H. Asman Abnur, S.E.M.Si. Foto: Wikipedia.

Jakarta, Dinamika Kepri - Presiden Joko Widodo (Jokowi)  hari ini Rabu (27/7/2016) pukul 14.00 di Istana Negara, telah mengagendakan akan melantik 13 orang hasil perombakan kabinet (reshuffle) jilid II.

Ini daftar seluruh nama dan jabatan yang dilantik hari ini, antara lain :
  1. Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan
  2. Archandra Tahar, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
  3. Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian
  4. Prof. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan Nasional
  5. Eko Putro Sanjoyo, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa, dan Transmigrasi.
  6. Asman Abnur, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
  7. Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan
  8. Enggartiasto Lukita, Menteri Perdagangan
  9. Wiranto, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan
  10. Sofyan Djalil, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional
  11. Thomas Lembong, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
  12. Franky Sibarani, Wakil Menteri Perindustrian (posisi baru).
  13. Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Kemaritiman.

Dari ke 13 sosok yang terpilih ini, salah satunya adalah Warga Batam (WB) yakni, Asman Abnur yang sudah lama berkiprah di dunia Politik mendapat peluang dipilih Presiden RI menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Asman Abnur adalah representasi dari Partai Amanat Nasional (PAN). Asman akan dilantik hari ini oleh Presiden RI sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi.(*)


Editor :  Agus Budi T

Tuesday, 26 July 2016

Tulis Endang, Share..!! biar tulisan ini sampai ke Pak menteri

Maman Suparman (74) guru honor Abadi, foto : @ Endang Rudiansyah.

Dinamika Kepri- Lagi-lagi menjadi perhatian Netizen, ditengah seriusnya sedang mengomentari masalah Babi Panggang Karo (BPK). Kini muncul lagi viral baru di Facebook yang sangat menggugah hati, dimana seorang Bapak yang sudah tampak tua yang sudah berumur 74 Tahun terlihat wajah semangat dengan mengenakan pakaian seragam guru.

Dan Tulis yang membuat status ini, menuliskan bahwa bapak tua tersebut diketahui adalah seorang guru Honor abadi sepanjang masa yang sudah mengajar selama 40 Tahun di SMP 17 Bekasi.

Diduga pembuat status yang menjadi perhatian ini, sengaja membuat surat terbukanya Via FB ke Menteri Mendikbud Anies Baswedan agar kiranya pak tua yang  bernama Maman Spurman ini, dapat diperhatikan nasibnya.

Demikian isi surat terbuka Endang Rudiansyah kepada Anies Baswedan.

" Asslamkum. Bpk kemendikbudikdas, kami punya guru abadi honorer yg sangat setia dan loyal terhadap profesinya sebagai guru. Beliau honor pertama dinsekolah negeri tahun 1974 dengan mata pelajaran serba bisa dizamannya. Sampai sekarang beliau masih honor sebagai guru di usianya yang ke 75 th. Beliau sudah honor di sekolah negeri selama 40 th sempai sekarang tak pernah menuntut bahkan smangatnya melebihi guru yunior.

Hari ini adalah hari kemulyaan guru sebagai mana pak mentri canangkan, kami mohon kiranya bapak kami ini bisa mendapat penghargaan sebagai guru mulya. Didasarkan pengabdianya dan kesetiaan dan loyalnya sebagai pengabdi dinsekolah negeri selama 40 th, tanpa mengeluh bahkan mengilhami bagi yuniornya sampai detik ini masih berprestasi diantaranya melestarikan angklung dan kesenian tradisionalnlainnya.

Beliau bernama Bpk Maman Supratman Pernah mengajar biologi, fisika, matematika, keterampilan, Sekarang mengajar seni budaya.

Akhirnya kami hanya bisa berdoa kiranya beliau slalu dalam lindunganNya dan mendapat kebaikan atas apa yang tlah dilakukan.Amin.

Dan kiranya pak mentri dapat memberi kemulyaan atas dedikasi beliau sebagai guru.

Mohon dukungannya dengan SHARE Tulisan ini agar  sampai ke pak mentri kemendikbud dikdas." tulis Endang Rudiansyah di akun Facebooknya.(Ag)

Editor : Agus Budi T

Friday, 8 July 2016

Ketua KPU, Husni Kamil Manik Telah Berpulang

Husni Kamil Manik, S.P.  Foto/dok : @tokohbatak .wordpress.com

Jakarta, Dinamika Kepri - Husni Kamil Manik,S.P, adalah Ketua Komisi Pemilihan Umum sejak 12 April 2012 sampai saat ini hingga ditutup usianya.

Sebelumnya ia merupakan komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat sejak tahun 2008. Husni menempuh pendidikan dari SD hingga MTsN di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. ia Lahir: 18 Juli 1975 (41 tahun), Medan, Indonesia. dan meninggal dunia pada hari Kamis(7/7/2016) malam, setelah menjalani perawatan di RS Pusat Pertamina Jakarta.

Sebelum Meninggal Dunia, Media mengabarkan Ketua KPU Husni Kamil Manik Alami Sesak Napas dan Ia pun kemudian langsung bergegas menuju rumah sakit (RS) Pusat Pertamina. Namun  pada pukul 21.30 WIB. Ia dikabarkan telah meninggal dunia.

Setelah itu pada hari Jumat (8/7/2016) pukul 07.30 Wib, lalu jenazah dibawa kerumah rumah duka di Jalan Siaga Raya, Pejaten, Jakarta Selatan, Menurut rencananya jenazah akan dibawa ke masjid kompleks Polri, Pejaten yang tidak jauh dari rumah duka. Jenazah Husni Kamil ini juga akan disalatkan Jumatkan, setelah itu akan dimakamkan ke TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.(*)

Editor : Agus Budi T

Wednesday, 25 May 2016

Cerita warung kopi, Ternyata masyarakat lebih dukung Riny Fitrianti jadi Wagub Kepri

Riny Fitrianti.BA
Batam, Dinamika Kepri - Realita memang tidak dapat ditutup dan dipungkiri. Bagaimanapun ceritanya, hati kecil yang merupakan Nurani tetap berbicara baik. Mengapa, pasalnya itulah yang terdengar awak media ini saat tidak sengaja menguping di salah satu kopi time dibilangan Batam Center, Selasa (24/5/2016) dimana saat itu ada banyak orang kiri kanan depan belakang sibuk membahas moment pemilihan Wakil Gubernur Kepri yang dinantikan, menunjukan seakan mereka yang ada ditempat itu, memahami permainan politik saat ini.

Saat awak media ini mencicipi seduhan kopi pertama yang masih panas, Terdengar  ucapan dari  mereka yang menyebutkan, jika persentasinya akan lebih mendukung ke Putri mendiang HM.Sani yakni Riny Fitrianti untuk menjadi Wakil Gubernur Kepri.

Terdengar dengan jelas, Mereka berharap agar wanita yang selalu setia mendampingi ayahnya yang dijuluki 'Ayah kita' saat berkampanye sebelumnya, dapat di perhatikan dan jangan diabaikan begitu hanya karena kepentingan.

Kata mereka lagi melontarkan,  Riny Fitrianti yang layak sebagai penganti ayahnya walau itu hanya sebagai Wagub, mengapa? setidaknya Kepri dapat memberikan apresiasi atas perjuangan yang sudah dicapainya bersama sebelum Ayahnya berpulang.

Lanjut lagi , terdengar dari seorang wanita yang tampilannya rapi mirip wanita karir mengucapkan  yang lain dapat menduduki wagub, namun baginya yang layak itu cuma Riny Fitrianti Hehe" katanya sembari melempar senyum kepada temannya.

Katanya lagi, Jika Riny Fitrianti menjadi wakil Gubernur Kepri, Setidaknya perjuangan seorang tokoh Nasional seperti HM. Sani tidak hilang begitu saja dari Kepri ini. dengan duduknya Rini Fitrianty menjadi Wagub Kepri nanti, tentu program-program yang sebelumnya telah dikonsep Ayahnya, dapat dilanjutkannya kembali. dengan itu setidaknya  Kharisma  dari sosok Sani bisa bersinar lagi melalui Putrinya. Bagaimanpun tidak jauh buah jatuh dari pohonnya.  itu pribahasa yang nyata.

Dan lagi tidak perlu diragukan karena Rini juga bukan orang baru dalam lingkup Politik sebab dia juga salah satu pengurus Partai Demokrat dan mengetahui apa saja program kerja HM Sani sebelumnya, ucap mereka bersahutan menunggu waktu kopi timenya habis.

Ada juga yang mengatakan bahwa ke 14 calon sudah mendaftar dari berbagai latar dan kalangan itu. semuanya dapat menduduki Wakil Gubernur Kepri. Namun katanya hanya Riny Fitrianti yang layak. alasannya karena yang lain duduk hanya demi kepentingan, modus ilmu selamat untuk melindungi dirinya dari cengkraman hukum yang tengah mengincarnya.

Dan yang paling ektreemnya, mereka menduga kemungkinan ada yang mengandal uangnya, menganggap bahwa uang bisa membeli segalanya. katanya Riny Fitrianti memang tidak seperti mereka bahkan memiliki sebanyak uang mereka, Namun harap berharap, Rini Fitrianty dapat terpilih menjadi wakil gubernur agar kharisma dari sang ayah kita tetap terlihat, dan program yang sudah rencanakan ayahnya sebelumnya, dapat dilanjutkannya.  

Pantuan media ini, Asumsi masyarakat Kepri khususnya di Batam, ternyata lebih mengunggulkan Rini Fitrianty menjadi Wagub Kepri ketimbang yang lainnya. Tidak tahu mengapa demikian. Namun itulah realitanya.

Katanya, walau demikian, mereka hanya bisa beharap saja, tidak berharap banyak, karena mereka tahu bahwa yang menetukan semua itu adalah orang-orang yang memiliki kekuasaan.

Selain itu, mereka juga tahu dan sadar seperti apa alur proses politik di Negeri ini. ucap mereka bercanda, itu bukan guyonan maupun kata anekdot belaka, jika kepentingan diatas segalanya.(Ag)

Editor : Agus Budi T