Dinamika Kepri, Batam - Usai acara Batam menari 2018 digelar, Minggu (8/4) malam, apalagi mendapatkan rekor Muri yang katanya dengan jumlah penari terbanyak, maka dengan hasil itu, banyak yang puas.
Mengucapkan kata "Puas" jadi ingat sesuatu apa yang kerap membuat orang menjadi puas.
Namun, selain banyak yang memberikan aspresiasi "Congrotulation", tak menutupi ada juga yang merasa seperti kurang puas dengan hasil acara tersebut, tidak sesuai apa yang diharapkan.
Akibat ketidakpuasan itu, maka surat terbuka protes, kritik dan saran melalui media sosial Whastapp (WA) ditujukan kepada Ketua BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo pun mulai beterbangan (share) seperti burung Elang terbang kemana-mana tampa batas dari group WA yang satu ke group Wa yang lainnya.
Seperti surat terbuka dari Ketua dewan kesenian Provinsi Kepri, Husnizar Hood. Surat terbuka ini viral dan hampir seluruh group WA di Kepri khususnya di Batam disingahinya. Isi pesan juga menohok sekali. Demikian surat terbuka dari Husnizar Hood tersebut.
Kepada Yth. Bapak LUKITA
Perkenalkan, nama saya Husnizar Hood Ketua dewan kesenian provinsi Kepri.
Pertama saya ingin memberikan apresiasi kepada bapak karena melalui BP Batam bapak telah melaksanakan acara “Batam Menari”, kami tidak pernah kritik atau saran pada sebelum acara, karena takut nanti seolah2 kami menghalangi acara tersebut.
Hanya setelah kami melihat rekaman acara itu melalui video rekaman dari chanel youtube, kami sedih ternyata acara itu digarap dengan tanpa estetika melayu dalam kaidah tari, para penarinya ada yg berpakaian kaos dan celana olahraga, sebagian besar hanya menggunakan baju kurung seragam sekolah mereka lebih terkesan seperti “flashmob” tari spontan bukan tari melayu dengan dasar joget inang zapin dan silat, mengedepankan liuk igal dan tandak, saya pikir bapak tak paham apalagi orang yang bapak minta menggarapnya. Dan pasti bapak bilang ini Batam Menari bukan Melayu Menari.
Dalam bayangan saya batam menari ini seperti tari saman di aceh yang nyaris sempurna, mungkin BP kekurangan dana utk itu karena lahan sudah banyak habis terjual semua.
Tapi okelah, bapak sudah memberikan sumbangan karya walaupun di komunitas seniman tari Kepri yang kata mereka tidak dilibatkan, mereka mentertawakan karya itu.
Mereka malu melihatnya padahal dikancah nasional kepri ini berada di 5 besar bahkan pernah mendapat juara 2 Parade Tari Nusantara yg setiap tahun dilaksanakan.
Tapi itu tak penting juga, yang mungkin perlu bapak anggap penting adalah:
- Ada video (youtube) Batam Menari diambil dengan drone menggunakan musik ilustrasi karya orang lain, digunakan tanpa seizin dan itu melanggar UU hak cipta yang kami takutkan itu dibuat oleh tim produksi kegiatan ini.
- Ada tampilan karya “Rampak Melayu” juga menggunakan musik orang lain karya anak jati Kepri tanpa seizin mereka.
- Di dalam kesenian melayu sebenarnya tak dikenal rampak, karena rampak itu bunyi-bunyian lebih kepada sunda dan bali itu berarti kurator acara ini wawasannya agak memprihatinkan.
Banyak lagi yang diinformasikan tentang acara itu yang membuat kening seniman kepri berkerut tapi tak mengapa, kami tetap mengucapkan selamat untuk bapak dan bapak luar biasa hebat gagasan dan ide kreatifnya bisa melaksanakan acara itu dengan bangganya, Batam Menari, Batam yang beragam, mungkin seperti Batam yang dibangun dengan keangkuhannya kepada Melayu dan pada tahun 1998 kami seniman pernah datang ke Batam hanya untuk mengenc*ngi Batam saja.
Mohon maaf, ini semua untuk kebaikan negeri ini semata, memberi salam dan saling menyapa, mengingatkan jika lupa, mungkin bertekak sampai berteriak, itu biasa cara orang Melayu dalam kesehariannya.
Salam.
Dishare: Aldi Braga.
Demikian tulis Husnizar Hood, lantas dengan adanya surat terbuka ini, apa jawaban dari Ketua BP Batam? ini jawabannya.
Jawaban dari Kepala BP Batam:
Kepada Yth. Bpk. Husnizar Hood
Selamat malam, terimakasih atas kritik, masukan dan apresiasinya.
Mohon maaf atas adanya kesalahan dan kekurangan yang terjadi pada Batam Menari 2018.
Tidak ada maksud apapun dari kami untuk tidak menghormati masyarakat dan seniman Kepri.
Semua kerja dan usaha keras dilakukan dengan niat dan tekad memajukan kota kita, Batam.
Kami sejak awal terbuka akan masukan, tarian tersebut sudah diajarkan terbuka sejak 1,5 bulan, dan melibatkan sanggar dan instruktur tari di Batam.
|
Moment perpisahan, Hatanto Reksodipoetro saat melakukan salam kompak dengan Lukita Dinarsyah Tuwo (tengah) saat di acara perpisahaan, Senin (23/10/2017) lalu. |
Ke depan kami berharap kita dapat lebih saling terbuka dan bekerjasama dengan baik, khususnya acara terkait seni. Sehingga hal seperti ini dapat dihindari sejak awal.
Untuk itu ke depan kami akan lebih banyak lagi melakukan dialog dengan pemangku kepentingan di Kepri/Batam. Dan sebagaimana disampaikan di atas, setuju sekali, ini semua untuk kebaikan dan kemajuan negeri.
Demikian, sekali lagi mohon maaf. Salam kami kepada pimpinan dan anggota dewan kesenian Provinsi Kepri.
Lukita Dinarsyah Tuwo.
Salam.
Dishare: Purnomo Andiantono, Rabu (11/4/2018).
Menanggapi surat terbuka dari Husnizar Hood, ternyata Lukita Dinarsyah Tuwo tidak sendiri, JJ Zukriansyah juga ikut menetralisasi situasi.
Batam .....
Dari sudut kacamata investor di bidang usaha pariwisata khususnya perhotelan tentang alam batam tidak lah menarik atau unik di bandingkan dengan daerah lain di dunia ini.
Event event besar akan menjadi suatu bahan pertimbangan bagi investor perhotelan untuk membangun atau mendirikan hotel di Batam, mengapa? karna dengan adanya event-event besar yg rutin dalam satu tahun dapat merupakan pemicu libido investasi dr investor utk membangun hotel di Batam.
Seandainya batam memiliki 6 kali even besar (dua bulan sekali) yang masing masing berbeda tajuk maka dapat di bayangkan kekuatan menggodanya batam pada libido investasi ke hati investor.
Akhirnya Batam akan menjadi kota yang paling unik di sepanjang ASEAN.
Singapore sangat jitu dalam menjaga tingkat kunjungan dan hunian hotel di negara nya denga merangkul Formula One.
Walau tahap awal perlombaan formula one di negara itu mendapat kritikan tentang jalan yang bumpy atau tidak mulus, namun negara itu terus berbenah diri atas kemulusan lintasan balapan.
Kedua singapore merubah undang-undang negara itu sendiri dengan memperbolehkan berdirinya Casino.
Seandainya mata pikiran kita bisa kita gunakan dalam visi yang jauh kedepan, maka kita semua akan setuju dengan adanya event-event besar di Batam sebagai faktor pendukung dan faktor daya tarik di dunia pariwisata dan dunia investor pariwisata.
Memang kita memiliki Pulau Dedab , Pulau Ranoh dan lain-lainnya, namun itu hanya sebagian kecil saja, mengingat infra struktur yang belum di bangun untuk kebutuhan dunia pariwisata disana.
Seperti Pulau Ranoh, pengusaha di pulau ini berjuang untuk membuat daya tarik bagi pengunjungnya. Terkadang masih sulit nya jaringan data sektor telekominkasi apalagi pulau dedab surganya snorkeling.
Batam adalah Mother Vessel, pulau - pulau lain hanyalah skuardon skuardonnya.
Sebagai mother vessel tentu batam harus menjadi pioneer dlm menggoda libido investasi pada para investor.
Jika mother vessel bisa berbuat banyak dalam goda mengoda libido investasi maka efek bola salju akan gelinding menyentuh skuardon skuardonnya .
Semoga saja pemerintah pusat mau membantu Batam dalam hal pendanaan untuk pelaksanaan event-event besar sepanjang tahun selama 6 kali.
Event - event tersebut bergantian dilaksanakan oleh BP Batam maupun Pemko Batam.
Event - event besar tersebut dapat juga dikatakan sebagai Nation Strategic Project di bidang pariwisata, mengingat Batam merupakan wilayah Indonesia yang memiliki dua tetangga yaitu Singapore dan Malaysia (Johor).
Dengan adanya event - event tersebut Batam akan menjadi Health Destination Tourism Places.
Sehingga terhapuslah pandangan negatif terhadap Batam yang selama ini terkesan sebagai Adult Entertaining Destination.
Ayo kita sama sama memikirkan dan berpikir resep apa yang baik untuk meningkatkan libido investasi khususnya pariwista dan investasi lain umumnya .
Ini pendapat kami boleh di didukung boleh tidak, karna hanyalah sebuah gagasan semata.
Mohon maaf jika gagasan ini atau pandangan kami membuat skeptis yg membacanya.
Wasalam
JJ Zukriansyah.
H. Husnizar Hood adalah seorang Seniman dari Kepeluan Kepri. Husnizar Hood merupakan adik Bupati Kepri Huzrin Hood dan Anggota DPD-RI Hardi Selamat Hood.
Dari tahun 2005 - 2010 sebagai Ketua Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau.
Selain itu, ia juga Pengurus Dewan Masjid Indonesia Provinsi Kepulauan Riau juga Pengurus Dewan Dakwah Kota Tanjungpinang, Direktur Artistik Pusat Latihan Seni Sanggam dan aktif sebagai penulis Kolom Budaya di Harian Batam Pos, sumber: (
Wikipedia).
(Ag)